Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Cara Melakukan Isyarat (Istilam) kepada Hajar Aswad dengan Benar

Hajar Aswad adalah batu mulia yang terletak di sudut tenggara Ka'bah dan memiliki kedudukan istimewa dalam ibadah thawaf. Rasulullah ﷺ selalu melakukan istilam atau memberi isyarat kepada Hajar Aswad pada setiap putaran thawaf. Istilam ini bukan semata-mata menyentuh atau mencium batu, tetapi bentuk kepatuhan kepada sunnah Rasulullah ﷺ dan ketundukan kepada Allah.

Namun, padatnya jamaah di sekitar Ka'bah seringkali menyulitkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad secara langsung. Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk melakukan isyarat dari kejauhan dengan penuh kekhusyukan. Cara ini juga tetap sah dan dihitung sebagai istilam.

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap bagaimana cara melakukan isyarat (istilam) kepada Hajar Aswad dengan benar sesuai sunnah Rasulullah ﷺ agar ibadah thawaf Sahabat menjadi lebih sempurna dan penuh keimanan.

Apa Itu Isyarat (Istilam) kepada Hajar Aswad?

Istilam secara bahasa berarti menyentuh atau mengusap. Dalam konteks thawaf, istilam adalah tindakan menyentuh, mencium, atau memberikan isyarat kepada Hajar Aswad setiap kali melewatinya. Rasulullah ﷺ selalu memulai thawaf dengan istilam dan mengulanginya pada setiap putaran thawaf.

Namun, istilam tidak selalu harus dengan mencium atau menyentuh Hajar Aswad secara langsung. Rasulullah ﷺ memberi contoh dengan memberikan isyarat dari kejauhan ketika situasi tidak memungkinkan untuk mendekat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, disebutkan:
"Rasulullah ﷺ melakukan thawaf dengan menunggang unta, setiap kali melewati Hajar Aswad, beliau memberi isyarat dengan tongkat dan mengucapkan takbir." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, dapat dipahami bahwa istilam bisa dilakukan dengan isyarat dari kejauhan, tanpa harus berdesak-desakan untuk menyentuh atau mencium Hajar Aswad secara langsung.

Mengapa Harus Melakukan Istilam kepada Hajar Aswad?

Hajar Aswad bukanlah sekadar batu biasa. Batu ini diyakini berasal dari surga dan awalnya berwarna putih cemerlang sebelum akhirnya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Rasulullah ﷺ mencium Hajar Aswad bukan karena mengagungkan batu tersebut, melainkan sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah dan mencontoh Nabi Ibrahim yang meletakkannya sebagai tanda awal dan akhir thawaf.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, disebutkan bahwa beliau berkata:
"Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad) hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan manfaat dan mudharat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah ﷺ menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan melakukan istilam, Sahabat sedang meneladani sunnah Rasulullah ﷺ dan menunjukkan ketaatan kepada Allah. Selain itu, Hajar Aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi orang-orang yang menyentuh atau memberi isyarat kepadanya dengan penuh keimanan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dengan dua mata yang bisa melihat dan lisan yang bisa berbicara, untuk memberi kesaksian atas siapa saja yang menyentuhnya dengan benar." (HR. Tirmidzi).

Cara Melakukan Isyarat (Istilam) yang Benar

Agar istilam Sahabat sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ, perhatikan cara berikut:

1. Menghadap ke Arah Hajar Aswad

Setiap kali melewati Hajar Aswad saat thawaf, arahkan tubuh dan pandangan ke arah Hajar Aswad. Rasulullah ﷺ selalu menghadap ke Hajar Aswad sebelum melakukan istilam.

Dengan menghadap ke arah Hajar Aswad, Sahabat menunjukkan ketundukan dan penghormatan kepada simbol yang memiliki makna keimanan yang dalam.

2. Mengangkat Tangan dengan Khusyuk

Jika tidak memungkinkan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad karena keramaian, lakukan isyarat dengan mengangkat tangan kanan sejajar dengan bahu. Rasulullah ﷺ mencontohkan cara ini ketika beliau melakukan thawaf dengan menunggang unta.

Dalam isyarat ini, niatkan dalam hati bahwa Sahabat sedang melakukan istilam sebagai bentuk kepatuhan kepada sunnah Rasulullah ﷺ dan ketundukan kepada Allah.

3. Mengucapkan Takbir dengan Lembut

Saat mengangkat tangan untuk memberi isyarat, ucapkan takbir dengan penuh kekhusyukan:
“Bismillahi Allahu Akbar”

Rasulullah ﷺ selalu mengucapkan takbir saat melakukan istilam, baik dengan mencium langsung maupun dengan isyarat dari kejauhan. Dengan mengucapkan takbir, Sahabat sedang mengagungkan kebesaran Allah dan menunjukkan ketundukan kepada-Nya.

4. Tidak Memaksakan Diri untuk Mendekat

Rasulullah ﷺ tidak pernah memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad jika keadaan tidak memungkinkan. Beliau memberi contoh kelembutan dalam ibadah dengan memberi isyarat dari kejauhan ketika berada dalam keramaian.

Hal ini mengajarkan kepada Sahabat untuk tidak berdesakan atau menyakiti jamaah lain demi mencium Hajar Aswad. Isyarat dari kejauhan sudah cukup dan tetap sah sebagai istilam yang diterima.

5. Melanjutkan Thawaf dengan Tenang

Setelah melakukan isyarat, lanjutkan thawaf dengan tenang dan penuh kekhusyukan. Rasulullah ﷺ senantiasa melanjutkan thawaf dengan berdzikir dan berdoa dengan khusyuk.

Hikmah di Balik Istilam dengan Isyarat

Melakukan istilam dengan isyarat memiliki hikmah yang sangat dalam, di antaranya:

  • Menghidupkan Sunnah Rasulullah ﷺ: Dengan melakukan isyarat, Sahabat sedang meneladani sunnah Rasulullah ﷺ dan menunjukkan kecintaan kepada beliau.
  • Menjaga Keselamatan Jamaah Lain: Memberi isyarat dari kejauhan adalah bentuk kasih sayang kepada sesama jamaah dengan menghindari berdesakan.
  • Memperkuat Keimanan dan Kekhusyukan: Istilam dengan isyarat tetap sah dan membawa kekhusyukan dalam thawaf.
  • Menunjukkan Ketundukan kepada Allah: Isyarat kepada Hajar Aswad adalah simbol ketundukan kepada Allah dan penghormatan kepada sunnah Rasulullah ﷺ.

Menjalani Thawaf dengan Khusyuk

Dengan memahami tata cara isyarat (istilam) yang benar sesuai sunnah, Sahabat akan lebih khusyuk dalam thawaf dan merasakan kedekatan kepada Allah. Setiap langkah dalam thawaf akan terasa lebih bermakna dan penuh keimanan.

Bagi Sahabat yang ingin menjalani thawaf dengan penuh kekhusyukan dan melakukan istilam kepada Hajar Aswad dengan benar, Mabruk Tour siap menjadi sahabat perjalanan yang terpercaya. Dengan bimbingan yang sesuai sunnah dan pelayanan yang profesional, Mabruk Tour akan mendampingi setiap langkah ibadah Sahabat di Tanah Suci.

Wujudkan impian umroh penuh keimanan bersama Mabruk Tour. Dapatkan pengalaman ibadah yang aman dan penuh makna di Tanah Suci dengan pendampingan yang amanah. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan segera daftarkan diri Sahabat dalam program umroh yang terpercaya.