
Mizab atau yang lebih dikenal dengan sebutan Talang Emas Ka’bah merupakan salah satu bagian penting dari bangunan Ka’bah yang memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Islam. Mizab terletak di bagian atas Hijir Ismail, berfungsi sebagai saluran air hujan yang mengalir dari atap Ka’bah ke area Hijir Ismail. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada fungsinya secara fisik, tetapi juga memiliki makna keimanan yang mendalam bagi kaum Muslimin yang datang ke Tanah Suci.
Banyak umat Islam yang berharap dapat berdiri di bawah Mizab dan berdoa di tempat ini karena diyakini sebagai salah satu lokasi mustajab. Keberadaannya yang telah bertahan selama berabad-abad menjadikannya sebagai saksi sejarah panjang perjalanan Islam, dari zaman Nabi Ibrahim AS hingga sekarang. Keutamaan dan keistimewaan Mizab inilah yang membuat banyak jamaah berusaha untuk meraih keberkahan dengan beribadah di bawahnya.
Sejarah Mizab (Talang Emas Ka’bah)
Mizab pertama kali dibuat saat proses renovasi Ka’bah pada masa Nabi Ibrahim AS. Talang ini berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar tidak menggenang di atap Ka’bah. Pada masa-masa selanjutnya, Mizab mengalami berbagai perbaikan dan perubahan, terutama pada era Kekhalifahan Islam.
Salah satu perubahan besar terjadi saat Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik memerintahkan agar Mizab dibuat dari emas murni. Sejak saat itu, Mizab dikenal dengan sebutan Talang Emas Ka’bah. Desainnya yang mewah dan dibuat dengan bahan berharga menegaskan betapa pentingnya Ka’bah dalam kehidupan umat Islam.
Mizab yang digunakan saat ini merupakan hasil renovasi dari era pemerintahan Ottoman dan dipertahankan hingga zaman modern. Keberadaannya yang masih terjaga menunjukkan bagaimana bangunan Ka’bah terus diperhatikan dengan penuh kehormatan oleh setiap generasi Muslim.
Fungsi Mizab dalam Struktur Ka’bah
Secara fisik, Mizab memiliki fungsi utama sebagai saluran air hujan agar tidak menggenang di atap Ka’bah. Letaknya yang mengarah langsung ke Hijir Ismail memungkinkan air hujan yang jatuh dari Mizab mengalir ke area ini. Oleh karena itu, banyak yang berusaha untuk berada di bawah Mizab saat hujan turun di Masjidil Haram, karena diyakini air yang mengalir dari Mizab membawa keberkahan.
Selain sebagai saluran air, Mizab juga memiliki nilai arsitektural yang menambah keindahan bangunan Ka’bah. Material emas yang digunakan pada Mizab bukan hanya untuk menunjukkan kemewahan, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap Baitullah. Ka’bah bukan hanya pusat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga simbol kebesaran Islam yang tetap terjaga sepanjang masa.
Fungsi lain dari Mizab adalah sebagai tanda bagi jamaah yang ingin beribadah di bawahnya. Banyak yang memanfaatkan momen saat berada di area Hijir Ismail untuk berdiri di bawah Mizab dan berdoa dengan penuh harapan kepada Allah SWT.
Keutamaan Berdoa di Bawah Mizab
Salah satu alasan utama mengapa banyak jamaah ingin berada di bawah Mizab adalah karena diyakini sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Beberapa ulama menjelaskan bahwa air yang mengalir dari Mizab membawa keberkahan, sehingga saat seseorang berdoa di bawahnya, doa tersebut memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Keutamaan ini semakin kuat dengan adanya riwayat bahwa Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah yang sangat mulia. Rasulullah SAW sendiri pernah menyebutkan bahwa Hijir Ismail adalah bagian dari Ka’bah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan utama karena keterbatasan bahan saat renovasi. Oleh karena itu, beribadah di area Hijir Ismail, khususnya di bawah Mizab, memiliki nilai yang sangat tinggi.
Beberapa doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan saat berada di bawah Mizab antara lain:
-
Doa memohon ampunan:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.”
-
Doa memohon rezeki yang berkah:
"Allahumma inni as’aluka rizqan halalan tayyiban wa barik li fihi."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, baik, dan penuh keberkahan.”
-
Doa meminta perlindungan dari segala keburukan:
"Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah waqina ‘adzaban nar."
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Setiap doa yang dipanjatkan dengan keikhlasan dan penuh keimanan di tempat ini insya Allah akan mendapatkan perhatian dari Allah SWT.
Hikmah dan Makna Keberadaan Mizab
Keberadaan Mizab bukan sekadar elemen arsitektur pada Ka’bah, tetapi juga memiliki makna keimanan yang dalam bagi umat Islam. Talang Emas Ka’bah ini mengingatkan setiap Muslim bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Hujan yang turun dan mengalir dari Mizab mengingatkan manusia akan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Mizab juga menjadi simbol bahwa setiap Muslim memiliki kesempatan untuk memohon ampunan dan berkah dari Allah SWT. Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah selain hamba yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan memohon ampunan-Nya. Oleh karena itu, saat berada di Masjidil Haram, usahakan untuk meluangkan waktu beribadah di bawah Mizab dan berdoa dengan penuh ketulusan.
Bagi Sahabat yang ingin merasakan keberkahan berada di bawah Mizab, perjalanan umroh adalah kesempatan terbaik untuk meraihnya. Mabruk Tour hadir sebagai sahabat perjalanan ibadah yang siap membantu Sahabat menunaikan umroh dengan nyaman dan penuh makna. Dengan fasilitas terbaik serta bimbingan dari tim yang berpengalaman, Sahabat bisa menjalani ibadah di Tanah Suci dengan khusyuk dan mendalam.
Jangan tunda lagi niat mulia untuk mengunjungi Baitullah dan merasakan keberkahan di bawah Mizab. Segera wujudkan impian umroh Sahabat bersama Mabruk Tour. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk mendapatkan informasi lengkap dan segera daftarkan diri untuk bergabung dalam perjalanan suci menuju Tanah Haram!