Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Kesalahan yang Sering Dilakukan Jamaah Saat Memasuki Miqat

 

Perjalanan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh atau haji adalah sebuah pengalaman yang penuh makna. Setiap langkah yang dilakukan dalam perjalanan ini memiliki aturan yang telah ditetapkan berdasarkan tuntunan Rasulullah ﷺ. Salah satu bagian penting dalam ibadah ini adalah memasuki miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan sebagai batas dimulainya ihram.

Namun, tidak sedikit jamaah yang tanpa disadari melakukan kesalahan ketika melewati miqat. Kesalahan-kesalahan ini dapat mempengaruhi kesempurnaan ibadah, bahkan dalam beberapa kasus dapat mengharuskan jamaah membayar dam atau denda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kesalahan yang sering terjadi agar ibadah lebih sempurna dan diterima oleh Allah ﷻ.

Tidak Mengenali dan Mengetahui Lokasi Miqat

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai lokasi-lokasi miqat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah ﷺ. Miqat bukan sekadar tempat biasa, tetapi merupakan batas yang wajib dipatuhi sebelum memasuki Tanah Suci.

Beberapa jamaah beranggapan bahwa ihram bisa dilakukan di mana saja sebelum masuk ke Makkah tanpa memperhatikan lokasi miqat yang sesuai dengan jalur perjalanan. Hal ini dapat menyebabkan mereka melewati miqat tanpa berniat ihram, yang berakibat harus kembali ke miqat atau membayar dam sebagai bentuk denda.

Untuk menghindari kesalahan ini, setiap jamaah harus mengetahui miqat yang sesuai dengan rute perjalanan. Jika berangkat dari Indonesia melalui jalur udara, maka miqatnya adalah Yalamlam atau yang lebih sering dipilih adalah miqat yang ditentukan oleh maskapai sebelum memasuki wilayah miqat. Sementara bagi yang datang dari Madinah, miqatnya adalah Dzul Hulaifah atau Bir Ali.

Tidak Melakukan Persiapan Sebelum Memasuki Miqat

Persiapan sebelum memasuki miqat sangatlah penting untuk memastikan ibadah berjalan dengan lancar. Namun, banyak jamaah yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum sampai di miqat. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak melakukan mandi sunnah ihram, padahal ini dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ.

Selain itu, ada juga yang terlambat mengenakan pakaian ihram sehingga harus terburu-buru saat tiba di miqat. Hal ini tidak hanya membuat suasana menjadi tidak kondusif, tetapi juga dapat mengurangi kekhusyukan dalam berniat ihram. Sebaiknya, jamaah sudah mengenakan pakaian ihram sejak sebelum sampai di miqat agar bisa lebih fokus dalam beribadah.

Melupakan atau Tidak Mengucapkan Niat dengan Benar

Niat adalah inti dari setiap ibadah, termasuk dalam ihram untuk umroh dan haji. Sayangnya, masih banyak jamaah yang tidak memahami pentingnya niat ini. Ada yang hanya mengenakan pakaian ihram tanpa melafalkan niat, padahal tanpa niat, ihramnya belum sah.

Kesalahan lainnya adalah mengucapkan niat dengan lafaz yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan apa yang akan dikerjakan. Jika seseorang ingin melaksanakan umroh, maka niatnya harus jelas:

"Labbaikallahumma ‘umratan"

Begitu juga jika akan melaksanakan haji, niatnya harus sesuai dengan jenis haji yang dipilih. Jika ingin melaksanakan haji tamattu’, maka setelah selesai umroh, niat haji harus diucapkan kembali. Jika salah dalam niat atau tidak yakin dengan apa yang diucapkan, maka ada kemungkinan ibadahnya tidak sesuai dengan ketentuan syariat.

