Hikmah Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah dalam Ibadah Umrah
Sa’i adalah salah satu rukun dalam ibadah umrah yang memiliki makna mendalam bagi setiap jamaah. Perjalanan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali bukanlah sekadar ritual, tetapi juga simbol dari keteguhan hati, kesabaran, dan keyakinan kepada Allah. Kisah sa’i yang dilakukan pertama kali oleh Siti Hajar bersama Nabi Ismail 'alaihissalam menjadi pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya usaha yang disertai dengan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sejarah Sa’i dan Perjuangan Siti Hajar
Sa’i berasal dari perjalanan yang dilakukan oleh Siti Hajar ketika ia ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam di tanah tandus Mekah. Keadaan yang sulit tidak membuatnya berputus asa. Ketika persediaan air habis dan Nabi Ismail menangis kehausan, Siti Hajar berlari antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mencari pertolongan. Dengan izin Allah, air zamzam pun muncul dari hentakan kaki Nabi Ismail, yang hingga kini tetap mengalir sebagai sumber keberkahan bagi umat Islam.
Peristiwa ini menjadi simbol betapa pentingnya berusaha tanpa mengenal lelah, meskipun hasilnya hanya Allah yang menentukan. Keyakinan Siti Hajar yang kuat mengajarkan bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan tanpa memberikan pertolongan.
Makna dan Hikmah Sa’i dalam Ibadah Umrah
Sa’i bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi setiap jamaah. Salah satu hikmah utama dari sa’i adalah mengajarkan nilai kesabaran. Siti Hajar tidak serta-merta mendapatkan pertolongan dalam sekejap, tetapi ia harus berusaha dengan penuh kesungguhan. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim harus memiliki kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan.
Selain kesabaran, sa’i juga mengajarkan pentingnya ikhtiar. Siti Hajar tidak hanya duduk menunggu keajaiban terjadi, tetapi ia berusaha dengan segenap tenaga untuk menemukan air bagi putranya. Ini menjadi pengingat bahwa setiap muslim wajib berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani kehidupan, sembari menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah.
Hikmah lain yang dapat dipetik dari sa’i adalah keyakinan dan tawakal kepada Allah. Siti Hajar yakin bahwa Allah tidak akan membiarkannya dalam keadaan sulit tanpa pertolongan. Dalam ibadah umrah, setiap langkah yang ditempuh dalam sa’i adalah wujud ketundukan dan kepasrahan kepada ketentuan Allah.
Keutamaan Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Bukit Shafa dan Marwah adalah bagian dari syiar-Nya:
“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 158)
Ayat ini menunjukkan bahwa perjalanan antara dua bukit tersebut bukanlah tindakan sia-sia, tetapi memiliki keutamaan besar di sisi Allah. Jamaah yang melaksanakan sa’i dengan penuh keikhlasan akan mendapatkan pahala dan keberkahan dalam hidupnya.
Adab dalam Melaksanakan Sa’i
Sebagai bagian dari ibadah umrah, sa’i memiliki adab yang perlu diperhatikan. Sebelum memulai sa’i, jamaah disunnahkan untuk membaca doa di Bukit Shafa dengan menghadap ke arah Ka’bah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Shafa membaca:
“Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir.”
Ketika berjalan dari Shafa menuju Marwah, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, mengingat Allah serta memohon ampunan. Dalam perjalanan ini, ada bagian yang disebut “Mileen Akhdarain” atau dua tanda hijau, di mana jamaah laki-laki disunnahkan untuk berlari kecil sebagai bentuk meneladani perjalanan Siti Hajar.
Setibanya di Marwah, jamaah kembali membaca doa sebagaimana di Shafa. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali perjalanan, dan setelah menyelesaikan sa’i, jamaah dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
Pelajaran dari Sa’i untuk Kehidupan Sehari-hari
Sa’i memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pelajaran utama adalah pentingnya kegigihan dalam menghadapi tantangan. Setiap manusia pasti mengalami ujian dalam hidupnya, tetapi mereka yang tidak mudah menyerah akan mendapatkan pertolongan Allah di waktu yang tepat.
Selain itu, sa’i mengajarkan bahwa usaha harus selalu dibarengi dengan doa dan keyakinan kepada Allah. Dalam setiap kesulitan yang dihadapi, seorang muslim harus senantiasa mengingat bahwa Allah adalah tempat bergantung dan hanya Dia yang memiliki kuasa untuk memberikan jalan keluar.
Menjalani Ibadah Umrah dengan Khusyuk Bersama Mabruk Tour
Menunaikan ibadah umrah adalah impian bagi setiap muslim. Menjalani sa’i di antara Bukit Shafa dan Marwah akan menjadi pengalaman yang penuh makna jika dilakukan dengan khusyuk dan pemahaman yang benar.
Mabruk Tour siap mendampingi sahabat dalam perjalanan ibadah menuju Tanah Suci dengan layanan terbaik dan fasilitas nyaman. Bersama para pembimbing yang berpengalaman, sahabat akan mendapatkan bimbingan yang mendalam mengenai setiap tahapan ibadah umrah.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk. Segera daftarkan diri sahabat untuk program umrah bersama Mabruk Tour melalui www.mabruk.co.id dan wujudkan impian menuju Baitullah dengan layanan terbaik dan penuh keberkahan!