Thawaf ifadah adalah salah satu rukun haji yang memiliki peran sangat penting dalam menyempurnakan ibadah haji. Tanpa thawaf ini, ibadah haji seseorang tidak sah, sehingga harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan pemahaman. Thawaf ifadah memiliki makna mendalam dalam perjalanan seorang Muslim yang menunaikan haji, sebagai bentuk ketundukan dan penghambaan kepada Allah.
Bagi sahabat yang sedang mempersiapkan ibadah haji, memahami waktu pelaksanaan, tata cara, serta hukumnya menjadi hal yang sangat penting. Hal ini akan membantu dalam menjalankan thawaf ifadah dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ, sehingga ibadah haji yang dilakukan menjadi sempurna dan diterima oleh Allah.

Pengertian Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah berasal dari kata "ifadah," yang berarti "datang kembali." Istilah ini menggambarkan kembalinya jamaah haji ke Masjidil Haram setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah serta Mina.
Dalam ibadah haji, thawaf ifadah menjadi tanda bahwa seorang Muslim telah menyelesaikan sebagian besar manasik haji dan kembali ke Ka’bah untuk menuntaskan rukun ibadahnya. Thawaf ini juga disebut sebagai thawaf ziyarah, karena dilakukan dalam rangka "berziarah" kembali ke Baitullah setelah menyelesaikan perjalanan panjang dari Arafah hingga Mina.
Waktu Pelaksanaan Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah dilakukan setelah jamaah haji menyelesaikan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, serta melempar jumrah aqabah di Mina. Secara umum, thawaf ini dapat dilakukan mulai tanggal 10 Dzulhijjah, yang merupakan hari Idul Adha.
Waktu pelaksanaan thawaf ifadah bersifat fleksibel, tetapi semakin cepat dilakukan, semakin baik. Jamaah memiliki waktu hingga akhir bulan Dzulhijjah untuk menunaikannya. Namun, disarankan untuk tidak menunda terlalu lama agar tidak terlewat. Dalam kondisi tertentu, jika seseorang memiliki alasan kuat yang menyebabkan keterlambatan, thawaf ifadah masih bisa dilakukan setelah bulan Dzulhijjah, tetapi dengan konsekuensi tertentu sesuai pendapat ulama.
Hukum Thawaf Ifadah
Hukum thawaf ifadah adalah wajib dan merupakan rukun dalam ibadah haji. Hal ini berarti bahwa jika thawaf ifadah tidak dilakukan, maka ibadah haji seseorang tidak sah.
Dalam berbagai hadis, Rasulullah ﷺ dengan tegas menyatakan bahwa thawaf ifadah adalah bagian tak terpisahkan dari rangkaian manasik haji. Oleh karena itu, semua jamaah haji harus memastikan bahwa mereka menunaikannya sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Tata Cara Melaksanakan Thawaf Ifadah
Untuk melaksanakan thawaf ifadah dengan benar, seorang Muslim harus memahami langkah-langkahnya dengan baik. Thawaf ini dilakukan dengan cara yang sama seperti thawaf lainnya, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dalam keadaan suci.
Sebelum memulai thawaf, jamaah disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu dan memastikan dirinya dalam keadaan bersih. Setelah itu, jamaah memasuki area thawaf dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah.
Thawaf dimulai dari Hajar Aswad, di mana jamaah menghadap ke arahnya dan mengucapkan takbir. Jika memungkinkan, jamaah bisa mencium Hajar Aswad, tetapi jika tidak memungkinkan karena keramaian, cukup memberi isyarat dengan tangan.
Selama thawaf, jamaah berjalan mengelilingi Ka’bah dengan khusyuk dan penuh keimanan. Disunnahkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an selama thawaf berlangsung. Salah satu doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ adalah:
"Rabbanaa aatina fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar."
Maknanya adalah permohonan kepada Allah agar diberikan kebaikan di dunia dan akhirat, serta dijauhkan dari siksa neraka.
Setelah menyelesaikan tujuh putaran, jamaah disunnahkan untuk shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Kemudian, jamaah bisa meminum air zamzam sebagai bagian dari sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.
Bagi jamaah yang belum melaksanakan sa’i setelah thawaf qudum, mereka harus melanjutkan dengan ibadah sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i ini dilakukan dengan berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
Makna dan Keutamaan Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah bukan hanya sekadar kewajiban dalam ibadah haji, tetapi juga memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan seorang Muslim.
Thawaf ini melambangkan kembalinya seorang hamba kepada Allah setelah menjalani perjalanan panjang dalam ibadah haji. Dalam thawaf ini, seorang Muslim meneguhkan keimanan, menyatakan ketundukan kepada Allah, serta mengokohkan tekad untuk hidup dalam ketaatan setelah kembali ke tanah air.
Selain itu, thawaf ifadah menjadi simbol penyucian diri dari dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seseorang yang menunaikan haji dengan ikhlas dan menjalankan semua rukunnya dengan baik akan kembali dalam keadaan suci seperti bayi yang baru lahir.
Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Melaksanakan Thawaf Ifadah
Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melaksanakan thawaf ifadah. Salah satunya adalah tidak memulai thawaf dari Hajar Aswad. Sebagian jamaah yang tidak memahami aturan thawaf sering kali memulai dari tempat lain, yang menyebabkan thawaf menjadi tidak sah.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah bercampurnya laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok tanpa menjaga adab. Hal ini bisa menyebabkan gangguan bagi jamaah lain dan mengurangi kekhusyukan dalam ibadah. Oleh karena itu, penting bagi setiap jamaah untuk menjaga jarak dan adab dalam menjalankan thawaf.
Beberapa jamaah juga terkadang terburu-buru dalam thawaf, tidak memperhatikan doa dan dzikir yang dianjurkan. Padahal, thawaf adalah momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, setiap langkah dalam thawaf sebaiknya dijalani dengan kesadaran penuh dan ketenangan hati.
Setelah menyelesaikan thawaf ifadah, jamaah sebaiknya tidak langsung terburu-buru meninggalkan Masjidil Haram. Mengambil waktu untuk berdoa, bersyukur, dan meresapi momen ini akan membuat ibadah haji semakin bermakna.
Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim, dan salah satu cara untuk terus mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan sering mengunjungi Baitullah melalui ibadah umroh. Umroh bisa menjadi sarana bagi sahabat untuk kembali memperbarui keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah dalam suasana yang penuh ketenangan.
Mabruk Tour siap membantu sahabat untuk mewujudkan perjalanan umroh yang nyaman dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan pelayanan terbaik, fasilitas yang nyaman, serta bimbingan dari pembimbing yang berpengalaman, sahabat bisa menjalani ibadah umroh dengan penuh kekhusyukan. Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk mendapatkan informasi lengkap dan bergabung dalam perjalanan suci bersama Mabruk Tour.