
Umroh adalah impian yang diidam-idamkan oleh banyak umat Muslim, baik itu keluarga maupun lansia yang ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Bagi sahabat yang berencana membawa keluarga dan orang tua yang sudah lanjut usia, tentu perlu persiapan ekstra, baik dari sisi mental, fisik, maupun pengaturan perjalanan yang nyaman dan sesuai dengan kondisi seluruh anggota rombongan. Merancang itinerary umroh yang cocok untuk keluarga dan lansia memerlukan perhatian khusus agar semua bisa beribadah dengan tenang, khusyuk, serta menikmati setiap momen ibadah di Mekkah dan Madinah.
Banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari durasi perjalanan, fasilitas penginapan, hingga jenis aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik jamaah lansia. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jadwal yang fleksibel, sehingga sahabat bisa memberikan jeda waktu yang cukup bagi lansia untuk beristirahat tanpa mengorbankan keutamaan ibadah. Berikut ini panduan itinerary umroh yang ramah untuk keluarga dan lansia, yang dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kebutuhan khusus mereka.
Hari 1: Persiapan dan Pemberangkatan
Hari pertama perjalanan umroh dimulai dengan keberangkatan dari bandara internasional di Indonesia. Biasanya, penerbangan langsung ke Jeddah memerlukan waktu sekitar 9-10 jam. Untuk kenyamanan, pastikan sahabat dan keluarga datang ke bandara beberapa jam sebelum jadwal penerbangan untuk menghindari kepanikan dan terburu-buru. Jamaah lansia terutama memerlukan waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan suasana bandara dan mengurus persiapan seperti check-in, pemeriksaan imigrasi, serta pengecekan kesehatan.
Selama penerbangan, disarankan untuk sering-sering bergerak dan meregangkan kaki, terutama bagi lansia, untuk mencegah pembekuan darah akibat duduk terlalu lama. Bawa juga bekal makanan ringan dan obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan. Selain itu, pastikan lansia mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah disesuaikan dengan suhu kabin pesawat yang kadang bisa dingin.
Hari 2: Tiba di Jeddah dan Menuju Mekkah
Setelah mendarat di Jeddah, proses imigrasi dan pengambilan bagasi bisa memakan waktu cukup lama. Oleh karena itu, penting bagi sahabat untuk tetap sabar dan memastikan anggota keluarga, terutama lansia, tetap nyaman selama proses tersebut. Setelah urusan imigrasi selesai, perjalanan menuju Mekkah akan dilanjutkan dengan bus, yang memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.
Sesampainya di Mekkah, jamaah akan langsung menuju hotel untuk beristirahat. Di sini, sahabat bisa memilih hotel yang dekat dengan Masjidil Haram agar tidak terlalu banyak berjalan kaki, terutama bagi lansia. Sebelum memulai ibadah umroh, jamaah biasanya disarankan untuk beristirahat sejenak setelah perjalanan panjang.
Hari 3: Pelaksanaan Umroh
Hari ketiga adalah hari pelaksanaan rangkaian ibadah umroh. Dimulai dengan mandi sunnah dan memakai pakaian ihram di hotel, kemudian sahabat bersama keluarga dan lansia bisa bersiap untuk menuju Masjidil Haram. Setelah itu, jamaah akan memulai ibadah dengan niat umroh dari Masjidil Haram dan melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.
Bagi jamaah lansia yang kesulitan berjalan jauh, kursi roda tersedia di Masjidil Haram untuk membantu mereka melaksanakan thawaf dan sa’i (berjalan antara bukit Safa dan Marwah). Jamaah yang tidak terbiasa berjalan dalam jarak yang cukup jauh juga bisa memilih opsi ini. Penting untuk menjaga ritme ibadah agar tidak terlalu memaksakan diri, terutama bagi lansia. Sebisa mungkin, berikan waktu istirahat yang cukup di sela-sela thawaf dan sa’i.
Setelah thawaf dan sa’i selesai, rangkaian ibadah umroh diakhiri dengan tahallul, yaitu memotong sebagian rambut sebagai tanda selesainya umroh.
Hari 4: Istirahat dan Memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram
Hari keempat biasanya diperuntukkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram, seperti shalat wajib berjamaah, berzikir, dan membaca Al-Qur’an. Bagi keluarga yang membawa anak-anak, sahabat bisa mengenalkan mereka pada suasana ibadah di Masjidil Haram, menjelaskan sejarah pentingnya, dan mengajak mereka berdoa di tempat-tempat mustajab.
Untuk lansia, penting untuk tetap menjaga kondisi fisik dengan cukup beristirahat. Sahabat bisa memanfaatkan waktu-waktu senggang untuk berjalan-jalan di sekitar Masjidil Haram, menikmati suasana kota Mekkah, dan mencari tempat makan yang sesuai dengan selera jamaah Indonesia.
