Cara Menggunakan Kursi Roda Saat Thawaf - Ibadah haji dan umroh merupakan impian setiap muslim. Namun bagi sebagian jemaah yang memiliki keterbatasan fisik, lansia, penyandang disabilitas, atau orang yang sedang dalam masa pemulihan, berjalan jauh di sekitar Masjidil Haram untuk melakukan thawaf bisa menjadi tantangan besar. Syariat Islam tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya, dan karenanya tersedia dispensasi berupa penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau sekuter bagi mereka yang “uzur” (tidak mampu berjalan jauh).
Banyak jemaah bertanya: apakah sah thawaf dengan kursi roda? Bagaimana tata cara, adab, dan hal-hal teknisnya? Dalam artikel ini kita bahas langkah demi langkah cara menggunakan kursi roda saat thawaf, mulai dari persiapan sebelum keberangkatan, pengaturan di Masjidil Haram, ibadah thawaf itu sendiri, hingga hal-hal pelengkap seperti sa’i dan etika pendukung.
Foto: Junseong Lee / unsplash.com
1. Landasan Syariah dan Ketentuan Hukum
Sebelum membahas teknis, penting untuk memahami dasar hukum penggunaan kursi roda dalam ibadah tawaf. Beberapa poin berikut menjadi rujukan:
- Umumnya para ulama sepakat bahwa thawaf (mengelilingi Ka’bah) dan sa’i (berjalan antara Safa dan Marwah) lebih baik dilakukan dengan berjalan bagi yang mampu. Namun, jika seseorang memiliki uzur (sakit, lemah, cacat), maka diperbolehkan melakukan thawaf atau sa’i menggunakan kendaraan atau alat bantu seperti kursi roda atau sekuter.
- Hadis Umm Salamah menyebut bahwa ketika beliau sakit, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan agar beliau thawaf “di belakang orang lain” dengan mengendarai (na’am) , hal ini menjadi contoh bahwa dispensasi diberikan bagi yang uzur.
- Beberapa fatwa menyebutkan bahwa thawaf dengan kursi roda atau alat bantu ketika ada uzur tidak membatalkan wajibnya, dan thawaf tersebut tetap sah.
- Di Masjidil Haram sendiri, pihak pengelola menyediakan kursi roda secara gratis untuk jemaah, serta jalur khusus untuk pengguna kursi roda agar tidak mengganggu jemaah yang berjalan kaki.
- Tarif penyewaan kursi roda atau skuter (jika memilih kendaraan berbayar) juga diatur secara resmi, misalnya paket tawaf + sa’i dan paket terpisah.
Dengan demikian, mempergunakan kursi roda saat thawaf bukanlah hal terlarang bila kondisi fisik menuntut, asalkan dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai kaidah syariat.
Baca Juga: Penting! Begini Cara Menghindari Heat Strok Saat Haji
2. Persiapan Sebelum Keberangkatan
Sebelum tiba di Tanah Suci, ada beberapa langkah persiapan agar penggunaan kursi roda saat thawaf berjalan lancar dan aman:
a. Konsultasi medis
Pastikan kondisi fisik stabil dan mendapatkan izin dokter untuk bepergian. Diskusikan jenis kursi roda yang cocok (manual, elektrik) berdasarkan kondisi anda, agar tidak mengalami cedera atau kelelahan.
b. Informasikan kebutuhan ke travel agent
Ketika memilih paket umroh atau haji, beri tahu agen bahwa anda atau jemaah memerlukan penggunaan kursi roda. Agen terpercaya akan mengurus fasilitas kursi roda di bandara, hotel, dan di Masjidil Haram.
c. Bawalah kursi roda sendiri bila memungkinkan
Jika memungkinkan, bawalah kursi roda sendiri (misalnya ringan dan lipat) agar anda lebih nyaman. Namun bila tidak, anda masih bisa menyewa di tempat tujuan.
d. Periksa dokumen dan identitas
Cantumkan identitas dan nomor grup kloter pada kursi roda, agar jika hilang bisa cepat ditemukan.
e. Latihan penggunaan kursi roda
Bila belum terbiasa, cobalah latihan mendorong, mengendalikan kursi roda di permukaan yang mirip dengan kondisi di Tanah Suci agar tidak kaget saat sesungguhnya.
f. Persiapan cadangan dan suku cadang
Siapkan peralatan darurat: ban cadangan, pompa kecil, alat perbaikan, dan tali pengikat ringan.
