Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Hukum dan Cara Menyentuh Rukun Yamani dalam Tawaf

 

Rukun Yamani adalah salah satu dari empat sudut Ka'bah yang memiliki keutamaan tersendiri dalam ibadah tawaf. Rasulullah SAW senantiasa menyentuh Rukun Yamani setiap kali melaksanakan tawaf, sehingga amalan ini menjadi sunnah yang dianjurkan bagi setiap jamaah. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya mengenai hukum menyentuh Rukun Yamani dan cara yang tepat untuk melakukannya.

Dalam Islam, setiap ibadah memiliki aturan dan tata cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Begitu pula dengan menyentuh Rukun Yamani. Mengetahui hukum dan cara menyentuh Rukun Yamani sesuai sunnah akan membantu Sahabat dalam memperindah ibadah tawaf dan menambah kekhusyukan dalam setiap langkahnya.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang hukum menyentuh Rukun Yamani dalam tawaf, cara melakukannya sesuai sunnah, serta adab yang perlu dijaga saat melaksanakannya.

Memahami Rukun Yamani dalam Tawaf

Rukun Yamani adalah sudut Ka'bah yang menghadap ke arah Yaman dan terletak sebelum Hajar Aswad jika dilihat dari arah putaran tawaf. Dalam sejarah Islam, Rukun Yamani memiliki keistimewaan tersendiri karena Rasulullah SAW selalu menyentuhnya saat melakukan tawaf.

Berbeda dengan Hajar Aswad yang dianjurkan untuk dicium atau diberikan isyarat jika tidak bisa dijangkau, Rukun Yamani hanya disunnahkan untuk disentuh tanpa dicium atau diberi isyarat. Rasulullah SAW tidak pernah memberikan isyarat pada Rukun Yamani ketika tidak bisa menyentuhnya.

Oleh karena itu, menyentuh Rukun Yamani menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan dalam ibadah tawaf. Namun, penting untuk dipahami bahwa amalan ini tidak wajib dan tidak memengaruhi keabsahan tawaf jika tidak dilakukan.

Hukum Menyentuh Rukun Yamani dalam Tawaf

Hukum menyentuh Rukun Yamani dalam tawaf adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Rasulullah SAW selalu menyentuh Rukun Yamani dalam setiap putaran tawaf, namun beliau tidak pernah mewajibkannya kepada para sahabat.

Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Umar RA, disebutkan bahwa, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyentuh dua sudut selain Rukun Yamani dan Hajar Aswad.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang dianjurkan namun tidak diwajibkan.

Selain itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah memberi isyarat pada Rukun Yamani saat tidak bisa menyentuhnya. Hal ini berbeda dengan Hajar Aswad yang dianjurkan untuk diberikan isyarat jika tidak bisa dicium. Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk melambai atau memberi isyarat pada Rukun Yamani saat tidak bisa menyentuhnya.

Jika Sahabat tidak dapat menyentuh Rukun Yamani karena keramaian atau alasan lainnya, tawaf tetap sah dan tidak perlu diulang. Dengan kata lain, menyentuh Rukun Yamani adalah amalan sunnah yang tidak memengaruhi keabsahan tawaf jika ditinggalkan.

Keutamaan Menyentuh Rukun Yamani

Menyentuh Rukun Yamani memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam. Salah satunya adalah menghapus dosa-dosa kecil. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dapat menghapus dosa-dosa kecil.” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, menyentuh Rukun Yamani juga menjadi salah satu cara untuk meneladani sunnah Rasulullah SAW. Dengan mengikuti sunnah ini, Sahabat dapat memperkuat keimanan dan merasakan kedekatan dengan Rasulullah SAW dalam setiap langkah ibadah.

Keutamaan lainnya adalah mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Rukun Yamani merupakan bagian dari Ka'bah yang mulia dan diberkahi, sehingga menyentuhnya dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ridha-Nya.

Cara Menyentuh Rukun Yamani Sesuai Sunnah

Menyentuh Rukun Yamani dalam tawaf memiliki tata cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Berikut adalah cara menyentuh Rukun Yamani yang sesuai dengan sunnah:

Saat mendekati Rukun Yamani dalam putaran tawaf, lakukan dengan tenang dan sabar tanpa berdesakan atau mendorong jamaah lain. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menjaga akhlak dan tidak menyakiti sesama muslim dalam beribadah.

Gunakan tangan kanan untuk menyentuh Rukun Yamani dengan lembut. Cukup dengan menyentuh tanpa mencium atau memberikan isyarat. Rasulullah SAW tidak pernah mencium atau memberi isyarat pada Rukun Yamani, sehingga Sahabat cukup menyentuhnya dengan tangan kanan.

Setelah menyentuh Rukun Yamani, lanjutkan putaran tawaf sambil membaca doa yang dianjurkan, yaitu:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).

Jika tidak bisa menyentuh Rukun Yamani karena keramaian, lanjutkan tawaf tanpa memberi isyarat atau melambai. Berbeda dengan Hajar Aswad, Rukun Yamani tidak perlu diberi isyarat jika tidak bisa disentuh.

Adab dalam Menyentuh Rukun Yamani

Dalam Islam, menjaga adab sangat penting dalam setiap ibadah. Saat menyentuh Rukun Yamani, pastikan untuk tidak berdesakan atau mendorong jamaah lain. Lakukan dengan tenang dan penuh kesabaran.

Selain itu, niatkan menyentuh Rukun Yamani sebagai bentuk meneladani sunnah Rasulullah SAW dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk pamer atau sekadar formalitas. Dengan niat yang ikhlas, Sahabat akan mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda.

Waktu yang Tepat untuk Menyentuh Rukun Yamani

Agar lebih mudah menyentuh Rukun Yamani tanpa berdesakan, pilihlah waktu yang tidak terlalu ramai seperti setelah shalat Subuh atau menjelang tengah malam. Pada waktu-waktu ini, biasanya area tawaf lebih lengang sehingga Sahabat bisa melaksanakan sunnah ini dengan lebih khusyuk dan tenang.

Namun, jika kondisi di sekitar Rukun Yamani sangat padat, lebih baik melanjutkan tawaf tanpa memaksakan diri. Ingatlah bahwa menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang tidak wajib, sehingga tidak perlu mengorbankan keselamatan dan kenyamanan jamaah lain.

Meneladani sunnah Rasulullah SAW dalam menyentuh Rukun Yamani adalah bagian dari kesempurnaan ibadah umroh. Jika Sahabat ingin merasakan kekhusyukan ibadah umroh dengan bimbingan sesuai sunnah, Mabruk Tour siap membantu mewujudkannya. Dengan pembimbing berpengalaman dan fasilitas yang nyaman, Mabruk Tour akan mendampingi Sahabat dalam setiap langkah ibadah di Tanah Suci.

Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai paket umroh yang ditawarkan. Bersama Mabruk Tour, Sahabat bisa melaksanakan ibadah umroh dengan tenang dan penuh kekhusyukan sesuai sunnah Rasulullah SAW.