Larangan-Larangan Saat Menunaikan Haji dan Umroh
Haji dan umroh merupakan ibadah yang sangat agung bagi umat Islam. Setiap tahun, jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan dua ibadah ini dengan harapan mendapatkan keberkahan dan ridha Allah SWT. Namun, seperti halnya ibadah lainnya, haji dan umroh memiliki aturan dan tata cara tertentu yang harus dijaga agar ibadah kita diterima oleh Allah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah larangan-larangan yang harus dihindari saat menunaikan ibadah ini.
Sahabat, meskipun haji dan umroh merupakan ibadah yang penuh berkah, kesalahan yang dilakukan saat melaksanakannya bisa mengurangi nilai pahala yang kita harapkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami larangan-larangan dalam haji dan umroh, agar setiap amal yang kita lakukan menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa larangan yang harus dihindari saat menunaikan haji dan umroh.
Larangan-Larangan Dalam Ibadah Haji dan Umroh
1. Larangan Memakai Pakaian Yang Tidak Sesuai
Salah satu larangan utama yang harus diperhatikan oleh jamaah haji atau umroh adalah larangan memakai pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan. Bagi jamaah laki-laki, pakaian ihram yang terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit adalah syarat utama. Sementara itu, jamaah perempuan diwajibkan untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat dengan sempurna, termasuk menutup wajah kecuali saat berdoa di tempat yang diperbolehkan.
Sahabat, penting untuk menjaga pakaian yang sederhana dan tidak mencolok, sesuai dengan tuntunan syariat. Pakaian yang tidak sesuai, seperti mengenakan pakaian yang menjulang atau berwarna mencolok, dapat menyebabkan ibadah kita tidak sah atau terganggu. Menghindari penggunaan pakaian yang tidak sesuai akan menjaga ibadah kita tetap murni dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.
2. Larangan Menggunakan Parfum

Saat mengenakan ihram, baik laki-laki maupun perempuan dilarang untuk menggunakan parfum atau wewangian, baik pada tubuh maupun pakaian. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang melarang penggunaan parfum selama ihram. Penggunaan parfum bisa membatalkan atau merusak ibadah jika dilakukan saat memasuki fase ihram. Oleh karena itu, sahabat harus menjaga diri untuk tidak mengenakan wewangian atau parfum setelah memasuki miqat, tempat memulai ihram, dan selama melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Jika sahabat merasa perlu untuk memakai minyak wangi sebelum mengenakan ihram, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu agar tidak ada aroma yang menempel.
3. Larangan Memburu Hewan atau Menggangu Makhluk Hidup
Selain larangan mengenai pakaian dan parfum, ada juga larangan untuk memburu hewan atau membunuh makhluk hidup selama dalam keadaan ihram. Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk memburu hewan darat, termasuk serangga, saat mereka sedang melaksanakan ibadah haji atau umroh. Larangan ini berlaku selama masa ihram, baik dalam perjalanan menuju Tanah Suci maupun saat berada di tanah haram, seperti di sekitar Ka'bah.
Sahabat, meskipun kita tidak dianjurkan untuk membunuh hewan, kita tetap diperintahkan untuk memperlakukan makhluk hidup dengan penuh kasih sayang. Menghindari perbuatan yang dapat merusak ekosistem atau menyakiti hewan selama ibadah adalah salah satu bentuk kepatuhan terhadap syariat Islam.
4. Larangan Bersenggama atau Melakukan Hubungan Intim
Larangan lain yang perlu diperhatikan adalah larangan untuk melakukan hubungan intim atau bersenggama selama masa ihram. Selama berada dalam keadaan ihram, baik laki-laki maupun perempuan, dilarang untuk melakukan hubungan intim. Jika sahabat melakukan perbuatan ini, maka harus membayar kafarat (denda) berupa menyembelih kambing atau denda lainnya yang ditentukan oleh para ulama.
Selain itu, segala bentuk perbuatan yang mendekati hubungan intim, seperti berciuman atau bersentuhan, juga harus dihindari selama masa ihram. Hindarilah godaan tersebut dengan penuh ketenangan dan kesabaran, agar ibadah sahabat tetap diterima oleh Allah SWT.
5. Larangan Berprasangka Buruk atau Bertengkar
Saat menjalani ibadah haji atau umroh, jamaah sangat dianjurkan untuk menjaga hati dan pikiran mereka agar tetap bersih dari perasaan buruk atau dengki terhadap sesama. Salah satu larangan yang harus dihindari adalah bertengkar atau berdebat di Tanah Suci. Perbincangan yang tidak bermanfaat, seperti saling menyalahkan, bertengkar, atau menyebar fitnah, akan mengurangi keberkahan ibadah kita.
Sahabat, di Tanah Suci, kita harus berusaha menjaga hati kita agar tetap tenang dan penuh kasih sayang terhadap sesama. Rasulullah SAW bersabda bahwa "haji yang mabrur tidak ada balasan selain surga," dan salah satu ciri haji yang mabrur adalah menjaga hubungan baik dengan sesama jamaah.
6. Larangan Menyentuh Hajar Aswad Dengan Cara yang Tidak Terhormat
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh jamaah saat berada di Masjidil Haram adalah mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Meskipun mencium atau menyentuh Hajar Aswad adalah sunnah yang sangat dianjurkan, namun ada larangan yang perlu diperhatikan. Tidak diperbolehkan untuk berdesak-desakan atau melakukan tindakan yang tidak terhormat hanya untuk mencium atau menyentuh batu hitam tersebut. Berdesakan dengan jamaah lainnya dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan membahayakan keselamatan kita sendiri dan orang lain.
Sahabat, jika ada kesempatan untuk menyentuh Hajar Aswad, lakukanlah dengan penuh adab dan tanpa memaksakan diri. Apabila tidak memungkinkan, cukup dengan mengarahkan tangan ke Hajar Aswad dan mengucapkan takbir tanpa harus mencium atau menyentuhnya.
7. Larangan Melakukan Amalan yang Tidak Disyariatkan
Sahabat, salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh jamaah haji atau umroh adalah mengikuti amalan atau tradisi yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, ada yang melakukan amalan-amalan tertentu yang tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an atau hadis, seperti menyembelih hewan di tempat-tempat tertentu atau melakukan ritual yang tidak disyariatkan.
Rasulullah SAW menekankan agar umatnya hanya mengikuti apa yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Oleh karena itu, hindarilah segala bentuk amalan yang tidak ada tuntunannya, agar ibadah kita menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Mengikuti Program Haji dan Umrah Bersama Mabruk Tour
Sahabat, agar ibadah haji atau umrah sahabat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan petunjuk syariat, sangat disarankan untuk mengikuti program haji dan umrah yang diselenggarakan oleh lembaga terpercaya. Mabruk Tour hadir untuk membantu sahabat dalam menunaikan ibadah haji dan umrah dengan penuh kemudahan dan keberkahan.
Dengan berbagai layanan terbaik, mulai dari bimbingan ibadah, pengaturan perjalanan, hingga fasilitas akomodasi yang nyaman, Mabruk Tour siap memberikan pengalaman ibadah yang tak terlupakan. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai program haji dan umrah yang kami tawarkan.
Mari bersama Mabruk Tour, sahabat bisa menunaikan ibadah haji dan umrah dengan penuh ketenangan, mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta menghindari segala larangan yang bisa mengurangi keberkahan ibadah kita.