Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Keutamaan Thawaf Mengelilingi Ka’bah dalam Ibadah Haji

Keutamaan Thawaf Mengelilingi Ka’bah dalam Ibadah Haji

Thawaf, Ibadah yang Mengandung Keutamaan Luar Biasa

Thawaf adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang memiliki keutamaan besar di sisi Allah ﷻ. Ibadah ini dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Tidak hanya menjadi salah satu bentuk kepatuhan kepada Allah ﷻ, thawaf juga memiliki makna mendalam yang menunjukkan ketundukan dan penghambaan seorang Muslim kepada Rabb-nya.

Allah ﷻ telah menjadikan Ka’bah sebagai pusat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagaimana firman-Nya:

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan Baitullah (Ka’bah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Setiap Muslim yang menjalankan thawaf sedang mengikuti jejak para nabi dan orang-orang shalih yang telah mengelilingi Baitullah sejak zaman Nabi Ibrahim عليه السلام. Keistimewaan thawaf inilah yang menjadikannya sebagai salah satu bentuk ibadah yang sarat akan hikmah dan keutamaan.

Thawaf Menjadi Simbol Ketundukan Kepada Allah ﷻ

Saat seorang Muslim melaksanakan thawaf, ia sejatinya sedang menunjukkan ketundukan penuh kepada Allah ﷻ. Perputaran mengelilingi Ka’bah merupakan simbol kepatuhan seorang hamba terhadap ketetapan-Nya. Seperti halnya planet-planet yang berputar mengelilingi matahari dan elektron yang bergerak mengitari inti atom, thawaf pun merupakan bagian dari keteraturan yang telah Allah tetapkan dalam sunnatullah-Nya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Wahai Bani Ismail, sesungguhnya Allah telah menetapkan thawaf bagi kalian, maka lakukanlah thawaf.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Setiap putaran dalam thawaf mengajarkan bahwa hidup ini harus selalu berporos pada ketauhidan dan ketaatan kepada Allah ﷻ. Dengan melakukan thawaf, seorang Muslim diingatkan untuk senantiasa menempatkan Allah ﷻ sebagai pusat kehidupannya, sebagaimana Ka’bah menjadi pusat ibadah bagi seluruh umat Islam.

Thawaf Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Di antara keutamaan thawaf yang sangat besar adalah ia menjadi sebab diampuninya dosa-dosa seorang Muslim. Setiap langkah yang diambil saat mengelilingi Ka’bah akan mendatangkan pahala dan menghapuskan kesalahan yang telah lalu. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang melakukan thawaf mengelilingi Baitullah sebanyak tujuh kali dan melakukan shalat dua rakaat (di Maqam Ibrahim), maka ia seperti orang yang dibebaskan dari dosa-dosanya seperti saat ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Tirmidzi)

Begitu besarnya rahmat Allah ﷻ dalam ibadah thawaf, sehingga setiap putaran yang dilakukan menjadi jalan untuk membersihkan hati dan mengangkat derajat seorang Muslim. Kesempatan ini menjadi momen yang sangat berharga bagi mereka yang ingin kembali kepada Allah dengan hati yang suci dan penuh ketundukan.

Thawaf Sebagai Bentuk Zikir dan Doa

Saat melakukan thawaf, seorang Muslim dianjurkan untuk memperbanyak zikir, doa, dan istighfar. Thawaf bukan sekadar berjalan mengelilingi Ka’bah, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang menghubungkan hati dengan Allah ﷻ. Dalam setiap putaran, seorang hamba dapat memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada-Nya.

Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Thawaf di Baitullah adalah seperti shalat, hanya saja kalian boleh berbicara di dalamnya. Maka barang siapa yang berbicara, hendaklah ia berbicara dengan kebaikan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dari hadits ini, dapat dipahami bahwa thawaf memiliki kedudukan yang sangat tinggi, sebagaimana ibadah shalat. Oleh karena itu, thawaf hendaknya dilakukan dengan penuh kekhusyukan, memperbanyak doa, dan menghindari perkataan yang tidak bermanfaat.

Keutamaan Multazam dalam Thawaf

Salah satu bagian yang sangat istimewa dalam thawaf adalah Multazam, yaitu area antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat ini disebut sebagai salah satu tempat yang paling mustajab untuk berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Antara Rukun (Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada seorang pun yang berdoa di tempat itu kecuali doanya dikabulkan.” (HR. Ahmad)

Banyak jamaah haji dan umrah yang berusaha untuk berdoa di Multazam, berharap agar hajat dan permohonan mereka dikabulkan oleh Allah ﷻ. Oleh karena itu, setiap Muslim yang berkesempatan thawaf di sekitar Ka’bah hendaknya memanfaatkan momen tersebut dengan memperbanyak doa di tempat-tempat yang mustajab.

Thawaf Mengajarkan Kebersamaan dan Persatuan

Keutamaan lain dari thawaf adalah ia mencerminkan kebersamaan dan persatuan umat Islam. Saat thawaf dilakukan, tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, pemimpin dan rakyat, orang berkulit putih atau hitam. Semua berjalan dalam satu arah, mengenakan pakaian ihram yang sama, dan bersama-sama mengagungkan Allah ﷻ.

Inilah gambaran nyata dari persaudaraan Islam yang sejati. Di hadapan Allah ﷻ, semua hamba-Nya sama dan hanya ketakwaan yang menjadi ukuran kemuliaan. Allah ﷻ berfirman:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Dengan demikian, thawaf menjadi momen yang sangat berharga bagi seorang Muslim untuk merasakan kebersamaan dalam ukhuwah Islamiyah dan memperkuat rasa persatuan di antara sesama.

Raih Keutamaan Thawaf dengan Perjalanan Ibadah Bersama Mabruk Tour

Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah ibadah yang penuh keutamaan dan menjadi impian setiap Muslim. Untuk memastikan sahabat dapat menjalankan thawaf dengan khusyuk dan nyaman, Mabruk Tour hadir sebagai pilihan terbaik dalam perjalanan haji dan umrah.

Dengan pelayanan terbaik, fasilitas unggulan, dan bimbingan ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat, Mabruk Tour siap membantu sahabat meraih pengalaman ibadah yang berkesan di Tanah Suci. Jangan lewatkan kesempatan untuk menunaikan thawaf di hadapan Baitullah dengan tenang dan penuh keberkahan.

Segera kunjungi www.mabruk.co.id dan pilih paket haji serta umrah terbaik dari Mabruk Tour. Semoga Allah ﷻ memudahkan langkah sahabat menuju Baitullah dan menjadikan thawaf sebagai ibadah yang diterima di sisi-Nya. Aamiin.