Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Hal-Hal yang Tidak Diperbolehkan Saat Berada di Padang Arafah

Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan. Ibadah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah ini menjadi momen yang sangat sakral karena merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Padang Arafah menjadi saksi rintihan doa para hamba yang datang dari berbagai penjuru dunia, bermunajat kepada Allah SWT dengan hati yang tunduk dan penuh harap. Namun, di balik keagungan hari Arafah dan tempatnya yang mulia, ada adab dan aturan yang harus diperhatikan, termasuk larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan saat berada di sana.

Mengetahui hal-hal yang tidak diperbolehkan selama berada di Padang Arafah sangat penting agar Sahabat bisa menunaikan ibadah dengan sempurna sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebab, ibadah yang dilaksanakan tanpa ilmu bisa berakibat kurangnya kekhusyukan, bahkan dapat mengurangi nilai ibadah itu sendiri. Maka, artikel ini akan mengulas secara mendalam larangan-larangan yang perlu dijauhi selama berada di Arafah agar wukuf yang dijalani benar-benar menjadi momen penuh keimanan dan keberkahan.


Keistimewaan Padang Arafah dalam Ibadah Haji

Padang Arafah bukan hanya sekadar tempat berkumpulnya jutaan jamaah dari seluruh dunia, namun merupakan medan pengampunan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka dibanding hari Arafah." (HR. Muslim)

Itulah sebabnya Arafah menjadi sangat mulia. Maka, kedudukan tempat ini menuntut jamaah untuk memperhatikan setiap perilaku dan tindak-tanduknya agar sesuai dengan syariat. Tidak semua hal boleh dilakukan di Arafah, bahkan sebagian perbuatan yang mungkin terlihat biasa dalam keseharian, bisa menjadi kesalahan fatal jika dilakukan dalam momen ini.


Larangan Umum Saat Wukuf di Arafah

1. Meninggalkan Arafah Sebelum Waktunya

Salah satu hal yang sangat dilarang adalah meninggalkan Arafah sebelum waktu wukuf berakhir, yaitu terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jika seseorang keluar dari Arafah sebelum waktu tersebut tanpa uzur, maka wukufnya tidak sah dan hajinya bisa batal. Rasulullah SAW sendiri tetap berada di Arafah hingga matahari benar-benar tenggelam sebelum melanjutkan ke Muzdalifah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya waktu wukuf dan tidak bolehnya tergesa-gesa keluar.

2. Mengabaikan Shalat Jama’ dan Qashar

Rasulullah SAW mencontohkan untuk menjamak dan mengqashar shalat Zhuhur dan Ashar di Arafah dalam satu waktu, agar lebih banyak waktu yang digunakan untuk berdoa dan berdzikir. Jika jamaah tetap menjalankan shalat secara terpisah atau tidak sesuai sunnah, maka kesempatan mengikuti tuntunan Rasul bisa terlewat. Padahal, keberkahan ibadah sangat bergantung pada sejauh mana ia mengikuti contoh dari Nabi SAW.

3. Berdebat dan Bertengkar

Perdebatan, adu mulut, dan bertengkar adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam ibadah haji, khususnya saat wukuf. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

"Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji, maka janganlah ia berkata kotor, berbuat fasik, dan bertengkar selama haji." (QS. Al-Baqarah: 197)

Berdebat tidak hanya merusak kekhusyukan, tetapi juga bisa menyebabkan dosa yang mengurangi pahala ibadah. Maka penting untuk menjaga lisan dan hati agar tetap tenang serta menjauhi segala bentuk konflik, sekecil apa pun.

4. Sibuk dengan Dunia Digital dan Media Sosial

Salah satu bentuk kesalahan modern saat ini adalah terlalu banyak menggunakan gawai saat wukuf. Banyak jamaah yang sibuk mengambil foto, merekam video, bahkan mengunggahnya ke media sosial. Hal ini membuat perhatian terhadap ibadah menjadi teralihkan. Padahal, momen di Arafah seharusnya digunakan sepenuhnya untuk memperbanyak dzikir, istighfar, dan doa yang tulus kepada Allah SWT.

5. Tidur Terlalu Lama dan Lalai dari Doa

Memang, kelelahan selama perjalanan haji tidak bisa dihindari. Namun, tidur sepanjang waktu di Arafah hingga lalai dari doa adalah sesuatu yang sebaiknya dijauhi. Wukuf hanya terjadi sekali dalam seumur hidup bagi kebanyakan orang. Maka rugi besar jika waktu yang begitu singkat dan berharga itu justru dihabiskan untuk tidur, sementara langit Arafah sedang terbuka luas menerima doa-doa terbaik dari para hamba.


