Masa Berlaku Vaksin Meningitis – Salah satu syarat dokumen yang harus dipenuhi sebelum haji maupun umrah selain paspor maupun visa ialah vaksin meningitis. Yang mana seperti yang dilansir dari komaps.com sejak tahun 2024 vaksin meningitis telah menjadi syarat bagi jemaah yang akan ke Tanah Suci.
Ha ini sebagaimana yang tercantum pada surat edaran nomor HK.02.02/A/3717/2024 mengenai pelaksanaan vaksinasi meningitis untuk jemaah umrah maupun haji yang dikeluarkan oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 2024. Yang merupakan tindak lanjut pembaruan regulasi dari pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Foto: freepik / freepik.com
A. Masa Berlaku Vaksin Meningitis
Mungkin sebagian jemaah akan bertanya-tanya mengenai masa berlaku vaksin meningitis. Apakah sebentar atau berlangsung untuk beberapa tahun. Nah ternyata berdasarkan artikel yang dilansir dari Kompas.com, masa berlaku dari vaksin meningitis ialah selama 3 tahun.
Baru setelah 3 tahun dilakukan vaksin meningitis, masyarakat diperkenankan kembali untuk melakukan vaksin meningitis kembali. Dengan begitu selama masa vaksin meningitis masih berlaku, maka calon jemaah haji maupun umrah tidak perlu melakukan vaksin meningitisnya, kecuali apabila masa berlaku vaksin tersebut sudah habis.
Baca Juga: Jumlah Pintu Masjid Nabawi & Tips Supaya Tidak Tersesat Disana
B. Jenis-jenis Vaksin Meningitis
Seperti yang dilansir dari Kompas.com berdasarkan dokumen yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Kesehatan Arab Saudi “Umrah Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah – 1445 H (2024)”, setikdanya terdapat 2 jenis vaksin meningitis yang telah mendapat persetujuan untuk umrah, diantaranya:
1. Quadrivalent (ACYW) Polysaccharide Vaccine
Vaksin jenis ini bisa dilakukan paling tidak 10 hari sebelum kedatangan jemaah ke Arab Saudi. Yang memiliki masa berlaku vaksi meningitis selama 3 tahun. Nah apabila telah lebih dari masa berlakunya, maka masyarakat diharuskan melakukan vaksin meningitis kembali.
2. Quadrivalent (ACYW) Conjugated Vaccine
Dibanding dengan vaksin Quadrivalent (ACYW) Polysaccharide Vaccine, vaksin Quadrivalent (ACYW) Conjugated Vaccine mempunyai masa berlaku yang lebih lama. Yang mana masa berlakunya sampai 5 tahun yang bisa didapatkan paling tidak 10 hari sebelum kedatangan.
Dalam studi menemukan bahwasanya vaksin Quadrivalent (ACYW) Conjugated Vaccine dikatakan lebih efektif serta aman terutama bagi mereka yang usia diatas 55 tahun. Nah apabila ada jenis vaksin yang tidak tersebut pada dokumen diatas, maka masa berlakunya hanya dianggap selama 3 tahun.
Baca Juga: Kelebihan Program Haji Reguler dan Haji Plus bagi Jamaah
C. Cara Memperoleh Vaksin Meningitis
Tenang saja, tidak sulit untuk mendapatkan vaskin meningitis loh. Sebab hal demikian bisa diperoleh di Unit Pelaksana Teknis alias UPT dibidang Kekarantinaan Kesehatan yang sudah tersebar diberbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu anda juga bisa memperoleh vaksin meningitis difasilitas kesehatan baik rumah sakit maupun klinik yang menyediakan layanan vaksin internasional. Setidaknya melansir dari kompas.com yang berdasarkan data dari Kemenkes terdapat lebih dari 1.200 fasilitas kesehatan yang tersebar diseluruh Indonesia yang menyediakan layanan vaksinasi internasional, yang termasuk didalamnya ialah vaksin meningitis.
D. Kenapa Harus Vaksin Meningitis Sebelum Umrah Maupun Haji
Mungkin hal ini menjadi pertanyaan bagi beberapa jemaah haji maupun umrah, mengapa harus dilakukan vaksin meningitis sebelum pergi umrah ataupun haji. Yang berdasarkan dilansir dari halodoc.com, prosedurnya dapat dilakukan dalam kurun waktu dua sampai 3 minggi sebelum dilakukan keberangkatan ke Arab Saudi.
Dengan masa berlaku vaksin meningitis yang sampai 3 tahun ini. Ternyata syarat vaksin dilakukan supaya memastikan calon jemaah haji maupun umrah bisa tercegah dari penyakit yang dapat menyebabkan peradangan dibagian selaput otak serta sumsum tulang belakang.
Yang mana salah satu gejalan dari penyakit meningitis antara lain rasa pusing, demam maupun kekakuan pada bagian otot disekitaran leher. Penyakit ini bisa dipicu oleh adanya bakteri meningokokus yang dapat ditularkan lewat salah satu individu keindividu lainnya.
