
Menunaikan ibadah haji merupakan dambaan bagi setiap Muslim yang merindukan pertemuan dengan Allah SWT di tanah suci. Di antara rangkaian ibadah haji, tawaf memiliki kedudukan yang sangat penting dan menjadi bagian inti dalam menyempurnakan ibadah ini. Tawaf bukan sekadar berjalan mengelilingi Ka'bah, melainkan simbol totalitas penghambaan seorang hamba kepada Rabb-nya. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap jamaah untuk menjaga kekhusyukan dalam menjalankan tawaf agar makna ibadah ini benar-benar dirasakan dalam hati dan jiwa.
Namun, dalam kenyataan di lapangan, banyak hal yang dapat mengganggu kekhusyukan tersebut. Beberapa hal terjadi tanpa disadari, bahkan menjadi kebiasaan sebagian jamaah yang baru pertama kali melaksanakan haji maupun umroh. Tawaf yang seharusnya menjadi momen refleksi dan kedekatan dengan Allah SWT terkadang justru dipenuhi dengan gangguan lahir dan batin yang berpotensi mengurangi kesempurnaan ibadah.
Melalui artikel ini, mari kita bahas berbagai hal yang perlu dihindari saat melakukan tawaf agar ibadah haji menjadi lebih khusyuk, tertib, dan diridhai oleh Allah SWT.
Tawaf: Lebih dari Sekadar Putaran Fisik
Sebelum membahas hal-hal yang perlu dihindari, penting untuk dipahami bahwa tawaf bukan hanya aktivitas fisik mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Setiap putaran membawa makna keimanan yang dalam, melatih ketundukan, keikhlasan, serta rasa cinta yang luar biasa kepada Sang Pencipta. Tawaf menggambarkan betapa seorang hamba senantiasa mengelilingi pusat kehidupannya, yaitu Allah SWT.
Dalam suasana Masjidil Haram yang dipenuhi oleh jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia, menjaga kekhusyukan dalam tawaf memang bukan perkara mudah. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang adab dan hal-hal yang perlu dihindari sangat penting untuk memastikan ibadah berjalan lancar dan bermakna.
Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Tawaf
1. Memulai Tawaf dari Tempat yang Tidak Sesuai
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah memulai tawaf bukan dari titik sejajar dengan Hajar Aswad. Padahal, tawaf hanya sah jika dimulai dari tempat yang benar, yaitu garis lurus dengan posisi Hajar Aswad di sisi Ka'bah.
Tips Menghindari:
Perhatikan penanda lampu hijau di tiang masjid sebagai tanda awal dan akhir putaran tawaf. Pastikan berdiri sejajar dengan Hajar Aswad sebelum mulai berjalan dan ucapkan “Bismillah Allahu Akbar” sambil melambaikan tangan jika tidak memungkinkan menyentuh batu tersebut.
2. Berdesakan demi Menyentuh Hajar Aswad
Keinginan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad memang besar. Namun, dalam kondisi penuh sesak, memaksakan diri untuk mendekat bisa menimbulkan bahaya, baik bagi diri sendiri maupun jamaah lain.
Tips Menghindari:
Pahami bahwa menyentuh Hajar Aswad adalah sunnah, bukan wajib. Jika tidak memungkinkan, cukup melambaikan tangan dari kejauhan sebagai bentuk isyarat. Allah SWT Maha Mengetahui niat tulus setiap hamba.
3. Tawaf Tanpa Wudhu
Banyak jamaah yang belum memahami bahwa tawaf memerlukan kondisi suci sebagaimana salat. Melakukan tawaf tanpa wudhu menyebabkan tawaf menjadi tidak sah.
Tips Menghindari:
Pastikan selalu dalam keadaan suci sebelum memulai tawaf. Jika wudhu batal di tengah perjalanan, segera ambil wudhu kembali dan lanjutkan atau ulangi tawaf sesuai kondisi dan fatwa yang berlaku.
4. Membawa Barang Bawaan Berlebihan
Beberapa jamaah membawa tas besar, kantong belanja, bahkan makanan selama tawaf. Ini dapat mengganggu kelancaran ibadah, serta membahayakan jamaah di sekitar.
Tips Menghindari:
Bawa barang seperlunya saja saat tawaf. Gunakan tas kecil berisi barang penting, dan pastikan tidak membawa benda tajam atau keras yang berpotensi melukai orang lain.
