
Berhaji adalah dambaan setiap Muslim. Menjejakkan kaki di Tanah Suci, mengenakan pakaian ihram, dan melaksanakan serangkaian ibadah haji merupakan pengalaman yang sangat menggetarkan jiwa. Namun di tengah lautan jutaan jamaah, tidak sedikit Sahabat yang justru terjebak dalam kekeliruan tanpa disadari. Kesalahan-kesalahan kecil yang terlihat sepele ternyata bisa berdampak besar terhadap nilai ibadah haji itu sendiri.
Menjalankan ibadah haji bukan hanya tentang memenuhi rukun dan wajib, tetapi juga menjaga adab, sikap, serta menghindari hal-hal yang dapat mengurangi kemabruran haji. Sayangnya, sebagian jamaah kurang menyadari bahwa beberapa tindakan, baik sengaja maupun tidak, bisa memengaruhi kesempurnaan ibadah.
Mengapa Kesalahan Saat Haji Sering Terjadi?
Keterbatasan Ilmu dan Pemahaman
Salah satu penyebab utama banyaknya kesalahan saat haji adalah keterbatasan ilmu. Sebagian besar jamaah hanya mengandalkan manasik yang singkat, dan tidak mempelajari secara mandiri tentang tata cara haji secara mendalam. Akibatnya, ketika berada di tengah kerumunan, dengan tekanan mental dan fisik yang tinggi, Sahabat menjadi mudah melakukan kesalahan.
Faktor Keletihan Fisik dan Emosional
Ibadah haji adalah ibadah fisik yang sangat berat. Cuaca panas, jarak tempuh yang panjang, dan banyaknya aktivitas dalam waktu yang padat bisa membuat tubuh kelelahan. Dalam kondisi lelah, seseorang cenderung tidak fokus dan mudah tergelincir dalam kesalahan, baik yang bersifat fiqih maupun etika.
Terpengaruh oleh Lingkungan Sekitar
Berhaji bersama jutaan orang dari berbagai negara membawa dinamika tersendiri. Terkadang, Sahabat melihat orang lain melakukan sesuatu, lalu ikut melakukannya tanpa mengecek kebenarannya. Padahal belum tentu tindakan tersebut sesuai syariat. Karena itu, sangat penting untuk tetap berpegang pada ilmu dan bimbingan yang benar.
Kesalahan Umum Saat Menunaikan Ibadah Haji
1. Melanggar Larangan Ihram
Saat mengenakan ihram, ada larangan-larangan khusus yang wajib dipatuhi, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sayangnya, masih banyak jamaah yang tidak menyadari telah melanggarnya. Misalnya:
- Memakai pakaian berjahit untuk laki-laki
- Menggunakan parfum atau wewangian
- Memotong kuku atau rambut tanpa alasan syar’i
- Membunuh hewan atau serangga tanpa keperluan mendesak
Setiap pelanggaran terhadap larangan ihram memiliki konsekuensi hukum, seperti wajib membayar dam (denda). Namun yang lebih penting adalah menjaga adab ihram sebagai simbol penghambaan kepada Allah SWT.
2. Melontar Jumrah dengan Emosi
Melontar jumrah merupakan ibadah yang memiliki makna mendalam, yakni menolak bisikan setan dan mempertegas komitmen taat kepada Allah. Sayangnya, banyak jamaah yang melontar dengan penuh amarah, teriak-teriak, bahkan ada yang melempar dengan sepatu atau batu besar karena mengira sedang “melempar setan” secara harfiah.
Padahal, jumrah bukan tempat meluapkan emosi, tetapi ibadah yang harus dilakukan dengan ketenangan dan kesadaran. Rasulullah SAW pun mencontohkan lemparan dengan batu kecil secara tenang dan penuh penghayatan.
3. Tidak Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama. Siapa yang tidak melakukannya, maka hajinya batal. Namun ada beberapa kasus di mana jamaah tertidur atau terlewat waktunya karena kurang paham tentang jadwal wukuf. Ini menjadi peringatan penting bagi seluruh jamaah untuk mempersiapkan diri dengan baik dan memahami kapan dan bagaimana wukuf dilakukan.
4. Tidak Menyempurnakan Thawaf dan Sa’i
Banyak jamaah yang tidak menghitung jumlah putaran thawaf dengan tepat, atau memulai dari titik yang keliru. Hal yang sama juga terjadi saat sa’i antara Shafa dan Marwah. Kesalahan ini sering tidak disadari karena jamaah mengikuti arus rombongan tanpa memperhatikan hitungan sendiri.
