Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Larangan Saat Ihram yang Wajib Jemaah Haji & Umroh Ketahui

Larangan Saat Ihram - Melaksanakan ibadah haji maupun umrah merupakan cita-cita setiap muslim. Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah mengenakan pakaian ihram, yaitu tanda bahwa seorang muslim sudah masuk ke dalam rangkaian ibadah haji atau umrah. Saat mengenakan ihram, terdapat aturan khusus yang harus dipatuhi, yaitu menjauhi larangan saat ihram. Jika larangan ini dilanggar, maka ibadah bisa kurang sempurna dan bahkan dapat dikenakan fidyah atau denda tertentu sesuai syariat Islam.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa saja larangan yang perlu dijauhi, alasannya, hingga bagaimana sikap terbaik seorang jemaah agar bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk.

larangan saat ihramFoto: Yazid N / pexels.com

A. Makna Ihram dalam Ibadah

 

Ihram bukan sekadar mengenakan kain putih bagi laki-laki atau busana sederhana bagi perempuan, melainkan kondisi khusus yang menunjukkan niat seorang muslim untuk melaksanakan haji atau umrah. Dalam kondisi ini, jemaah harus menjaga sikap, ucapan, hingga perbuatannya. Dengan kata lain, ihram adalah simbol kesucian, ketundukan, serta kepatuhan penuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Karena ihram memiliki makna sakral, maka Allah menetapkan beberapa larangan saat ihram yang harus dihindari. Larangan ini bukan untuk memberatkan, melainkan melatih kesabaran, kedisiplinan, dan menjaga kesucian ibadah.

Baca Juga: Fasilitas Haji Khusus: Lengkap, Nyaman & Terpercaya di Mabruk Tour

B. Larangan untuk Jemaah Laki-Laki

 

Bagi laki-laki, terdapat aturan khusus yang berbeda dari perempuan. Misalnya, dilarang memakai pakaian berjahit, mengenakan penutup kepala, atau menggunakan alas kaki yang menutup mata kaki. Hal ini dimaksudkan agar seluruh jemaah tampak sama tanpa perbedaan status sosial.

Selain itu, laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang membentuk tubuh atau menunjukkan kesan berlebihan. Aturan ini termasuk bagian dari larangan saat ihram yang menjadi simbol kesederhanaan. Dengan begitu, jemaah diingatkan bahwa ibadah haji atau umrah adalah perjalanan spiritual, bukan ajang memperlihatkan kemewahan.

C. Larangan untuk Jemaah Perempuan

 

Perempuan diperbolehkan memakai pakaian berjahit, tetapi tetap dilarang mengenakan cadar (niqab) dan sarung tangan ketika ihram. Mereka dianjurkan mengenakan pakaian yang longgar, sopan, dan menutup aurat dengan sempurna tanpa menyalahi aturan ihram.

Jika sebelumnya perempuan terbiasa menggunakan cadar, maka saat ihram mereka dapat menggunakan kain atau kerudung yang dijulurkan untuk menutupi wajah, tetapi tidak menempel langsung. Hal ini termasuk larangan saat ihram yang menunjukkan bahwa Allah memberikan kemudahan tetapi tetap menjaga aturan syariat.

D. Larangan yang Berlaku untuk Semua Jemaah

 

Selain aturan berbeda antara laki-laki dan perempuan, ada pula larangan umum yang berlaku bagi semua jemaah, di antaranya:

1. Memakai wewangian – baik pada tubuh, pakaian, maupun rambut.

2. Memotong kuku atau rambut – termasuk mencukur, mencabut, atau merontokkan.

3. Berburu hewan darat – meskipun sekadar melukai atau mengganggu.

4. Melakukan hubungan suami istri – termasuk bercumbu yang bisa menimbulkan syahwat.

5. Mengucapkan kata-kata kotor, bertengkar, atau berbuat maksiat.

Keseluruhan larangan tersebut bertujuan menjaga kesucian ibadah dan melatih pengendalian diri. Dengan memahami larangan saat ihram, jemaah bisa lebih fokus beribadah tanpa terhalang hal-hal yang merusak kekhusyukan.

Baca Juga: Mengapa Waktu Tunggu Haji Khusus Lebih Pendek? Simak Penjelasannya

E. Hikmah di Balik Larangan

 

Larangan ihram bukan semata-mata aturan, tetapi sarat dengan hikmah. Misalnya, larangan memakai wewangian mengajarkan kesederhanaan. Larangan memotong kuku atau rambut mengajarkan kepatuhan total, bahkan terhadap hal-hal kecil. Sementara larangan berburu menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan.

Dengan mematuhi larangan saat ihram, seorang muslim belajar disiplin, sabar, dan tunduk pada perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa banyak alasan. Inilah salah satu bentuk latihan spiritual yang sangat berharga.

F. Konsekuensi Melanggar Larangan

 

Jika seorang jemaah secara sengaja atau tidak sengaja melanggar larangan, maka ada konsekuensi yang disebut fidyah. Fidyah bisa berupa menyembelih kambing, berpuasa, atau memberi makan orang miskin, tergantung jenis pelanggarannya.

Namun, pelanggaran tertentu seperti hubungan suami istri dalam kondisi ihram bisa membatalkan ibadah haji atau umrah. Karena itu, jemaah harus berhati-hati dalam menjaga diri dari larangan saat ihram. Dengan begitu, ibadah yang dilakukan tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

G. Tips agar Tidak Melanggar Larangan

 

Bagi jemaah yang baru pertama kali berhaji atau umrah, mungkin terasa sulit mengingat semua larangan. Berikut beberapa tips praktis yang bisa dilakukan:

- Persiapkan diri dengan ilmu. Ikuti manasik haji atau umrah sebelum berangkat.

