Hindari 5 Kesalahan Ini agar Umrah Lebih Berkah
Kurangnya Pemahaman tentang Tata Cara Umrah
Menjalankan ibadah umrah adalah anugerah besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, banyak jamaah yang berangkat tanpa memahami tata cara umrah sesuai sunnah, sehingga mereka melakukan kesalahan dalam pelaksanaannya. Beberapa di antaranya tidak memahami rukun umrah, memulai thawaf dari tempat yang salah, atau tidak memperhatikan aturan sai. Hal ini bisa mengurangi kesempurnaan ibadah yang telah dijalankan.
Agar ibadah lebih berkah, sahabat dianjurkan untuk mempelajari tata cara umrah sebelum berangkat. Mempelajari dari sumber terpercaya seperti kitab fikih, mengikuti kajian keislaman, atau mendengarkan bimbingan dari pembimbing umrah yang berpengalaman akan sangat membantu. Semakin sahabat memahami tata cara yang benar, semakin khusyuk dan sempurna ibadah umrah yang dijalankan.
Keliru dalam Niat dan Ihram
Niat adalah hal pertama yang menentukan sah atau tidaknya suatu ibadah. Kesalahan yang sering terjadi adalah mengucapkan niat ihram secara lisan dengan suara keras, padahal niat cukup dihadirkan dalam hati. Ada juga yang mengenakan pakaian ihram tetapi lupa berniat, sehingga belum masuk dalam kondisi ihram meskipun sudah mengenakan pakaian ihram.
Solusi terbaik adalah memahami bahwa niat adalah amalan hati yang tidak perlu diucapkan dengan keras. Saat tiba di miqat, sahabat cukup menghadirkan niat dalam hati untuk menjalankan ibadah umrah. Setelah itu, segala larangan ihram mulai berlaku. Dengan pemahaman yang benar, sahabat akan menjalankan umrah dengan lebih tenang dan sesuai tuntunan syariat.
Melanggar Larangan Ihram
Setelah berniat ihram, ada beberapa larangan yang harus dijaga, seperti mencabut atau memotong rambut, memotong kuku, memakai wewangian, berburu hewan, serta memakai pakaian berjahit bagi laki-laki. Kesalahan yang sering terjadi adalah banyak jamaah yang tanpa sadar menggunakan sabun atau parfum yang mengandung wewangian, memakai ikat pinggang yang berjahit, atau mencabut rambut karena merasa gatal.
Agar tidak terjerumus dalam kesalahan ini, sahabat perlu memahami larangan ihram sebelum berangkat. Sebaiknya membawa perlengkapan khusus, seperti sabun dan sampo tanpa wewangian, serta memilih pakaian ihram yang sesuai dengan aturan syariat. Jika tidak sengaja melanggar larangan ihram, segera tanyakan kepada pembimbing ibadah mengenai fidyah atau kaffarah yang harus dilakukan agar ibadah tetap sah.
Tidak Menjaga Adab di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah dua tempat paling suci di muka bumi. Namun, masih banyak jamaah yang kurang menjaga adab saat berada di dalamnya. Ada yang berbicara terlalu keras, berebut tempat shalat dengan cara yang tidak baik, mendorong jamaah lain saat thawaf, atau bahkan membuang sampah sembarangan. Sikap seperti ini tidak hanya mengganggu ketenangan jamaah lain, tetapi juga mengurangi kekhusyukan ibadah sahabat sendiri.
Solusinya adalah selalu mengingat bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah tempat yang sangat mulia. Sahabat dianjurkan untuk selalu berzikir, menjaga kesopanan, serta memberikan kenyamanan bagi jamaah lain. Jika ingin mengambil tempat untuk beribadah, lakukan dengan tenang dan tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat atau berdoa. Dengan menjaga adab, insya Allah ibadah sahabat akan lebih diberkahi.
Kesalahan dalam Thawaf dan Sai
Thawaf dan sai adalah bagian penting dalam rangkaian ibadah umrah. Namun, banyak jamaah yang melakukan kesalahan dalam pelaksanaannya. Kesalahan yang sering terjadi dalam thawaf adalah tidak memulai dari Hajar Aswad, berjalan melawan arah, atau tidak menjaga kesabaran dengan mendorong jamaah lain. Sementara dalam sai, ada yang tidak memahami bahwa sai harus dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah, serta ada laki-laki yang tidak melakukan lari-lari kecil di antara tanda hijau sebagaimana yang disunnahkan.
Agar ibadah thawaf dan sai berjalan dengan sempurna, sahabat harus memahami tata caranya dengan baik sebelum berangkat. Thawaf dilakukan dengan tujuh putaran berlawanan arah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama. Jika tidak bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad, cukup memberi isyarat dari kejauhan. Sedangkan dalam sai, pastikan untuk memulainya dari Shafa dan berakhir di Marwah. Dengan memahami hal ini, ibadah sahabat akan lebih sempurna dan bernilai pahala besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kurangnya Kesabaran dalam Menjalani Ibadah
Perjalanan umrah memerlukan kesabaran yang besar. Banyak ujian yang harus dihadapi, seperti antrean panjang, kepadatan jamaah, cuaca yang panas, serta kondisi fisik yang mungkin lelah. Namun, tidak sedikit jamaah yang mudah terpancing emosi, terburu-buru dalam beribadah, atau bahkan mengeluh selama perjalanan. Sikap seperti ini bisa mengurangi keberkahan ibadah umrah yang sedang dijalankan.
Solusi terbaik adalah memperbanyak dzikir dan doa agar hati selalu tenang. Ingatlah bahwa umrah adalah perjalanan ibadah yang penuh keberkahan. Setiap kesulitan yang dihadapi dengan kesabaran akan menjadi ladang pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika sahabat bisa mengendalikan diri dan tetap berprasangka baik kepada Allah, insya Allah perjalanan umrah akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan penuh berkah.
Mabruk Tour, Sahabat Setia Perjalanan Umrah dan Haji
Bagi sahabat yang ingin menjalankan ibadah umrah dengan nyaman dan sesuai tuntunan syariat, Mabruk Tour siap menjadi mitra terbaik perjalanan menuju Tanah Suci. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam melayani jamaah, Mabruk Tour memastikan setiap ibadah berjalan dengan lancar, khusyuk, dan penuh keberkahan.
Mabruk Tour memberikan bimbingan dari para pembimbing ibadah yang berpengalaman, memastikan jamaah memahami tata cara umrah dengan benar, serta menyediakan fasilitas terbaik agar perjalanan menjadi lebih nyaman. Dari keberangkatan hingga kembali ke tanah air, Mabruk Tour selalu memberikan pelayanan terbaik untuk sahabat.
Segera wujudkan impian sahabat untuk beribadah di Baitullah bersama Mabruk Tour. Temukan paket umrah terbaik sesuai dengan kebutuhan hanya di www.mabruk.co.id. Jangan tunda lagi, karena panggilan Allah adalah anugerah yang luar biasa. Semoga sahabat termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang diberikan kesempatan untuk mengunjungi Tanah Suci. Aamiin.