Apa Itu Multazam? Keistimewaan dan Keutamaannya dalam Islam

Multazam adalah salah satu bagian dari Ka’bah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Letaknya berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, menjadikannya sebagai tempat yang sangat diidamkan oleh jamaah yang datang ke Masjidil Haram. Banyak orang berusaha untuk berdoa di tempat ini karena diyakini sebagai lokasi mustajab, di mana doa yang dipanjatkan dengan penuh ketulusan dan keyakinan lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan oleh Allah.

Keutamaan Multazam tidak hanya berdasarkan tradisi, tetapi juga diperkuat oleh berbagai riwayat yang menyebutkan bagaimana Rasulullah ﷺ dan para sahabat menjadikan tempat ini sebagai lokasi khusus untuk memohon kepada Allah. Oleh karena itu, memahami makna, keistimewaan, serta keutamaannya dalam Islam dapat semakin menambah kecintaan terhadap tempat suci ini dan memotivasi setiap muslim untuk lebih bersungguh-sungguh dalam berdoa ketika berada di sana.

Makna Multazam dalam Islam

Kata "Multazam" berasal dari bahasa Arab yang berarti "tempat untuk berpegang erat" atau "tempat berlindung." Istilah ini mencerminkan makna mendalam, yaitu tempat di mana seorang hamba berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan penuh ketulusan. Di tempat ini, umat Islam dianjurkan untuk menempelkan diri ke dinding Ka’bah dan berdoa dengan penuh harap agar segala permohonan mereka diterima.

Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa Multazam adalah lokasi yang digunakan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat untuk memanjatkan doa dengan merendahkan diri di hadapan Allah. Para ulama juga menyatakan bahwa siapa saja yang memohon dengan sungguh-sungguh di Multazam, insyaAllah akan dikabulkan doanya.

Multazam menjadi simbol kepasrahan total seorang hamba di hadapan Sang Pencipta. Setiap muslim yang berada di sana dianjurkan untuk berdoa dengan sepenuh hati, mencurahkan segala harapan, serta memohon ampunan dan keberkahan dalam hidupnya.

Keistimewaan Multazam Sebagai Tempat Mustajab

Multazam memiliki keistimewaan yang luar biasa karena merupakan salah satu tempat yang doa-doanya diyakini tidak akan tertolak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam berbagai riwayat yang menegaskan bahwa tempat ini memiliki nilai keimanan yang sangat tinggi.

Salah satu keistimewaan utama dari Multazam adalah lokasinya yang begitu dekat dengan Ka’bah, tepatnya antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Hal ini menjadikan Multazam sebagai tempat yang istimewa karena Ka’bah sendiri adalah kiblat bagi umat Islam dan merupakan tempat yang sangat dimuliakan dalam Islam.

Dalam sejarahnya, para sahabat dan ulama terdahulu selalu berusaha untuk berdoa di Multazam setiap kali berkesempatan berada di Masjidil Haram. Mereka menyadari bahwa tempat ini memiliki keutamaan khusus yang tidak dimiliki oleh tempat lain di dunia. Keistimewaan ini juga menjadi alasan mengapa setiap muslim yang datang ke Tanah Suci berusaha untuk bisa berdoa di Multazam, meskipun sering kali tempat ini dipadati oleh jamaah lainnya.

Keutamaan Berdoa di Multazam

Doa adalah senjata bagi setiap muslim, dan Multazam merupakan tempat terbaik untuk memanjatkan doa dengan harapan agar lebih cepat dikabulkan oleh Allah. Keutamaan berdoa di Multazam telah banyak disebutkan dalam berbagai hadis dan pendapat para ulama.

Pertama, doa di Multazam memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk dikabulkan. Hal ini karena Multazam termasuk dalam tempat-tempat mustajab di Tanah Suci. Rasulullah ﷺ sendiri telah mengajarkan bahwa ada tempat-tempat tertentu di dunia ini di mana doa lebih cepat dikabulkan, dan Multazam adalah salah satunya.

Kedua, Multazam adalah tempat di mana dosa-dosa diampuni. Bagi siapa saja yang datang dengan hati yang penuh penyesalan dan memohon ampunan kepada Allah, insyaAllah akan diberikan pengampunan. Oleh sebab itu, banyak jamaah yang berusaha untuk bisa menyentuh Multazam sambil berdoa memohon agar segala kesalahan mereka diampuni.

Ketiga, Multazam adalah tempat terbaik untuk memohon hajat dunia dan akhirat. Setiap muslim memiliki berbagai keinginan dan harapan dalam hidupnya, baik itu urusan dunia seperti kesehatan, rezeki, dan keselamatan, maupun urusan akhirat seperti keteguhan iman dan keselamatan dari siksa neraka. Di Multazam, semua permohonan ini bisa dipanjatkan dengan penuh keikhlasan.

Doa yang Bisa Dibaca di Multazam

Tidak ada doa khusus yang harus dibaca ketika berada di Multazam. Namun, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa-doa yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Beberapa doa yang sering dipanjatkan di tempat ini antara lain doa memohon ampunan, doa meminta perlindungan, serta doa meminta keberkahan dalam hidup.

Salah satu doa yang sering dibaca adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ، فَإِنَّهُ لَا يَمْلِكُهُمَا إِلَّا أَنْتَ

Allahumma inni as-aluka min fadhlika wa rahmatika, fa innahu laa yamlikuhuma illa anta.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari keutamaan dan rahmat-Mu, karena sesungguhnya tidak ada yang memiliki keduanya selain Engkau."

Selain itu, doa yang paling utama adalah doa yang berasal dari hati sendiri. Setiap muslim yang berada di Multazam dianjurkan untuk memohon segala hal yang diinginkannya dengan penuh keyakinan kepada Allah.

Cara Berdoa di Multazam dengan Khusyuk

Karena Multazam adalah tempat yang sering kali penuh dengan jamaah, penting untuk mengetahui cara berdoa dengan nyaman dan khusyuk. Salah satu cara terbaik adalah dengan datang pada waktu-waktu yang tidak terlalu padat, seperti menjelang tengah malam atau setelah shalat fardhu ketika kondisi sudah mulai lebih longgar.

Saat berdoa, disunnahkan untuk menempelkan tubuh ke dinding Multazam sebagai tanda ketundukan dan kepasrahan kepada Allah. Sampaikan doa dengan hati yang tulus dan penuh harap, karena Multazam adalah tempat di mana doa lebih mudah dikabulkan.

Bagi sahabat yang merindukan kesempatan untuk berdoa di Multazam, Mabruk Tour siap membantu mewujudkan perjalanan umroh yang penuh berkah. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam melayani jamaah, Mabruk Tour menghadirkan berbagai fasilitas terbaik agar ibadah bisa dijalankan dengan lebih nyaman dan khusyuk.