Berbicara Hal yang Tidak Perlu atau Melakukan Perbuatan yang Dilarang Saat Ihram

Setelah berniat dan memasuki keadaan ihram, jamaah harus menjaga diri dari berbagai larangan ihram yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Namun, banyak jamaah yang tanpa sadar melakukan kesalahan seperti mengucapkan kata-kata yang kurang baik, berdebat, atau bahkan membicarakan hal yang tidak bermanfaat.

Selain itu, ada juga yang secara tidak sadar melakukan perbuatan yang dilarang dalam keadaan ihram, seperti menggunakan wewangian, mencabut rambut, atau memotong kuku. Kesalahan ini bisa berakibat pada kewajiban membayar dam sebagai bentuk denda. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap jamaah untuk memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada dalam keadaan ihram.

Tidak Memperbanyak Doa dan Talbiyah

Miqat adalah tempat yang istimewa, di mana jamaah secara resmi memulai perjalanan ibadahnya menuju Baitullah. Namun, ada banyak jamaah yang tidak memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya.

Sebagian jamaah hanya sekadar mengenakan pakaian ihram dan berniat tanpa benar-benar menghadirkan keimanan dalam hati. Padahal, miqat adalah tempat di mana doa sangat dianjurkan. Seharusnya, setiap jamaah memperbanyak doa dan menghayati bacaan talbiyah dengan penuh kekhusyukan:

"Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, laa syarika lak."

Talbiyah ini bukan sekadar bacaan, tetapi merupakan panggilan hati untuk menyatakan kesiapan dalam menjalankan ibadah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengucapkannya dengan penuh penghayatan.

Tidak Menjaga Kesabaran dan Akhlak yang Baik

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah kurangnya kesabaran saat berada di miqat. Terkadang, jamaah merasa tergesa-gesa atau kurang nyaman karena kondisi yang padat. Akibatnya, ada yang mudah tersinggung, berbicara dengan nada tinggi, atau bahkan kehilangan kesabaran terhadap sesama jamaah.

Padahal, umroh dan haji bukan hanya sekadar ibadah fisik, tetapi juga merupakan ujian dalam menjaga akhlak dan kesabaran. Jamaah seharusnya menjadikan setiap momen dalam perjalanan ini sebagai kesempatan untuk melatih kesabaran dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah ﷻ.

Menjadikan Perjalanan Umroh sebagai Wisata Semata

Salah satu kesalahan yang harus dihindari adalah menganggap perjalanan umroh hanya sebagai wisata religi tanpa benar-benar memahami hakikat ibadahnya. Ada sebagian jamaah yang lebih fokus pada dokumentasi perjalanan atau mengabadikan momen untuk kepentingan pribadi daripada benar-benar menyelami makna ibadah yang sedang dilakukan.

Tentu tidak ada salahnya mengabadikan momen di Tanah Suci, tetapi jangan sampai hal ini mengalihkan fokus dari tujuan utama, yaitu beribadah dengan khusyuk dan mencari ridha Allah ﷻ.

Pentingnya Memahami Miqat dengan Baik Sebelum Berangkat

Memasuki miqat adalah langkah awal yang sangat penting dalam ibadah umroh dan haji. Jika dilakukan dengan benar, maka insyaAllah perjalanan ibadah akan lebih lancar dan diterima oleh Allah ﷻ. Oleh karena itu, jamaah harus membekali diri dengan ilmu sebelum berangkat, memahami lokasi miqat, serta memastikan bahwa semua rukun dan syarat ihram sudah dipenuhi dengan baik.

Agar ibadah umroh berjalan lancar dan penuh berkah, pastikan sahabat memilih penyelenggara perjalanan yang terpercaya dan sesuai dengan tuntunan syariat. Bersama Mabruk Tour, perjalanan umroh akan lebih terarah dengan bimbingan yang sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.

Jangan tunda lagi niat suci untuk menunaikan ibadah umroh. Segera wujudkan impian ke Tanah Suci bersama Mabruk Tour. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai paket umroh terbaik yang tersedia.