Larangan Terkait Akhlak dan Sikap Jamaah

1. Membuang Sampah Sembarangan

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kebersihan. Apalagi di tempat suci seperti Arafah, menjaga kebersihan adalah bagian dari adab terhadap Allah dan sesama jamaah. Membuang sampah sembarangan bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mencerminkan sikap tidak bertanggung jawab terhadap amanah sebagai tamu Allah.

2. Merokok di Tempat Umum

Padang Arafah adalah tempat berkumpulnya jutaan jamaah dari berbagai negara. Merokok di tempat terbuka bukan hanya mengganggu kenyamanan jamaah lain, tetapi juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Selain itu, merokok dapat merusak kesucian tempat dan momen ibadah yang seharusnya khusyuk.

3. Menggunakan Bahasa Kasar atau Menyinggung

Meskipun dalam kondisi lelah, Sahabat tetap dianjurkan untuk menjaga ucapan. Jangan sampai rasa penat menjadikan lisan lepas kendali. Gunakan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang kepada sesama jamaah. Jadilah sosok yang membawa ketenangan, bukan malah menyulut emosi atau membuat keributan.


Kesalahan Fikih yang Harus Dihindari

1. Wukuf di Luar Batas Wilayah Arafah

Salah satu kesalahan yang fatal adalah berdiri atau duduk di luar batas wilayah yang sah dari Arafah. Ada sebagian jamaah yang tidak mengetahui batas wilayah wukuf dan akhirnya berdiam di luar area yang ditetapkan. Ini sangat berbahaya karena wukufnya bisa tidak sah. Oleh karena itu, pastikan untuk mengikuti panduan pembimbing haji dan mengetahui batasan-batasan lokasi yang sah.

2. Tidak Memperhatikan Pakaian Ihram

Bagi laki-laki, pakaian ihram harus dikenakan dengan benar, tidak boleh dijahit, tidak menggunakan sabuk berbentuk celana, dan harus menutup bagian aurat secara sempurna. Jangan sampai pakaian terlepas atau tersingkap karena ketidaksengajaan. Adapun bagi perempuan, tetap harus menjaga kesopanan berpakaian dan menutup aurat sesuai dengan syariat.

3. Melakukan Amalan yang Tidak Ada Tuntunannya

Beberapa jamaah ada yang melakukan amalan tertentu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti menulis doa di kertas lalu menggantungnya di pohon, membawa batu dari Arafah, atau mencium tanah sebagai bentuk penghormatan. Hal-hal semacam ini bukan bagian dari sunnah dan bisa masuk dalam perbuatan bid’ah jika diyakini sebagai bagian dari ibadah.


Menjaga Adab Adalah Jalan Menuju Haji Mabrur

Kesempurnaan ibadah tidak hanya diukur dari banyaknya amal yang dilakukan, tetapi dari bagaimana adab dan etika dijaga selama menjalankannya. Momen wukuf di Arafah adalah kesempatan emas untuk mengoreksi diri, menumpahkan seluruh isi hati kepada Allah SWT, dan memperbarui tekad untuk menjadi insan yang lebih baik. Dengan menjauhi hal-hal yang dilarang dan menjaga perilaku, insya Allah Sahabat akan tergolong sebagai hamba yang dimuliakan dan kembali ke tanah air dalam keadaan bersih seperti bayi yang baru lahir.

Mabruk Tour hadir sebagai sahabat setia dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Dengan bimbingan yang profesional, manasik yang komprehensif, serta pembinaan keimanan yang terus dilakukan, Mabruk Tour memastikan setiap jamaah memahami dan mempraktikkan ibadah dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Perjalanan ke Tanah Suci bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan hati menuju Allah SWT.

Jangan ragu untuk mewujudkan niat suci bersama Mabruk Tour. Temukan berbagai program umroh yang telah dirancang sesuai kebutuhan Sahabat di www.mabruk.co.id. Bersama Mabruk Tour, setiap langkah menuju Baitullah menjadi lebih bermakna, penuh kedamaian, dan membawa pulang oleh-oleh terbaik: keimanan yang kokoh dan haji atau umroh yang mabrur.