Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Kuliner Ringan yang Selalu Dicari Jamaah Umroh Indonesia di Sekitar Masjidil Haram

Melangkah di sekitar Masjidil Haram, setiap jamaah umroh dari Indonesia tentu akan disambut dengan suasana yang penuh kekhusyukan. Namun di balik khidmatnya ibadah, ada sisi lain yang tak kalah membekas dalam ingatan para jamaah: aroma menggoda dari berbagai kuliner ringan yang tersedia di sepanjang jalan menuju masjid suci ini.

Kuliner ringan bukan hanya sekadar pengisi perut. Ia menjadi bagian dari pengalaman ibadah itu sendiri. Di tengah padatnya jadwal ibadah dan cuaca yang panas, makanan ringan menjadi penghibur sederhana yang menyegarkan dan memberikan energi. Tak heran jika banyak jamaah Indonesia yang selalu menyempatkan diri menikmati jajanan khas di sekitar Masjidil Haram. Bahkan, banyak yang mengaku rindu bukan hanya pada keindahan masjid dan tawaf, tetapi juga pada sajian-sajian sederhana namun nikmat itu.


Kenapa Kuliner Ringan di Sekitar Masjidil Haram Begitu Populer?

Makanan ringan yang tersedia di sekitar Masjidil Haram memiliki ciri khas tersendiri: cepat saji, harga terjangkau, mengenyangkan, dan tentu saja, cita rasa khas Arab yang unik namun masih bisa diterima oleh lidah orang Indonesia. Ditambah lagi, suasana berbelanja atau menikmati makanan sambil menatap ke arah Masjidil Haram menjadi kenangan yang sulit dilupakan.

Banyak dari jamaah Indonesia merasa bahwa makanan-makanan ringan ini bukan hanya sekadar santapan fisik, tetapi juga menjadi pelengkap suasana keimanan yang sedang dipupuk selama berada di Tanah Suci. Cita rasa sederhana ini turut menambah kenikmatan dalam menjalani momen-momen ibadah.


Daftar Kuliner Ringan Favorit Jamaah Umroh Indonesia

Berikut ini adalah beberapa makanan ringan yang paling dicari jamaah Indonesia selama berada di Mekkah, khususnya di sekitar Masjidil Haram.

1. Luqaimat – Camilan Mini yang Manis dan Renyah

Luqaimat, atau sering disebut sebagai donat Arab, merupakan salah satu kuliner ringan paling populer. Teksturnya renyah di luar, lembut di dalam, dan disajikan hangat dengan siraman sirup manis seperti madu atau sirup kurma. Biasanya disajikan dalam wadah kecil berisi beberapa butir, cukup untuk dinikmati sendiri atau dibagi bersama jamaah lainnya.

Rasa manis dan bentuknya yang kecil menjadikan luqaimat sangat digemari sebagai teman ngobrol setelah salat atau camilan sore hari di pelataran Masjidil Haram.

2. Sambusa – Gurihnya Martabak Arab

Sambusa adalah makanan ringan berbentuk segitiga, berisi daging cincang, sayuran, atau keju. Teksturnya mirip pastel atau martabak mini, sangat familiar di lidah jamaah Indonesia. Biasanya digoreng garing dan mudah ditemukan di banyak kios atau gerobak kaki lima di area sekitar masjid.

Cocok disantap pagi hari sebelum berangkat ke masjid, atau di sore hari saat energi mulai menurun. Selain enak, sambusa juga mengenyangkan dan praktis untuk dibawa.

3. Roti Khubz dengan Zaatar – Lezat dan Sehat

Roti khubz yang tipis, pipih, dan lebar biasanya disajikan dengan taburan zaatar, yaitu campuran rempah khas Timur Tengah seperti thyme, biji wijen, dan sumac. Kombinasi ini menjadi camilan sehat yang juga cukup mengenyangkan.

Bagi jamaah yang menghindari makanan berminyak atau berat, roti khubz dengan zaatar bisa menjadi pilihan tepat. Rasanya yang unik dan aroma rempahnya yang khas memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.

4. Jagung Rebus dan Panggang – Teman Sore Hari

Di tengah kerinduan pada cita rasa Indonesia, jagung rebus atau panggang bisa menjadi obat rindu sejenak. Walaupun bukan makanan khas Arab, pedagang jagung banyak ditemui di sudut-sudut jalan menuju Masjidil Haram.