- Bawa perlengkapan sederhana. Hindari membawa barang-barang yang bisa menggoda untuk digunakan saat ihram, seperti parfum.

- Saling mengingatkan. jemaah dianjurkan saling menjaga dan mengingatkan sesama.

- Fokus pada ibadah. Dengan niat yang ikhlas, larangan akan lebih mudah ditaati.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, jemaah dapat lebih mudah menjauhi larangan saat ihram tanpa merasa terbebani.

H. Menjaga Kesucian Hati dan Niat

 

Selain menjauhi larangan secara lahiriah, jemaah juga dianjurkan menjaga hati dan pikiran. Jangan biarkan emosi, amarah, atau rasa lelah membuat ibadah kurang sempurna. Ihram adalah momen latihan untuk mengendalikan hawa nafsu sekaligus memperkuat niat menuju Allah.

Kesempurnaan ibadah bukan hanya terlihat dari rukun dan wajibnya, tetapi juga dari bagaimana jemaah mampu menjaga diri dari larangan saat ihram dengan penuh kesabaran.

 

I. Beragam Perlengkapan yang Perlu Dibawa Kala Akan Berangkat Haji

 

1. Perlengkapan Dokumen Penting

Saat hendak berangkat haji, dokumen menjadi perlengkapan utama yang tidak boleh terlupakan. Beberapa dokumen yang harus dibawa antara lain paspor, visa haji, kartu identitas, tiket pesawat, serta buku kesehatan atau kartu vaksinasi. Semua dokumen tersebut sebaiknya disimpan dalam dompet khusus dokumen agar mudah diambil ketika dibutuhkan dan terhindar dari risiko hilang.

2. Pakaian Ihram dan Busana Harian

Pakaian ihram adalah perlengkapan wajib bagi jamaah laki-laki, sedangkan jamaah perempuan perlu membawa pakaian muslimah yang sesuai syariat, longgar, serta nyaman digunakan. Selain itu, bawalah pakaian harian secukupnya, seperti baju koko, gamis, celana panjang, dan jilbab tambahan. Pastikan bahan pakaian ringan, menyerap keringat, serta tidak terlalu banyak agar koper tetap ringkas.

3. Perlengkapan Ibadah

Selain pakaian, jamaah haji juga perlu membawa perlengkapan ibadah, seperti Al-Qur’an ukuran kecil, tasbih digital atau manual, buku doa, serta kantong batu kerikil untuk melontar jumrah. Jangan lupa membawa sajadah tipis yang mudah dilipat, sehingga bisa digunakan kapan saja saat melaksanakan shalat di masjid atau area terbuka.

4. Peralatan Kesehatan dan Obat Pribadi

Perjalanan haji membutuhkan kondisi fisik yang prima, sehingga perlengkapan kesehatan harus disiapkan dengan baik. Beberapa yang perlu dibawa antara lain masker, hand sanitizer, obat pribadi sesuai resep dokter, vitamin, minyak kayu putih, plester luka, serta krim pelembap untuk mencegah kulit kering. Dengan perlengkapan ini, jamaah bisa menjaga stamina dan tetap nyaman saat beribadah.

5. Perlengkapan Harian dan Kebersihan

Perlengkapan kebersihan tidak kalah penting untuk dibawa, seperti sabun cair, sampo, sikat gigi, pasta gigi, handuk kecil, serta tisu kering dan basah. Jamaah juga dianjurkan membawa sandal jepit yang nyaman, kantong plastik untuk menyimpan pakaian kotor, serta kacamata hitam dan payung lipat untuk melindungi diri dari panas terik matahari di Arab Saudi.

6. Peralatan Tambahan yang Bermanfaat

Beberapa perlengkapan tambahan juga bisa sangat membantu selama di tanah suci, seperti power bank, adaptor listrik internasional, botol minum, hingga bantal leher untuk perjalanan jauh. Walau bukan perlengkapan utama, benda-benda ini dapat meningkatkan kenyamanan jamaah saat menjalani ibadah haji.

 

Patuh pada Aturan, Raih Ibadah Mabrur

 

travel haji khusus travel haji plus bandung jakarta tangerang bogor depok bekasi

Ihram adalah pintu gerbang menuju ibadah haji dan umrah yang sah. Karena itu, setiap jemaah wajib memahami dan menaati semua larangan yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, ibadah yang dilakukan bisa sempurna, bernilai tinggi, dan diharapkan mendapat predikat mabrur.

Bagi anda yang berencana menunaikan ibadah haji atau umrah, pastikan memilih penyelenggara yang amanah dan berpengalaman. Salah satu rekomendasi terbaik adalah Mabruk Tour (PPIU: PT Didi Mabruk Bayanaka). Dengan bimbingan manasik yang jelas, pendampingan profesional, serta fasilitas terbaik, anda akan lebih mudah memahami tata cara ibadah, termasuk menghindari larangan saat ihram.

Mari wujudkan impian suci menuju Baitullah bersama Mabruk Tour, agar perjalanan haji dan umrah anda lebih tenang, nyaman, dan penuh keberkahan.

Baca Juga: Persiapan Umroh, Berapa Banyak Baju yang Harus Dibawa Jemaah?.