Hari 5: Ziarah di Kota Mekkah
Di hari kelima, sahabat bisa mengikuti program ziarah di kota Mekkah untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah, seperti Jabal Nur, Jabal Tsur, dan Padang Arafah. Bagi lansia, pastikan untuk memilih tempat yang mudah diakses dan tidak terlalu menguras tenaga. Sahabat bisa menggunakan kendaraan yang nyaman untuk menuju lokasi-lokasi tersebut dan memastikan lansia tidak terlalu lama berjalan kaki.
Ziarah ini memberikan kesempatan bagi sahabat dan keluarga untuk lebih mendalami sejarah Islam dan memperkuat keimanan dengan mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan erat dengan perjalanan dakwah Rasulullah SAW.
Hari 6: Berangkat ke Madinah
Pada hari keenam, perjalanan akan dilanjutkan menuju kota Madinah. Perjalanan dari Mekkah ke Madinah memakan waktu sekitar 4-5 jam menggunakan bus. Di perjalanan, sahabat bisa memperbanyak dzikir dan membaca doa safar. Pastikan lansia mendapatkan kenyamanan selama perjalanan dengan mempersiapkan bantal kecil atau selimut untuk mendukung istirahat mereka.
Sesampainya di Madinah, sahabat akan menuju hotel untuk beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas ibadah di Masjid Nabawi.
Hari 7: Ziarah di Masjid Nabawi dan Raudhah
Hari ketujuh merupakan hari yang sangat istimewa karena sahabat dan keluarga akan berziarah ke Masjid Nabawi, tempat Rasulullah SAW dimakamkan. Di sini, jamaah bisa memperbanyak doa dan ibadah di Raudhah, yang dikenal sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa.
Untuk lansia, penting untuk menjaga kesabaran saat ingin masuk ke Raudhah, karena area ini cukup terbatas dan sering kali dipadati oleh jamaah yang ingin berdoa di sana. Sahabat bisa memilih waktu yang lebih lengang, seperti setelah shalat subuh, agar bisa beribadah dengan lebih nyaman.
Hari 8: Ziarah Kota Madinah
Pada hari kedelapan, sahabat bersama keluarga bisa mengikuti program ziarah di kota Madinah. Beberapa tempat yang bisa dikunjungi adalah Jabal Uhud, Masjid Quba, dan Masjid Qiblatain. Bagi jamaah lansia, pilih tempat yang mudah diakses dan tidak memerlukan banyak berjalan kaki. Pastikan sahabat tetap menjaga kenyamanan dengan memilih kendaraan yang memadai dan berhenti untuk istirahat di sela-sela perjalanan.
Hari 9: Persiapan Pulang ke Indonesia
Hari kesembilan merupakan hari persiapan untuk kembali ke Indonesia. Sebelum meninggalkan Madinah, sahabat bisa meluangkan waktu untuk beribadah terakhir kali di Masjid Nabawi, memperbanyak doa, dan memohon agar ibadah umroh yang telah dilaksanakan diterima oleh Allah SWT. Setelah itu, perjalanan pulang dimulai dari Madinah menuju bandara di Jeddah, kemudian kembali ke Indonesia.
Hari 10: Tiba di Indonesia
Setelah menempuh perjalanan panjang, sahabat dan keluarga akan tiba kembali di Indonesia. Meskipun perjalanan umroh telah selesai, semangat keimanan dan ibadah yang didapat selama di Tanah Suci sebaiknya tetap dipertahankan. Sahabat bisa membiasakan untuk terus memperbanyak ibadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, sehingga semangat umroh tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari.
Tips Penting untuk Umroh Bersama Lansia dan Keluarga
- Pilihlah Maskapai yang Nyaman: Pastikan sahabat memilih maskapai dengan fasilitas yang nyaman, terutama untuk lansia. Penerbangan yang panjang memerlukan kenyamanan ekstra agar lansia bisa tetap fit dan segar saat tiba di Tanah Suci.
- Gunakan Kursi Roda: Bagi lansia yang kesulitan berjalan jauh, jangan ragu untuk menggunakan kursi roda. Di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, fasilitas kursi roda tersedia untuk membantu jamaah yang membutuhkan.
- Persiapkan Obat-Obatan Pribadi: Bawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh lansia, serta vitamin untuk menjaga kondisi fisik selama perjalanan. Jangan lupa untuk membawa surat keterangan medis jika diperlukan.
- Pilih Hotel Dekat dengan Masjid: Pilihan hotel yang dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sangat penting untuk memudahkan mobilitas lansia.
Apa pun kebutuhan sahabat dan keluarga, Mabruk Tour siap membantu menyediakan paket umroh yang dirancang khusus untuk kenyamanan lansia dan keluarga. Dengan fasilitas terbaik dan pelayanan yang ramah, Mabruk Tour berkomitmen untuk membuat perjalanan umroh menjadi momen berharga yang penuh dengan kedekatan kepada Allah SWT.
Jika sahabat ingin merasakan pengalaman umroh yang nyaman dan penuh keberkahan bersama keluarga, termasuk bagi lansia, percayakan perjalanan suci sahabat kepada Mabruk Tour. Kami hadir untuk memastikan setiap detail perjalanan berjalan lancar dan sahabat bisa fokus pada ibadah. Segera kunjungi website kami di www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran.