Etika Sebelum Berangkat Umroh - Ibadah umroh adalah salah satu perjalanan spiritual yang sangat dinanti oleh umat Islam. Selain mempersiapkan biaya, dokumen dan fisik, ada hal penting lain yang tak boleh dilupakan: etika sebelum berangkat umroh. Persiapan mental dan akhlak menjadi kunci utama agar perjalanan umroh tidak sekadar formalitas, melainkan menjadi ladang pahala dan kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang etika yang harus diperhatikan oleh setiap calon jamaah sebelum berangkat umroh, agar ibadah yang dilaksanakan penuh berkah dan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Foto: adliwahid / pixabay.com
1. Meluruskan Niat Hanya Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Etika sebelum berangkat umroh yang paling utama adalah meluruskan niat. Umroh bukan perjalanan wisata, bukan pula untuk sekadar status sosial, tapi ibadah kepada Allah.
Sebelum berangkat, pastikan hati benar-benar bersih dari niat yang tidak tulus. Jangan berangkat hanya karena ikut-ikutan, gengsi, atau ingin dianggap lebih religius. Niat yang ikhlas akan mengundang pertolongan Allah dan membuat perjalanan menjadi ringan serta penuh hikmah.
Selain itu, hendaknya setiap calon jamaah memperbanyak dzikir dan istighfar. Gunakan waktu menjelang keberangkatan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memperbanyak shalat sunnah, serta merenungi makna hidup dan kematian.
Sikap tenang, tidak tergesa-gesa, serta sabar dalam menghadapi proses administrasi juga merupakan bagian dari etika sebelum berangkat umroh. Karena sejatinya, ibadah umroh adalah latihan untuk kesabaran, ketawakkalan dan kedisiplinan.
Baca Juga: Apakah Umrah Sama Dengan Haji? Ini Jawabannya
2. Meminta Maaf dan Merapikan Urusan Dunia
Salah satu etika sebelum berangkat umroh yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam adalah meminta maaf kepada sesama. Ibadah tidak akan sempurna jika kita masih menyimpan dendam, memiliki hutang yang belum diselesaikan, atau belum memperbaiki hubungan dengan keluarga dan sahabat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menekankan pentingnya meminta maaf sebelum melakukan perjalanan ibadah. Hal ini agar hati tenang dan ibadah lebih khusyuk. Datangi orang-orang terdekat, sampaikan permohonan maaf dan minta restu kepada orang tua serta guru yang telah membimbing kita.
Selain urusan hati, calon jamaah juga dianjurkan untuk merapikan urusan dunia. Contohnya:
- Menyelesaikan tanggungan pekerjaan;
- Mengatur keuangan keluarga selama ditinggal;
- Menitipkan anak atau hewan peliharaan jika perlu;
- Membuat surat kuasa bila dibutuhkan untuk urusan legal.
Dengan menyelesaikan semua tanggung jawab duniawi, calon jamaah akan lebih fokus dalam beribadah. Inilah bentuk kesungguhan dalam menyiapkan etika sebelum berangkat umroh, bukan hanya secara spiritual tapi juga praktis.
3. Belajar Ilmu Manasik dan Adab Selama di Tanah Suci
Ilmu adalah landasan ibadah. Banyak orang berangkat umroh tanpa memahami rukun, syarat, dan sunnah-sunnahnya, sehingga pelaksanaan ibadah menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, penting bagi setiap calon jamaah untuk mengikuti manasik umroh secara serius.
Etika sebelum berangkat umroh dalam hal ini mencakup:
- Belajar tata cara ihram, thawaf, sa’i dan tahallul;
- Mengetahui larangan ihram dan hukum-hukumnya;
- Memahami adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi;
- Mengetahui etika ziarah ke makam Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Banyak penyelenggara umroh menyediakan pelatihan manasik sebelum keberangkatan. Pastikan anda mengikuti pelatihan tersebut, bertanya jika belum paham, dan mencatat hal-hal penting. Bahkan jika perlu, tonton ulang video tutorial atau baca ulang buku manasik umroh.
Selain itu, pahami pula kondisi budaya dan sosial di Arab Saudi. Etika dalam berpakaian, berbicara, hingga makan perlu dijaga agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan warga lokal atau sesama jamaah.
Semua ini merupakan bagian penting dari etika sebelum berangkat umroh agar tidak hanya sah secara syariat, tapi juga berakhlak sesuai adab Islam.