Seperti yang dilansir dari halodoc.com, meningitis ini nampaknya masih jadi ancaman bagi individu jemaah haji ataupun umrah. Lantaran di Arab Saudi sendiri meningitis masih menjadi penyakit endemis.
Hal ini juga yang menjadi salah satu latar belakang mengapa diperlukan vaksin meningitis bagi jemaah yang akan beribadah haji ataupun umrah. Sebagaimana telah ditegaskan pada surat edaran dari Kemenkes RI Nomor HK.02.02/A/3717/2024.
Adanya Keputusan tersebut menegaskan kembali pentingnya vaksin meningitis yang tadinya pada tahun 2022 hanya sekedar direkomendasikan. Namun kini tahun 2024 menjadi diwajibkan.
Mengingat adanya resiko penularan yang semakin tinggi, apabila semakin banyak pula jemaah yang berdatangan dari asal negara endemis lainnya. Sebenarnya gejala dari meningitis pada setiap orang itu bervariasi. Umumnya tergantung dari usia hingga Tingkat keparahan penyakitnya. Namun secara garis umum ditandai dengan gejala-gejala berikut ini: Demam yang tinggi, kaku diarea leher, napas menjadi lebih cepat, keringat dingin, nyeri sendi maupun otot, sakit kepala yang hebat, muat ataupun muntah, kehilangan nafsu makan, sensitif terhadap cahaya, sulit untuk berkonsentrasi, mudah mengantuk, linglung, kejang-kejang hingga ruam kulit.
Baca Juga: Persiapan Menghadapi Cuaca di Mekkah dan Madinah
E. Kapan Waktu Terbaik Untuk Vaksin Meningitis
Dengan masa berlaku vaksin meningitis yang mencapai 3 tahun. Seperti yang dilansir dari halodoc.com. Waktu terbaik untuk melaksanakan vaksin meningitis ialah maksimal 2 minggu sebelum dilakukan keberangkatan haji maupun umrah bagi masing-masing individu. Hal ini dikarenakan waktu tersebut dinilai baik, lantaran efektivitas dari vaksin baru akan terbentuk dirental 10 sampai 14 hari setelah dilakukan vaksinasi.
Adapun jenis vaksin meningitis yang direkomendasikan oleh pihak pemerintah Arab Saudinya sendiri ialah jenis Meningococcal ACWY-135. Yang dinilai dapat membentuk kekebalan alami bagi tubuh terhadap paparan bakteri dari Neisseria meningitidis baik dari kelompok A, C, W serta Y.
Pelaksanaan vaksin meningitis sendiri dapat dilakukan baik di klinik, rumah sakit, puskesmas maupun kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menyediakan layanan vaksin meningitis. Nah setelah dilaksanakan vaksin meningitis maka individu terkait akan memperoleh kartu International Certificate of Vaccination (ICV).
F. Syarat dan Ketentuan Vaksin Meningitis
Yang pertama individu terkait wajib telah menerima satu dosis vaksin meningitis konjugasi (MCV4), yakni Meningococcal ACW-135 atau vaksin kuadrivalen polisakarida (MPSV4) vaksin kuadrivalen polisakarida (MPSV4).
Kemudian dalam waktu dua sampai dengan 3 minggu sebelum keberangkatan tersebut akan diberikan vaksin meningitisnya. Apabila sebelumnya telah melakukan vaksinasi, maka pastikan tidak lebih dari 3 tahun sebelumnya.
Perhatikan ya, vaksin meningitis ini tak disarankan untuk bayi yang usianya kurang dari dua bulan. Lantaran khawatir dengan tingkat risiko efek sampingnya.
Umumnya setelah dilakukan vaksin meningitis akan terasa nyeri serta ada kemerahan pada area permukaan kulit diarea suntikan. Namun tenang saja hal demikian akan hilang dengan sendirinya dalam rentan satu hingga dua hari. Sedangkan gejala efek samping demam umumnya dirasakan pada anak-anak.
Mabruk Tour: Solusi Paket Umrah dan Haji Terbaik Plus Terpercaya

Setelah menyimak secara utuh informasi mengenai masa berlaku vaksin meningitis. Bagi anda yang kini masih belum menemukan agen travel perjalanan umrah terbaik dan terpercaya. Saatnya percayakan pilihan anda pada Mabruk Tour yang telah terdaftar secara resmi di PPIU Kemenag. Serta 10 tour leadernya telah tersertifikasi secara nasional.
Mengenai informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi terlebih dahulu bersama tim Mabruk Tour baik secara offline dengan mendatangi kantor Mabruk Tour maupun secara online via whatsapp yang kontak whatsapp resminya dapat anda langsung klik diikon whatsapp yang tertera dipojok kanan bawah website.
Artikel Referensi:
kompas.com dan halodoc.com