Kesalahan dalam thawaf dan sa’i bisa membuat ibadah tidak sah. Maka dari itu, sangat penting bagi Sahabat untuk menghitung dengan benar, atau menggunakan bantuan aplikasi atau alat bantu yang tersedia saat ini.
5. Menyepelekan Adab dan Akhlak Selama Haji
Kesalahan lain yang sering terjadi tanpa disadari adalah kurangnya menjaga adab selama berhaji. Contohnya:
- Berbicara kasar atau membentak sesama jamaah
- Mendorong dan menyikut dalam kerumunan
- Menyerobot antrean dengan alasan “ibadah”
- Merokok di area yang seharusnya suci
Haji adalah momen pembinaan akhlak, bukan hanya ibadah fisik semata. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berhaji lalu tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali seperti hari dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dampak Kesalahan terhadap Nilai Haji
Haji Tidak Mabrur
Kesalahan-kesalahan yang tampaknya kecil bisa membuat ibadah haji kehilangan ruh keimanan. Haji yang dilakukan tanpa adab, tanpa penghayatan, dan tanpa ilmu, akan sulit mencapai derajat mabrur. Padahal, haji mabrur adalah haji yang tidak hanya sah secara fiqih, tetapi juga membawa perubahan positif dalam kehidupan seseorang.
Kehilangan Peluang Pahala Besar
Setiap momen dalam ibadah haji adalah peluang untuk mendapatkan pahala berlipat ganda. Namun, jika dipenuhi dengan kesalahan dan kelalaian, maka peluang-peluang ini bisa terlewat begitu saja. Ibadah yang seharusnya menjadi investasi akhirat malah tidak memberi hasil maksimal.
Cara Menghindari Kesalahan Saat Haji
1. Ikuti Manasik dengan Serius
Manasik bukan sekadar formalitas. Ikutilah manasik dengan sungguh-sungguh, catat setiap detail, dan tanyakan hal-hal yang belum dipahami. Manasik adalah tempat untuk belajar agar tidak keliru saat ibadah sesungguhnya nanti.
2. Pelajari Fiqih Haji dari Sumber yang Shahih
Luangkan waktu untuk membaca buku atau mengikuti kajian fiqih haji. Pastikan sumbernya terpercaya dan sesuai dengan manhaj ahlus sunnah wal jama’ah. Dengan ilmu, Sahabat bisa membedakan mana yang benar dan mana yang keliru.
3. Jaga Fisik dan Mental
Persiapkan kondisi tubuh dan jiwa sebelum berangkat. Jangan memaksakan diri saat sakit atau lelah, dan selalu istirahat cukup agar tetap fokus dalam ibadah. Jaga emosi dan niat agar tidak mudah terpancing situasi yang memancing marah atau kecewa.
4. Dekatkan Diri dengan Allah SWT
Perbanyak doa, dzikir, dan tilawah Al-Qur’an selama perjalanan haji. Dekatkan hati dengan Allah SWT dan mintalah agar diberikan kemudahan dalam setiap tahapan ibadah. Keimanan yang kuat akan membimbing langkah agar tetap lurus di jalan-Nya.
Menjadi tamu Allah di Tanah Suci adalah nikmat yang tak ternilai. Maka, jangan biarkan kesalahan-kesalahan kecil merusak keagungan momen tersebut. Persiapkan diri dengan baik, perkuat ilmu dan niat, dan jadikan setiap detik ibadah sebagai jalan menuju ridha-Nya. Ingatlah bahwa haji bukan hanya tentang “sampai” di Tanah Suci, tetapi juga tentang “kembali” ke tanah air dengan hati yang bersih dan jiwa yang baru.
Mabruk Tour hadir untuk menemani setiap langkah Sahabat menuju Tanah Suci dengan layanan terbaik dan bimbingan yang terpercaya. Melalui program umroh berkualitas, pembinaan keimanan yang mendalam, serta manasik yang intensif, Mabruk Tour siap menjadi mitra ibadah yang menginspirasi.
Yuk, wujudkan impian berhaji dan berumroh dengan penuh kenyamanan dan ketenangan bersama Mabruk Tour. Informasi selengkapnya bisa Sahabat temukan di www.mabruk.co.id. Mulailah perjalanan suci dari tempat yang tepat, bersama penyelenggara perjalanan yang amanah.