Baca Juga: Kelebihan Kekurangan Umroh Backpacker, Yuk Cari Tahu!
4. Menyiapkan Fisik, Mental dan Barang Bawaan
Umroh adalah ibadah fisik. Banyak aktivitas berjalan kaki, berpindah tempat, dan antre bersama ribuan orang dari berbagai negara. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh menjadi bagian penting dari etika sebelum berangkat umroh.
Mulailah dengan:
- Olahraga ringan secara rutin;
- Mengurangi konsumsi makanan tidak sehat;
- Istirahat cukup sebelum keberangkatan;
- Melakukan cek kesehatan dan membawa obat pribadi.
Selain fisik, siapkan mental. Tidak semua yang terjadi di Tanah Suci akan berjalan lancar. Bisa jadi harus bersabar dalam antrean, kehilangan barang, atau menghadapi perbedaan budaya. Mental yang sabar dan ikhlas sangat dibutuhkan.
Barang bawaan juga harus diperhatikan. Bawalah barang secukupnya dan hindari membawa perhiasan berlebihan. Beberapa hal penting yang perlu dibawa:
- Pakaian ihram (minimal dua set);
- Buku doa dan manasik;
- Obat pribadi;
- Sandal yang nyaman;
- Masker dan hand sanitizer.
Dengan persiapan ini, kita menunjukkan bahwa kita memahami etika sebelum berangkat umroh, yakni menyambut ibadah dengan kesiapan total: jasmani dan rohani.
5. Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Menjaga Lisan
Satu lagi hal penting yang sering dilupakan sebagai bagian dari etika sebelum berangkat umroh adalah melatih ibadah harian sejak sebelum berangkat. Jika sebelumnya masih sering lalai shalat, maka mulailah memperbaiki. Jika masih jarang membaca Al-Qur’an, maka sempatkan setiap hari.
Dengan melatih diri sejak di tanah air, hati akan lebih siap menghadapi suasana spiritual di Tanah Suci. Jangan sampai kita hanya berubah seketika di Makkah dan Madinah, namun kembali seperti semula saat pulang.
Latih pula lisan kita. Hindari membicarakan orang lain, berkata kasar, atau menyebarkan hoaks. Gunakan lisan untuk berdzikir, berdoa, dan memberi semangat kepada sesama jamaah.
Adab kepada sesama jamaah juga penting: bersikap ramah, tidak mudah marah, dan tolong-menolong. Semangat ukhuwah ini menjadi penyempurna dari etika sebelum berangkat umroh agar ibadah tidak hanya berdampak individu, tapi juga sosial.
Baca Juga: Ternyata Ini Bedanya Paket Umrah Quad, Triple dan Double.
6. Gunakan Travel Umroh yang Amanah dan Terdaftar Resmi

Terakhir, bagian tak terpisahkan dari etika sebelum berangkat umroh adalah memilih penyelenggara umroh yang amanah, profesional, dan terdaftar resmi di Kemenag. Jangan tergiur harga murah tanpa bukti legalitas dan kualitas layanan.
Salah satu penyelenggara yang telah terbukti kredibilitasnya adalah Mabruk Tour. Mabruk Tour telah terdaftar resmi sebagai PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dengan nama perusahaan PT Didi Mabruk Bayanaka. anda bisa mengecek keabsahannya langsung di situs resmi Kemenag.
Keunggulan Mabruk Tour antara lain:
- 10 tour leader bersertifikat nasional;
- Visa umroh resmi dan cepat;
- Akomodasi hotel nyaman dan dekat Masjidil Haram;
- Konsumsi makanan halal sesuai lidah Indonesia;
- Transportasi dan city tour lengkap;
- Pendamping ibadah dari awal hingga akhir.
Dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan terbaik, Mabruk Tour siap mendampingi anda menunaikan umroh dengan nyaman, aman dan khusyuk.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi tim Mabruk Tour melalui ikon whatsapp yang ada di pojok bawah website atau langsung datang ke kantor resmi Mabruk Tour. Jangan tunda lagi! Persiapkan etika sebelum berangkat umroh dan wujudkan ibadah yang mabrur bersama Mabruk Tour.
Baca Juga: Perlengkapan Umroh Wanita untuk 9 Hari yang Harus Dipersiapkan.