
Madinah al-Munawwarah, kota yang penuh dengan cahaya, keberkahan, dan ketenangan. Kota ini bukan hanya menjadi tujuan utama dalam perjalanan umroh, tetapi juga merupakan tempat bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam. Di sinilah Rasulullah SAW hijrah dan membangun masyarakat Islam yang pertama. Bagi banyak jamaah umroh, momen pertama kali menginjakkan kaki di Madinah menjadi saat yang sangat emosional, penuh haru dan rasa syukur yang mendalam.
Namun, sebagaimana ketika memasuki tempat-tempat suci lainnya, memasuki Kota Madinah juga memiliki adab dan sunnah tersendiri yang sebaiknya diamalkan. Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap kota yang dicintai Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui akhlak dan keimanan yang baik.
Dalam artikel ini, mari kita pelajari bersama berbagai adab dan sunnah yang dianjurkan ketika pertama kali tiba di Madinah. Semoga setiap langkah dan tindakan Sahabat di kota yang mulia ini bernilai ibadah dan mempererat hubungan dengan Sang Pencipta.
Menyambut Madinah dengan Hati yang Bersih
Berniat dengan Ikhlas
Adab yang paling utama sebelum menginjakkan kaki di Madinah adalah membersihkan niat. Niat yang ikhlas karena Allah SWT akan menjadi pondasi bagi seluruh amal selama berada di kota ini. Jangan sampai niat bercampur dengan hal-hal duniawi seperti pamer ibadah, mencari popularitas, atau sekadar pelesiran. Madinah adalah tempat memperbaiki diri, memperkuat keimanan, dan mempererat cinta kepada Rasulullah SAW.
Bersyukur dan Berdoa
Saat melihat bangunan-bangunan Madinah untuk pertama kali, segeralah ucapkan rasa syukur dalam hati. Betapa banyak umat Islam yang merindukan kota ini, namun belum semua diberi kesempatan untuk datang. Doakan diri, keluarga, dan seluruh kaum Muslimin agar selalu diberi jalan untuk berkunjung ke tempat yang penuh berkah ini.
Adab Masuk Kota Madinah
Memasuki Madinah dengan Sopan dan Tenang
Ketika kendaraan mulai memasuki wilayah Madinah, turunkan volume percakapan, dzikir, dan amati pemandangan dengan tenang. Rasakan aura keimanan yang khas, dan resapi bahwa Sahabat kini sedang memasuki kota yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW. Jangan banyak bercanda atau tertawa keras, karena hal itu tidak sesuai dengan kesakralan tempat ini.
Mengucapkan Salam
Sebaiknya Sahabat mengucapkan salam ketika memasuki kota Madinah, meskipun tidak secara langsung kepada seseorang. Salam tersebut adalah penghormatan kepada tempat yang telah menjadi saksi perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Ucapkan:
“Assalāmu ‘alaikum wa rahmatullāhi wa barakātuh, ya ahla Madinah.”
Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan Allah tercurah atasmu, wahai penduduk Madinah.”
Sunnah Pertama Kali Tiba di Madinah
Mandi dan Berpakaian Rapi
Sebelum memulai ibadah pertama kali di Madinah, disunnahkan untuk mandi dan memakai pakaian terbaik. Rasulullah SAW sangat mencintai kebersihan dan kerapian, maka hendaknya hal itu dijadikan sebagai bagian dari persiapan. Pakaian yang bersih dan rapi juga akan memberikan kenyamanan selama beribadah, terutama ketika akan memasuki Masjid Nabawi.
Memasuki Masjid Nabawi dengan Kaki Kanan dan Doa
Setibanya di Madinah, tempat yang paling dirindukan tentu adalah Masjid Nabawi. Masjid yang dibangun oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat ini adalah salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi.
Saat akan memasuki Masjid Nabawi, hendaknya:
- Masuk melalui pintu mana saja yang terbuka dan tidak ditentukan arah khusus.
- Melangkah dengan kaki kanan.
- Membaca doa masuk masjid:
“Allāhumma iftah lī abwāba rahmatik.”
Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
Shalat Tahiyyatul Masjid
Setelah masuk masjid, lakukan shalat sunnah Tahiyyatul Masjid dua rakaat. Ini adalah bentuk penghormatan kepada rumah Allah. Jika memungkinkan, lakukan shalat di area Raudhah yang disebut Rasulullah SAW sebagai taman dari taman-taman surga. Namun, jika kondisi ramai, cukup lakukan di tempat yang tersedia dengan penuh kekhusyukan.
Adab Ketika Ziarah ke Makam Rasulullah SAW
Tidak Berlebih-lebihan
Ziarah ke makam Rasulullah SAW adalah momen paling menggetarkan hati. Berdiri di hadapan beliau mengingatkan bahwa Sahabat sedang berada di dekat manusia terbaik sepanjang sejarah. Namun, penting untuk menjaga adab:
- Jangan berteriak atau menangis histeris.
- Tidak perlu menyentuh dinding atau bersujud ke arah makam.
- Hindari meminta-minta langsung kepada Rasulullah, cukup panjatkan doa kepada Allah melalui wasilah kecintaan kita kepada beliau.
Mengucapkan Salam
Berikan salam dengan tenang dan tulus:
“Assalāmu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh.”
Setelah itu, lanjutkan dengan mendoakan kedua sahabat utama Rasulullah, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, yang makamnya berada di sebelah kanan dan kiri Rasulullah SAW.
Etika Selama Berada di Kota Madinah
Menjaga Lisan dan Perilaku
Selama berada di Madinah, usahakan untuk selalu berkata yang baik, tidak bergosip, dan menjaga etika berbicara. Madinah adalah kota yang didoakan oleh Rasulullah SAW agar menjadi tempat yang aman dan penuh keberkahan. Maka, jagalah kehormatan kota ini dengan perilaku yang mulia.
Membantu Sesama Jamaah
Jika melihat sesama jamaah yang kesulitan, ringankan langkah untuk membantu. Baik itu sekadar memberi minum, menunjukkan arah, atau menemani ke toilet, semua itu bisa menjadi amal jariyah. Keberkahan Madinah akan semakin terasa saat hati dan tindakan dipenuhi kebaikan.
Tidak Sembarangan Mengambil Foto atau Video
Memang, keindahan Masjid Nabawi sangat menggoda untuk diabadikan. Namun, jangan sampai aktivitas foto dan video mengganggu kekhusyukan ibadah atau mengganggu jamaah lain. Ambillah gambar sewajarnya dan lebih baik fokuskan perhatian pada momen berharga bersama Allah SWT di tempat suci ini.
Meninggalkan Madinah dengan Hati Berat
Setelah beberapa hari yang penuh dengan kenikmatan ibadah, Madinah akhirnya akan ditinggalkan untuk melanjutkan perjalanan ke Makkah. Banyak jamaah yang merasa berat meninggalkan kota ini. Rasa damai dan kehangatan keimanan yang dirasakan di setiap sudut Madinah membuatnya begitu sulit dilupakan.
Saat meninggalkan Madinah, panjatkan doa agar suatu saat bisa kembali lagi. Mohon kepada Allah agar seluruh amal selama di Madinah diterima dan dijadikan bekal menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Sahabat yang dirindukan oleh Allah SWT, kesempatan menjejakkan kaki di Kota Madinah bukanlah hal biasa. Setiap detik di kota ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki hati, memperkuat keimanan, dan meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Bersama Mabruk Tour, perjalanan ke Madinah akan dibimbing dengan penuh ketelatenan, rasa tanggung jawab, serta penghayatan terhadap nilai-nilai Islam.
Program umroh yang disusun oleh Mabruk Tour tidak hanya fokus pada fasilitas dan kenyamanan, tetapi juga memberikan pengalaman ibadah yang mendalam dan membekas di hati. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk melihat berbagai pilihan program umroh yang dirancang dengan penuh cinta dan amanah. Bersama Mabruk Tour, biarkan Madinah menjadi saksi awal perubahan hidup menuju jalan yang lebih diridhai Allah SWT.