Memahami Kewajiban dalam Fardu Haji Sesuai Sunnah
Haji sebagai Ibadah yang Disyariatkan
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan aman dalam perjalanannya. Ibadah ini telah disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan disempurnakan dalam ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): Janganlah engkau mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang berdiri (salat), dan orang-orang yang rukuk dan sujud. Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 26-27)
Haji bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan perjalanan penuh makna yang mendekatkan seorang Muslim kepada Rabb-nya. Ibadah ini mengajarkan ketundukan, kesabaran, serta memperkokoh tauhid dalam hati seorang mukmin.
Rukun dan Wajib Haji dalam Sunnah
Dalam pelaksanaan haji, terdapat beberapa rukun yang harus dipenuhi, sebagaimana dijelaskan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rukun haji terdiri dari niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i antara Shafa dan Marwah, serta tahallul atau bercukur. Jika salah satu dari rukun ini tidak dilaksanakan, maka hajinya tidak sah.
Selain rukun, terdapat pula kewajiban dalam ibadah haji yang harus dilakukan agar ibadah ini sempurna. Di antara kewajiban haji adalah berniat ihram dari miqat yang telah ditentukan, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah di Mina, dan mabit di Mina selama hari-hari tasyriq. Pelaksanaan semua kewajiban ini menjadi bentuk ittiba’ atau mengikuti jejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berhaji.
Hikmah dari Setiap Rangkaian Ibadah Haji
Setiap rangkaian dalam ibadah haji mengandung hikmah yang sangat dalam bagi seorang Muslim. Saat mengenakan ihram, seorang hamba melepaskan pakaian duniawi dan hanya mengenakan dua helai kain putih tanpa jahitan, melambangkan ketakwaan serta kesamaan derajat di hadapan Allah Ta’ala. Wukuf di Arafah menjadi puncak haji, di mana seorang Muslim bermunajat dan memperbanyak doa, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Haji adalah Arafah.” (HR. Abu Dawud)
Tawaf di sekitar Ka’bah menggambarkan ketundukan penuh kepada Allah Ta’ala, sementara sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan seorang Muslim pada perjuangan Siti Hajar dalam mencari air bagi putranya, Nabi Ismail ‘alaihis salam. Melempar jumrah menjadi simbol perlawanan terhadap godaan setan, dan bercukur menjadi bentuk penyempurnaan ibadah haji sebagai tanda ketundukan kepada perintah Allah.
Keutamaan Haji yang Mabrur

Haji yang mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah Ta’ala, yang tidak ada balasannya kecuali surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari & Muslim)
Untuk mencapai derajat haji yang mabrur, seorang Muslim harus menjaga niatnya agar semata-mata mengharap ridha Allah, menjalankan semua rangkaian ibadah haji dengan penuh keikhlasan, serta menjaga akhlak selama berada di tanah suci. Selain itu, haji yang mabrur juga ditandai dengan perubahan diri menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke tanah air.
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Pelaksanaan Haji
Dalam menjalankan ibadah haji, terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh jamaah, baik karena kurangnya ilmu maupun kelalaian. Di antara kesalahan tersebut adalah tidak memahami tata cara ihram dengan benar, lalai dalam wukuf di Arafah, serta tergesa-gesa dalam melaksanakan tawaf dan sa’i. Ada pula yang tidak memperhatikan hukum-hukum melempar jumrah, sehingga melakukannya dengan emosi dan bukan sebagai bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri dengan ilmu yang benar sebelum berangkat ke tanah suci. Menuntut ilmu tentang haji merupakan bagian dari kesempurnaan ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan memahamkannya dalam agama.” (HR. Bukhari & Muslim)
Bersama Mabruk Tour, Wujudkan Haji dan Umroh yang Sesuai Sunnah
Menjalankan ibadah haji dan umroh sesuai sunnah adalah dambaan setiap Muslim. Agar perjalanan ibadah menjadi lebih nyaman dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, memilih biro perjalanan yang terpercaya adalah langkah yang sangat penting.
Mabruk Tour hadir sebagai solusi bagi sahabat yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh dengan pelayanan terbaik dan bimbingan sesuai sunnah. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam memberangkatkan jamaah, Mabruk Tour memastikan perjalanan ibadah sahabat lebih tenang dan penuh keberkahan.
Bersama Mabruk Tour, sahabat akan mendapatkan fasilitas terbaik, bimbingan dari ustaz yang berpengalaman, serta layanan yang mengutamakan kenyamanan dalam menjalankan setiap rangkaian ibadah. Jangan ragu untuk mewujudkan impian suci menuju Baitullah bersama Mabruk Tour.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id dan daftarkan diri untuk perjalanan haji dan umroh yang penuh berkah!