Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Apakah Menyentuh Rukun Yamani dalam Tawaf Wajib atau Sunnah?

 

Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka'bah yang berada sebelum Hajar Aswad. Dalam ibadah tawaf, banyak jamaah yang berusaha menyentuh Rukun Yamani dengan harapan mendapatkan keberkahan dan keutamaan dalam ibadah. Namun, sering kali muncul pertanyaan: apakah menyentuh Rukun Yamani dalam tawaf itu wajib atau sunnah?

Mengetahui hukum menyentuh Rukun Yamani sangat penting agar ibadah yang dilakukan tidak hanya sah, tetapi juga sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan pemahaman yang benar, Sahabat bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan menghindari kerumunan yang tidak perlu.

Pengertian dan Posisi Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu dari empat sudut Ka'bah yang menghadap ke arah Yaman. Letaknya berada di sebelah selatan Ka'bah, tepat sebelum Rukun Hajar Aswad. Nama "Yamani" diambil dari kata "Yaman" karena posisinya yang menghadap ke arah negeri Yaman.

Rukun Yamani memiliki keistimewaan tersendiri dalam ibadah tawaf. Rasulullah SAW selalu menyentuhnya saat melaksanakan tawaf, namun tidak mencium atau memberi isyarat kepadanya seperti pada Hajar Aswad. Ini menunjukkan bahwa menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang sangat dianjurkan, tetapi tidak wajib.

Hukum Menyentuh Rukun Yamani dalam Tawaf

Berdasarkan hadis-hadis shahih, hukum menyentuh Rukun Yamani dalam tawaf adalah sunnah, bukan wajib. Rasulullah SAW selalu menyentuh Rukun Yamani saat tawaf, tetapi beliau tidak pernah memerintahkan secara khusus untuk melakukannya.

Sunnah dalam Islam berarti suatu amalan yang jika dilakukan akan mendapatkan pahala, namun jika ditinggalkan tidak berdosa. Oleh karena itu, jika Sahabat tidak dapat menyentuh Rukun Yamani karena keramaian atau sebab lainnya, tawaf tetap sah dan tidak perlu diulang.

Dalil-dalil yang Menjelaskan Hukum Sunnah

Beberapa dalil yang menjelaskan hukum sunnah menyentuh Rukun Yamani di antaranya adalah hadis dari Abdullah bin Umar RA yang mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyentuh dua sudut selain Rukun Yamani dan Hajar Aswad.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW hanya menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad saat tawaf. Tidak ada perintah untuk mencium atau memberi isyarat kepada Rukun Yamani, yang menunjukkan bahwa menyentuhnya adalah sunnah, bukan wajib.

Selain itu, dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak memberikan isyarat ketika tidak dapat menyentuh Rukun Yamani. Hal ini berbeda dengan Hajar Aswad yang boleh diberikan isyarat dengan tangan jika tidak bisa menciumnya. Perbedaan ini menunjukkan bahwa menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang bisa ditinggalkan tanpa membatalkan tawaf.

Mengapa Menyentuh Rukun Yamani Disunnahkan?

Ada beberapa alasan mengapa menyentuh Rukun Yamani disunnahkan dalam tawaf. Pertama, menyentuh Rukun Yamani adalah bagian dari meneladani sunnah Rasulullah SAW. Dengan mengikuti sunnah, Sahabat bisa merasakan kedekatan dengan Rasulullah SAW dan memperkuat keimanan.

Kedua, menyentuh Rukun Yamani merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Ka'bah, rumah Allah yang menjadi kiblat umat Islam. Dengan menyentuh Rukun Yamani, Sahabat diingatkan akan kebesaran Allah dan pentingnya menjaga kesucian hati dalam beribadah.

Ketiga, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa menyentuh Rukun Yamani dapat menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda, “Menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dapat menghapus dosa-dosa kecil.” (HR. Tirmidzi).

Cara Menyentuh Rukun Yamani dengan Benar

Menyentuh Rukun Yamani harus dilakukan dengan cara yang benar agar tidak mengganggu jamaah lain. Rasulullah SAW selalu menyentuh Rukun Yamani dengan tangan kanan tanpa berhenti atau mencium sudut tersebut. Setelah menyentuh, beliau langsung melanjutkan putaran tawaf dengan tenang dan khusyuk.

Jika Sahabat tidak dapat menyentuh Rukun Yamani karena kepadatan jamaah, cukup lanjutkan tawaf tanpa memberi isyarat atau melambai. Berbeda dengan Hajar Aswad yang boleh diberi isyarat dari kejauhan, Rukun Yamani tidak dianjurkan untuk diberi isyarat jika tidak bisa disentuh.

Adab dan Etika saat Menyentuh Rukun Yamani

Dalam Islam, menjaga adab dan etika sangat penting dalam beribadah. Ketika menyentuh Rukun Yamani, hindari dorongan atau desakan yang dapat menyakiti jamaah lain. Ingatlah bahwa menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang tidak wajib, sehingga tidak perlu memaksakan diri.

Pilih waktu yang tidak terlalu padat seperti setelah shalat Subuh atau menjelang tengah malam untuk menghindari kerumunan. Jika kondisi di sekitar Rukun Yamani sangat padat, lebih baik melanjutkan putaran tawaf tanpa memaksakan diri.

Pentingnya Niat yang Ikhlas

Niat yang ikhlas adalah kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk saat menyentuh Rukun Yamani. Pastikan niat Sahabat adalah untuk meneladani sunnah Rasulullah SAW dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk pamer atau sekadar formalitas.

Dengan niat yang tulus dan ikhlas, Sahabat akan merasakan ketenangan dan keikhlasan dalam beribadah. Bahkan jika tidak bisa menyentuh Rukun Yamani karena kepadatan jamaah, niat yang ikhlas sudah cukup untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Tidak Perlu Memaksakan Diri

Mengingat hukum menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah, Sahabat tidak perlu memaksakan diri jika tidak memungkinkan. Keselamatan dan kenyamanan jamaah lain harus selalu diutamakan dalam setiap ibadah.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak boleh ada mudharat dan tidak boleh saling memudharatkan.” (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, jika kondisi tidak memungkinkan, lebih baik melanjutkan tawaf tanpa memaksakan diri untuk menyentuh Rukun Yamani.

Mengutamakan Kekhusyukan dalam Tawaf

Inti dari ibadah tawaf adalah kekhusyukan dan keikhlasan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menyentuh Rukun Yamani hanyalah sunnah yang tidak perlu dipaksakan. Dengan menjaga kekhusyukan dalam tawaf, Sahabat bisa merasakan kedamaian dan ketenangan dalam beribadah.

Jika Sahabat ingin merasakan kekhusyukan dalam ibadah umroh dan ingin meneladani sunnah Rasulullah SAW dalam menyentuh Rukun Yamani, Mabruk Tour siap membantu mewujudkannya. Dengan pembimbing yang berpengalaman dan fasilitas yang nyaman, Mabruk Tour akan mendampingi Sahabat dalam setiap langkah ibadah.

Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai paket umroh yang ditawarkan. Bersama Mabruk Tour, Sahabat bisa melaksanakan ibadah umroh dengan tenang dan penuh kekhusyukan.