Hukum dan Larangan Ihram yang Wajib Diketahui Jamaah
Pengertian dan Hukum Ihram dalam Ibadah Haji dan Umrah
Ihram merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah. Secara bahasa, ihram berasal dari kata harama yang berarti mengharamkan atau melarang. Dalam konteks ibadah haji dan umrah, ihram berarti keadaan suci yang harus dijaga oleh seorang Muslim dengan tidak melakukan berbagai hal yang dilarang selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Hukum ihram adalah wajib bagi setiap Muslim yang akan menunaikan ibadah haji dan umrah. Tanpa ihram, ibadah tersebut tidak sah. Ihram dimulai dengan niat yang dilakukan di miqat, yaitu batas yang telah ditentukan untuk memulai ritual ibadah haji atau umrah. Setelah berniat ihram, seorang Muslim harus menjaga dirinya dari larangan-larangan yang telah ditetapkan agar ibadahnya sempurna di sisi Allah Ta’ala.
Tata Cara Memasuki Ihram dengan Benar

Untuk memasuki keadaan ihram, jamaah dianjurkan untuk mandi sunnah terlebih dahulu. Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri secara lahiriah sebelum memasuki ibadah yang penuh keberkahan. Setelah mandi, jamaah laki-laki mengenakan dua helai kain ihram tanpa jahitan, satu helai disarungkan di bagian bawah tubuh dan satu helai lainnya diselendangkan di atas bahu. Adapun bagi jamaah wanita, mereka mengenakan pakaian syar’i tanpa wewangian dan tidak menutupi wajah serta telapak tangan.
Setelah mengenakan pakaian ihram, jamaah disunnahkan untuk melaksanakan shalat sunnah ihram dua rakaat. Kemudian, jamaah membaca talbiyah yang merupakan seruan ketaatan kepada Allah:
“Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarika lak.”
Sejak saat ini, jamaah telah memasuki keadaan ihram dan harus menjaga dirinya dari larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh syariat.
Larangan-larangan dalam Keadaan Ihram
Dalam keadaan ihram, terdapat beberapa hal yang dilarang dilakukan oleh jamaah. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kekhusyukan ibadah serta melatih kesabaran dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Beberapa larangan ihram yang harus dihindari antara lain:
-
Memakai Pakaian Berjahit bagi Laki-laki
Laki-laki tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang dijahit atau yang memiliki lengan seperti kemeja, celana, atau kaos. Mereka hanya diperbolehkan mengenakan kain ihram yang tidak berjahit sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.
-
Menutup Kepala bagi Laki-laki
Jamaah laki-laki dilarang menutup kepala dengan topi, peci, atau sorban selama dalam keadaan ihram.
-
Menutup Wajah dan Memakai Sarung Tangan bagi Wanita
Jamaah wanita tidak diperbolehkan menutup wajahnya dengan cadar atau memakai sarung tangan. Namun, jika ada laki-laki yang bukan mahram di dekatnya, wanita boleh menutup wajahnya dengan kain tanpa melekatkan kain tersebut ke kulit.
-
Menggunakan Wewangian
Dilarang memakai parfum, minyak wangi, atau bahan-bahan beraroma lainnya baik pada tubuh, pakaian, maupun barang-barang pribadi.
-
Memotong Kuku dan Mencabut Rambut
Jamaah dilarang mencukur rambut, mencabut bulu, atau memotong kuku selama dalam keadaan ihram.
-
Berburu dan Membunuh Hewan Darat
Larangan berburu atau membunuh hewan darat juga termasuk dalam ketentuan ihram, kecuali hewan berbahaya yang dapat mengancam keselamatan.
-
Menikah atau Menikahkan Orang Lain
Dalam keadaan ihram, jamaah tidak diperbolehkan melangsungkan pernikahan atau menjadi wali dalam pernikahan orang lain.
-
Bertengkar dan Mengucapkan Kata-kata Kotor
Selama dalam ihram, jamaah harus menjaga diri dari bertengkar, mencela, atau berkata kasar yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.
-
Melakukan Hubungan Suami Istri
Hubungan suami istri dalam bentuk apapun dilarang selama dalam keadaan ihram, baik secara langsung maupun dalam bentuk candaan yang mengarah kepada syahwat.
Denda bagi Jamaah yang Melanggar Larangan Ihram
Setiap larangan dalam ihram memiliki konsekuensi atau denda (dam) yang harus dibayarkan jika jamaah melanggarnya. Denda ini bisa berupa menyembelih hewan, memberi makan fakir miskin, atau berpuasa beberapa hari tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan.
Jika seorang jamaah tanpa sengaja melakukan pelanggaran ihram, maka ia harus segera bertobat dan membayar dam sesuai dengan ketentuan syariat. Oleh karena itu, penting bagi jamaah untuk memahami larangan-larangan ihram agar tidak melakukan kesalahan yang dapat merugikan ibadahnya.
Keutamaan Menjaga Kesucian Ihram
Menjaga ihram dengan baik membawa banyak keutamaan bagi seorang Muslim. Selain menjadi tanda kepatuhan kepada Allah, menjaga ihram juga menjadikan ibadah haji dan umrah lebih sempurna. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang berhaji dan tidak berkata-kata kotor serta tidak berbuat kefasikan, maka ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kesucian ihram yang dijaga dengan baik akan menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, setiap Muslim yang memasuki ihram hendaknya berusaha untuk tetap dalam keadaan suci dan tidak melakukan pelanggaran yang dapat merusak pahala ibadahnya.
Wujudkan Perjalanan Haji dan Umrah yang Berkah bersama Mabruk Tour
Ibadah haji dan umrah adalah panggilan suci dari Allah Ta’ala yang harus disambut dengan penuh kesiapan dan keikhlasan. Bagi sahabat yang ingin menjalankan ibadah haji dan umrah dengan tenang dan nyaman, Mabruk Tour siap mendampingi perjalanan suci sahabat.
Mabruk Tour menyediakan layanan perjalanan haji dan umrah yang berkualitas dengan fasilitas terbaik serta bimbingan dari para pembimbing ibadah yang berpengalaman. Dengan memilih Mabruk Tour, sahabat akan mendapatkan pengalaman ibadah yang lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah ﷺ.
Segera wujudkan impian sahabat untuk beribadah di Tanah Suci. Informasi lengkap dan pendaftaran dapat dilakukan melalui www.mabruk.co.id. Bersama Mabruk Tour, perjalanan ibadah menjadi lebih nyaman, tenang, dan penuh keberkahan.