Persiapan matang ini akan sangat membantu ketika tiba di lokasi dan memudahkan cara menggunakan kursi roda saat thawaf tanpa kendala teknis.
3. Penataan dan Akses ke Masjidil Haram
Saat anda tiba di Mekkah dan menuju Masjidil Haram, terdapat beberapa fasilitas dan jalur khusus yang memudahkan proses masuk dan penggunaan kursi roda:
- Masjidil Haram memiliki lift, ramp (jalur miring), dan eskalator untuk memudahkan pengguna kursi roda berpindah lantai.
- Di area Mataf (halaman Ka’bah), terdapat jalur khusus kursi roda yang berada di lantai atas (mezzanine). Jalur ini relatif lebih luas dan tidak terlalu padat dibandingkan dengan lantai dasar.
- Untuk menyewa kursi roda atau skuter listrik di dalam Masjidil Haram, tersedia counter atau pusat layanan di lokasi strategis. Tarif sewa sudah diatur resmi , misalnya Tawaf + Sa’i atau Tawaf saja.
- Para petugas Masjid memberikan jalur masuk khusus bagi pengguna kursi roda agar tidak harus melewati pintu ramai.
- Jika memerlukan bantuan pendorong, petugas resmi tersedia di sejumlah titik (pintu masuk, area Mataf) untuk membantu mendorong kursi roda. anda hanya perlu menginformasikan kepada petugas setempat.
Dengan akses dan fasilitas seperti ini, proses masuk ke Masjidil Haram akan lebih lancar, dan posisi anda akan memudahkan cara menggunakan kursi roda saat thawaf dengan aman.
4. Langkah-langkah Praktis: Cara Menggunakan Kursi Roda Saat Thawaf
Berikut panduan langkah demi langkah cara menggunakan kursi roda saat thawaf, dari awal hingga selesai:
a. Niat dan Persiapan Awal
- Pastikan anda dalam keadaan suci (bersih dari hadas kecil maupun besar).
- Tentukan niat dalam hati: niat tawaf karena Allah.
- Duduklah di kursi roda dengan stabil, kenyamanan dan keamanan penting agar tidak terguncang.
- Arahkan kursi roda ke titik mulai thawaf. Pada jalur khusus kursi roda, tersedia titik yang sejajar dengan Hajar Aswad sebagai garis awal thawaf.
b. Pelaksanaan Putaran Thawaf
- Mulai dari titik sejajar Hajar Aswad, lakukan putaran pertama dengan arah berlawanan jarum jam (ke kiri).
- Lakukan tujuh putaran penuh. Setiap putaran tetap mengikuti jalur melingkar sesuai rute thawaf.
- Saat berada di depan Hajar Aswad (meskipun berada di lantai atas), anda dapat membuat isyarat atau tekuk tangan dalam posisi menghormati Hajar Aswad (kenaikan kursi tidak menjadi hambatan).
- Dalam setiap putaran, bacalah dzikir, doa, atau ayat Al-Qur’an sesuai kemampuan; bacaan ini bagi pengguna kursi roda tetap berlaku.
- Usahakan menjaga kecepatan stabil, tidak tergesa-gesa agar tidak mengganggu jemaah di belakang atau samping.
- Jika khawatir terjadi kerumunan atau tekanan, gunakan tanda atau komunikasi dengan petugas agar memberikan ruang.
c. Penyelesaian dan Doa Akhir
- Setelah menyelesaikan tujuh putaran, anda telah menyelesaikan thawaf;
- Doa setelah tawaf: seperti biasa, bacalah doa-doa setelah thawaf yang disunnahkan (misalnya doa keluar dari pintu Ka’bah, doa memasuki Masjidil Haram);
- Jika akan melanjutkan ke sa’i, bersiaplah pindah ke area Mas’a (Safa & Marwah). Jika tidak, anda dapat langsung melaksanakan salat sunnah thawaf.
Dengan mengikuti panduan di atas, cara menggunakan kursi roda saat thawaf akan menjadi lebih terstruktur dan khusyuk.
Baca Juga: Hikmah Disyariatkannya Haji dan Umroh yang Harus Umat Muslim Ketahui
5. Sa’i (Safa & Marwah) Bagi Pengguna Kursi Roda
Setelah thawaf, ritual selanjutnya dalam umroh (atau sebagian haji) adalah sa’i. Bagaimana pelaksanaannya jika menggunakan kursi roda?
- Umumnya sa’i dilakukan dengan berjalan antara Safa dan Marwah sebanyak 7 lap. Namun bagi yang uzur, diperbolehkan menggunakan kursi roda atau alat bantu.
- Dalam mazhab Syafi’i, sa’i dengan kursi roda sah ketika berjalan sulit atau membahayakan.
- Penggunaan eskalator atau lift untuk berpindah lantai di area mas’a diperbolehkan selama posisi dan urutan tetap dijaga.
- Perlu diingat: jika seseorang yang mampu berjalan tetapi memilih menggunakan kursi roda tanpa uzur, maka ada sebagian ulama yang menyatakan tidak sah atau perlu diulang. Oleh sebab itu, gunakan kursi roda hanya jika benar-benar perlu.
- Tiap lap sa’i tetap harus dihitung dengan benar (Mulai di Safa → Marwah → Safa → … hingga selesai di Marwah). Gunakan penghitung atau bantuan pendamping agar tidak salah hitung.
- Selama sa’i, bagi yang menggunakan kursi roda tetap membaca dzikir, doa, dan niat yang sama seperti orang berjalan.
Dengan demikian, pelaksanaan sa’i menggunakan kursi roda bisa berjalan dengan sah asalkan mengikuti aturan fiqh, dan itulah kelanjutan dari cara menggunakan kursi roda saat thawaf dan sa’i secara terpadu.
6. Tips Praktis & Etika Selama Menggunakan Kursi Roda
Agar ibadah anda berjalan nyaman, aman, dan tidak menyulitkan orang lain, berikut beberapa tips praktis dan etika yang perlu diperhatikan:
a. Gunakan jalur khusus kursi roda
Di Masjidil Haram, jalur khusus bagi pengguna kursi roda lebih lebar dan cenderung lebih longgar. Pilih jalur ini agar tidak mengganggu jemaah lain.
b. Gunakan pendorong resmi / staf resmi
Jika anda memerlukan orang yang mendorong, gunakan petugas resmi atau staf agen dan hindari menggunakan orang tak dikenal yang dapat memanipulasi tarif atau keamanan.
c. Jaga agar kursi roda tidak menghambat lajur jemaah
Pastikan posisi kursi tidak memotong lajur orang yang berjalan kaki. Jangan memotong jalur bergerak jemaah lain agar tertib dan lancar.
d. Bersabar dan hindari terburu-buru
Jangan mengejar kecepatan. Ibadah bukan kompetisi. Fokus pada kekhusyukan dan niat.
e. Istirahat bila perlu
Jika merasa lelah, minta jeda sejenak, jangan memaksakan. Penggunaan kursi roda bukan berarti bebas dari kelelahan total, untuk pendamping pendorong, juga penting menjaga stamina.
f. Pastikan keamanan dan stabilitas kursi
Pastikan rem kursi, ban tidak bocor, dan bagian-bagian tidak longgar. Gunakan sabuk pengaman jika tersedia.
g. Gunakan waktu saat keramaian rendah
Waktu pagi dini hari atau tengah malam biasanya lebih sepi. Memilih waktu ini untuk thawaf menggunakan kursi roda dapat menghindarkan anda dari desakan dan hambatan.
h. Berkomunikasi dengan petugas atau petugas Masjid
Bila menemukan titik yang sulit, mintalah bantuan staf Masjid untuk membuka rute atau memberikan ruang.
Dengan tips di atas, pelaksanaan cara menggunakan kursi roda saat thawaf akan jauh lebih tenang, rapi, dan penuh khusyuk.
