Tawaf merupakan salah satu rangkaian ibadah dalam umroh yang memiliki nilai keimanan sangat tinggi. Ibadah ini dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama. Tawaf bukan hanya sekadar ritual fisik, melainkan juga bentuk penghambaan yang sangat dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, setiap gerakan dan tindakan dalam tawaf perlu memperhatikan adab dan kesucian yang diajarkan dalam syariat Islam.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan jamaah umroh adalah tentang boleh atau tidaknya membawa sandal saat tawaf. Pertanyaan ini wajar mengingat banyak jamaah yang khawatir sandalnya hilang jika ditinggalkan di luar Masjidil Haram. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa membawa sandal bisa mengurangi kekhusyukan ibadah atau bahkan melanggar adab dalam melaksanakan tawaf.
Untuk menjawab pertanyaan ini, penting bagi kita untuk memahami dasar hukum syariat Islam mengenai adab membawa sandal di Masjidil Haram dan saat tawaf. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang boleh tidaknya membawa sandal saat tawaf, termasuk pandangan ulama, adab yang perlu dijaga, serta tips praktis agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah.

Hukum Membawa Sandal saat Tawaf dalam Syariat Islam
Dalam syariat Islam, tidak ada larangan secara eksplisit yang melarang membawa sandal saat tawaf. Namun, yang dilarang adalah mengenakan sandal di kaki saat melakukan tawaf. Hal ini disebabkan oleh kesucian Masjidil Haram yang harus dijaga dengan tidak membawa kotoran atau najis ke dalam area tawaf.
Rasulullah SAW dalam banyak riwayat hadits menjelaskan pentingnya menjaga kesucian tempat ibadah. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya masjid ini dibangun untuk dzikir kepada Allah dan shalat, maka jagalah kesuciannya.” Oleh karena itu, jamaah yang melaksanakan tawaf diwajibkan untuk melepaskan alas kaki agar tidak membawa kotoran dari luar masjid ke dalam area tawaf.
Namun, membawa sandal dengan cara yang benar diperbolehkan selama tidak mengotori masjid dan tidak mengganggu kekhusyukan ibadah. Beberapa ulama berpendapat bahwa membawa sandal dengan cara disimpan dalam kantong yang bersih dan digantung di tangan atau disimpan di dalam tas kecil adalah cara yang dibolehkan selama tidak mengganggu jamaah lain.
Pandangan Ulama tentang Membawa Sandal saat Tawaf
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum membawa sandal saat tawaf. Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali sepakat bahwa membawa sandal diperbolehkan asalkan sandal tersebut dalam keadaan bersih dan tidak mengganggu kekhusyukan ibadah.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menyebutkan bahwa tidak ada larangan membawa sandal selama tidak digunakan di kaki saat tawaf. Sementara itu, Imam Malik berpendapat bahwa membawa sandal dengan cara disimpan di dalam tas kecil atau kantong plastik yang bersih tidak masalah asalkan tidak mengotori area tawaf.
Pendapat ini diperkuat dengan fatwa dari beberapa ulama kontemporer yang menyatakan bahwa membawa sandal diperbolehkan asalkan dijaga kebersihannya dan tidak mengganggu jamaah lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara membawa sandal yang benar agar tetap menjaga adab dan kesucian Masjidil Haram.
Adab Membawa Sandal saat Tawaf
Dalam Islam, menjaga adab dan etika dalam beribadah sangatlah penting. Termasuk dalam hal membawa sandal saat tawaf, ada beberapa adab yang perlu dijaga agar tidak melanggar kesucian dan kekhusyukan ibadah.
Pertama, pastikan sandal dalam keadaan bersih sebelum dibawa ke dalam Masjidil Haram. Jika sandal terkena kotoran atau najis, sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu agar tidak membawa kotoran ke dalam area tawaf. Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang sangat menjaga kesucian tempat ibadah.
Kedua, simpan sandal dalam kantong plastik yang bersih atau tas kecil yang praktis. Kantong plastik atau tas kecil ini berfungsi untuk mencegah kotoran dari sandal jatuh ke lantai masjid dan mengurangi kekhusyukan ibadah. Selain itu, dengan menyimpan sandal di dalam kantong yang bersih, Sahabat juga menunjukkan penghormatan terhadap kesucian Masjidil Haram.
Ketiga, bawalah sandal dengan cara yang sopan dan tidak mengganggu pergerakan jamaah lain. Hindari meletakkan sandal di lantai masjid atau di area tawaf yang dapat mengganggu jamaah lain yang sedang melaksanakan ibadah.
Dengan menjaga adab-adab ini, Sahabat tidak hanya menjaga kesucian Masjidil Haram, tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap tempat suci yang sangat dimuliakan dalam agama Islam.
Tips Praktis Membawa Sandal saat Tawaf
Selain menjaga adab, ada beberapa tips praktis yang bisa dilakukan untuk membawa sandal saat tawaf agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah.
Pertama, gunakan kantong plastik yang bersih dan ringan untuk menyimpan sandal. Kantong plastik yang ringan dan bersih akan memudahkan Sahabat dalam membawa sandal tanpa mengganggu pergerakan saat tawaf. Pastikan kantong plastik dalam keadaan bersih dan tidak berlubang agar kotoran dari sandal tidak jatuh ke lantai masjid.
Kedua, pilih tas kecil yang praktis dan nyaman untuk membawa sandal. Tas kecil ini bisa digantung di bahu atau di tangan sehingga tidak mengganggu pergerakan saat tawaf. Pastikan tas tersebut bersih dan tidak membawa kotoran ke dalam Masjidil Haram.
Ketiga, simpan sandal di rak yang disediakan di luar Masjidil Haram. Masjidil Haram menyediakan rak-rak khusus untuk menyimpan sandal yang aman dan praktis. Namun, pastikan untuk mengingat nomor rak dan lokasi pintu masuk yang digunakan agar tidak kesulitan saat mencarinya kembali.
Dengan mengikuti tips ini, Sahabat dapat membawa sandal dengan aman dan nyaman tanpa melanggar adab dan tetap menjaga kekhusyukan ibadah tawaf.
Bagi Sahabat yang ingin menunaikan ibadah umroh dengan nyaman dan khusyuk, Mabruk Tour siap membantu dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Dengan fasilitas lengkap dan bimbingan dari ustadz yang berpengalaman, Mabruk Tour memastikan setiap rangkaian ibadah dilaksanakan dengan tertib dan sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai paket umroh yang tersedia. Bersama Mabruk Tour, Sahabat dapat menunaikan ibadah umroh dengan penuh keimanan dan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan di Tanah Suci.