Disajikan dengan sedikit mentega atau garam, jagung ini sangat cocok disantap sambil berjalan santai atau duduk menunggu waktu salat. Rasanya sederhana, tapi menghangatkan suasana.

5. Falafel – Bola Kacang Arab yang Nikmat

Falafel terbuat dari kacang arab atau buncis yang digiling halus, dibumbui, lalu digoreng hingga garing. Biasanya disajikan dalam bentuk bola kecil atau pipih, terkadang diselipkan dalam roti pita bersama salad dan saus tahini.

Teksturnya renyah, rasa gurihnya pas, dan aromanya menggoda. Makanan ini menjadi alternatif sehat bagi jamaah yang ingin camilan ringan tapi tetap padat gizi.

6. Kurma Segar dan Olahan Kurma

Kurma segar sangat mudah ditemukan di sekitar Masjidil Haram. Ada yang menjualnya dalam bentuk kering, basah, hingga isi kacang atau cokelat. Jamaah biasanya membeli kurma untuk stok selama perjalanan atau untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Tapi tak jarang, kurma juga dijadikan camilan harian yang praktis. Kaya akan energi dan serat, kurma sangat cocok dikonsumsi sebelum atau sesudah salat, apalagi saat perut mulai lapar tapi belum waktunya makan besar.


Suasana yang Tak Tergantikan di Sekitar Masjidil Haram

Menikmati makanan ringan di sekitar Masjidil Haram bukan sekadar aktivitas makan, tapi juga bagian dari pengalaman ibadah. Melihat ribuan manusia dari berbagai penjuru dunia, mendengar lantunan Al-Qur’an dari pengeras suara masjid, merasakan angin gurun yang hangat di kulit, sambil menikmati camilan sederhana – semua itu menjadikan momen sangat membekas dalam hati.

Banyak jamaah yang mengaku merasa sangat damai dan bahagia saat duduk santai dengan segelas teh hangat dan sepotong sambusa, ditemani suasana Masjidil Haram yang khusyuk dan menenangkan. Itu adalah jenis kebahagiaan yang hanya bisa dirasakan di Tanah Suci – dan salah satunya terwakili melalui kuliner ringan yang khas dan istimewa.


Tips Aman Menikmati Kuliner Ringan di Mekkah

Meski tampak menggiurkan, tetap perlu kehati-hatian dalam memilih dan menyantap kuliner ringan di sekitar Masjidil Haram. Berikut beberapa tips penting:

  • Pilih penjual yang ramai pembeli dan terlihat bersih.
  • Hindari jajanan yang terlalu berminyak jika perut sedang sensitif.
  • Minum cukup air agar tetap terhidrasi, terutama jika banyak mencicipi makanan asin atau manis.
  • Jangan makan terlalu banyak dalam satu waktu agar tidak mengganggu aktivitas ibadah.
  • Jika ragu, lebih baik membeli makanan yang dikemas atau disiapkan oleh restoran yang terpercaya.

Rasa yang Menjadi Kenangan Sepanjang Masa

Setiap gigitan dari kuliner ringan di sekitar Masjidil Haram menyimpan kenangan tersendiri. Tidak sedikit jamaah yang sepulang umroh terus mencari rasa yang sama di tanah air, walaupun tahu bahwa yang dirindukan bukan hanya rasanya, tetapi juga suasananya. Aroma makanan bercampur dengan semilir angin malam dan suara doa yang mengalun – semua menjadi satu dalam memori yang menguatkan keimanan.

Itulah sebabnya, banyak jamaah yang tidak sabar ingin kembali ke Tanah Suci. Bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk mengulang rasa yang menyatu dengan doa dan harapan.


Mabruk Tour memahami betul bagaimana kuliner dan suasana di Tanah Suci bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ibadah. Melalui program umroh yang terencana dengan baik, Sahabat bisa kembali merasakan kenangan manis tersebut, lengkap dengan pendampingan penuh, fasilitas terbaik, dan jadwal yang memberi ruang untuk menikmati suasana sekitar Masjidil Haram – termasuk kesempatan mencicipi kembali kuliner ringan yang dirindukan.

Segera kunjungi www.mabruk.co.id dan temukan paket umroh terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Sahabat. Bersama Mabruk Tour, mari sempurnakan ibadah dengan pengalaman menyeluruh yang menyentuh hati dan menguatkan keimanan.