Baca Juga: Jalur Resmi Ibadah Haji di Indonesia: Solusi Legal Menuju Baitullah
7. Potensi Tantangan dan Solusi
Meski fasilitas sudah disiapkan, tetap ada tantangan yang mungkin muncul. Beberapa di antaranya serta solusi:
|
Tantangan
|
Solusi
|
|
Kerumunan yang sangat padat
|
Gunakan jalur atas, waktu sepi, atau minta petugas membuka jalur khusus
|
|
Kursi roda macet di jalan sempit
|
Pastikan jalur yang dilewati cukup lebar dan pilih jalur khusus
|
|
Pendorong kelelahan atau kesalahan arah
|
Gunakan staf berpengalaman atau resmi dari agen/travel
|
|
Perhitungan putaran salah
|
Gunakan penghitung elektronik atau pendamping yang menghitung
|
|
Gangguan teknis kursi (ban bocor, rem lepas)
|
Bawa alat perbaikan sederhana, ban cadangan, dan tali pengikat
|
|
Hambatan naik-lift atau eskalator
|
Petugas Masjid biasanya membantu akses lift untuk pengguna kursi roda
|
Dengan kesiapan mental dan teknis, kendala-kendala tersebut dapat diatasi sehingga anda bisa fokus pada ibadah tanpa hambatan.
Pelaksanaan thawaf dan sa’i adalah ritual inti dalam umroh dan haji. Bagi jemaah yang memiliki keterbatasan fisik, penggunaan kursi roda adalah solusi syar’i yang memberi kemudahan , selama dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti kaidah dan etika yang benar. Semoga panduan cara menggunakan kursi roda saat thawaf ini membantu anda atau kerabat agar ibadah di Tanah Suci berjalan lancar, khusyuk, dan penuh keberkahan.
Mengapa Memilih Mabruk Tour sebagai Travel Haji & Umroh Anda

Jika anda memutuskan untuk menggunakan layanan travel, kami mengajak anda mempertimbangkan Mabruk Tour sebagai partner amanah dalam perjalanan ibadah. Berikut alasan mengapa Mabruk Tour layak menjadi pilihan:
- Legalitas dan Terdaftar Resmi
Mabruk Tour sudah memiliki izin resmi dari Kementerian Agama dan lembaga terkait, sehingga anda tidak perlu khawatir soal legalitas.
- Pengalaman dan Reputasi Terpercaya
Selama bertahun-tahun, Mabruk Tour telah memberangkatkan banyak kloter jemaah haji dan umroh dengan catatan layanan yang baik dan responsif.
- Fasilitas Khusus untuk jemaah Berkebutuhan Khusus
Mabruk Tour memahami kebutuhan jemaah dengan keterbatasan fisik. Paket mereka termasuk layanan kursi roda, staf pendamping yang terlatih, serta fasilitas prioritas agar jemaah dengan disabilitas tetap nyaman.
- Akomodasi Strategis & Transportasi Optimal
Hotel dekat Masjidil Haram dan transportasi yang efisien agar waktu antar ritual tidak terbuang sia-sia.
- Pendamping Profesional dan Bimbingan Ibadah
Tim mutawif dan pembimbing ibadah yang berpengalaman membantu jemaah dalam memahami tuntunan ritual haji dan umroh, termasuk yang khusus seperti penggunaan kursi roda.
- Transparansi Biaya & Pelayanan All-Inclusive
Biaya yang jelas, tidak ada pungutan tak terduga, dan semua kebutuhan dasar (visa, transportasi, akomodasi, katering) diatur dengan baik.
- Layanan Purna Jual & Dukungan Jemaah
Mabruk Tour memberikan layanan pendampingan sebelum, selama, dan setelah perjalanan ibadah, termasuk persiapan medis, konsultasi, dan pengarahan.
Ayo, persiapkan perjalanan ibadah anda dengan bijak! Jika anda atau anggota keluarga memerlukan bantuan khusus, termasuk penggunaan kursi roda, Mabruk Tour siap mendampingi anda dari awal hingga pulang kembali ke Tanah Air. Dengan legalitas kuat, layanan profesional, dan pengalaman dalam menangani jemaah berkebutuhan khusus, Mabruk Tour menjadi pilihan terpercaya untuk menyempurnakan ibadah haji maupun umroh anda.
Silakan hubungi Mabruk Tour sekarang untuk paket haji atau umroh yang sesuai kebutuhan anda , termasuk fasilitas kursi roda dan pendamping khusus , agar perjalanan ibadah anda menjadi lebih mudah, aman, dan penuh keberkahan.
Baca Juga: Apa Itu Tawaf? Ini Hukum, Waktu Pelaksanaan hingga Tata Caranya.