5. Sibuk Berfoto dan Berselfie
Salah satu hal yang sangat disayangkan saat ini adalah banyaknya jamaah yang sibuk mengambil foto atau video saat tawaf. Alih-alih khusyuk berzikir, justru lebih sibuk memperbaiki pose dan memburu momen untuk media sosial.
Tips Menghindari:
Simpan ponsel dan fokus pada ibadah. Tawaf adalah waktu terbaik untuk berdialog dengan Allah SWT, bukan dengan kamera. Dokumentasi terbaik adalah yang terekam dalam hati dan membawa perubahan dalam hidup.
6. Berbicara Duniawi Selama Tawaf
Kadang jamaah lupa bahwa tawaf adalah bentuk ibadah. Ada yang bercakap-cakap tentang hal duniawi, bahkan bercanda saat berjalan mengelilingi Ka'bah.
Tips Menghindari:
Gunakan waktu tawaf untuk memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar. Jika ditemani oleh teman atau kerabat, saling mengingatkan untuk menjaga kekhusyukan dan keheningan selama ibadah.
7. Mengangkat Suara Terlalu Keras
Membaca doa secara berjamaah dengan suara keras atau menggunakan pengeras suara dapat mengganggu kekhusyukan jamaah lain. Meskipun niatnya baik, hal ini justru mengalihkan fokus jamaah di sekitar.
Tips Menghindari:
Baca doa dengan pelan dan khusyuk. Gunakan buku doa kecil untuk panduan pribadi. Biarkan lisan dan hati berzikir dalam ketenangan, bukan dalam kebisingan.
8. Tidak Mengikuti Arus Pergerakan
Tawaf harus dilakukan berlawanan arah jarum jam. Terkadang karena tidak memahami arah, ada yang melawan arus atau berhenti mendadak, menyebabkan kericuhan.
Tips Menghindari:
Ikuti arah putaran mayoritas jamaah. Jika perlu istirahat, keluar dari jalur putaran agar tidak mengganggu yang lain. Patuhi petunjuk yang diberikan oleh petugas di Masjidil Haram.
9. Mendorong dan Menyerobot Jamaah Lain
Dalam kondisi ramai, godaan untuk mencari ruang dengan cara mendorong atau menyerobot kerap terjadi. Ini bukan hanya mengganggu kekhusyukan orang lain, tetapi juga menyalahi adab ibadah.
Tips Menghindari:
Utamakan kesabaran dan adab. Biarkan langkah mengalir bersama kerumunan dengan tertib. Ingatlah bahwa nilai ibadah bukan pada kecepatan, tapi pada ketulusan hati.
Menjaga Kekhusyukan Tawaf di Tengah Keramaian
Tawaf yang dilakukan dengan penuh ketenangan dan keikhlasan akan membawa dampak keimanan yang luar biasa. Meskipun harus berbagi tempat dengan jutaan jamaah, kekhusyukan tetap bisa diraih jika hati benar-benar tertuju kepada Allah SWT. Persiapan yang matang, pemahaman yang cukup, serta niat yang lurus akan menjadikan tawaf sebagai pengalaman ibadah yang tak terlupakan.
Jadikan setiap putaran sebagai momen introspeksi, berserah diri, dan memperbaharui tekad untuk menjadi hamba yang lebih baik. Biarkan Ka'bah menjadi saksi bisu atas cinta dan pengabdian yang Sahabat persembahkan kepada Sang Khalik.
Sahabat yang tengah menanti panggilan ke tanah suci, kini saatnya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Mabruk Tour siap menjadi mitra perjalanan ibadah Sahabat menuju Baitullah. Dengan pendampingan ustaz dan tim profesional, setiap rangkaian ibadah, termasuk tawaf, akan dibimbing sesuai sunnah dan tuntunan syariat.
Yuk, wujudkan impian beribadah ke tanah suci dengan bergabung bersama program umroh dari Mabruk Tour. Kunjungi www.mabruk.co.id dan dapatkan paket umroh terbaik yang mengedepankan kenyamanan, bimbingan keilmuan, dan nuansa kekeluargaan yang hangat. Bersama Mabruk Tour, setiap langkah menuju Ka'bah menjadi lebih bermakna dan penuh keberkahan.