Perjalanan umroh bukan hanya tentang menunaikan rangkaian ibadah di Makkah, tetapi juga menjadi kesempatan luar biasa untuk menelusuri jejak perjuangan Rasulullah SAW di Madinah. Bagi Sahabat yang tiba di Madinah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah umroh, menyusun jadwal ziarah menjadi bagian penting yang tak hanya menambah wawasan, tapi juga memperkuat keimanan.
Ziarah di Madinah memiliki nilai sejarah dan ibadah yang tinggi. Di kota ini, Rasulullah SAW membangun peradaban Islam, membina para sahabat, dan menyampaikan banyak ajaran mulia yang menjadi dasar kehidupan umat hingga kini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyusun jadwal ziarah yang rapi dan bijak, agar setiap kunjungan dapat dijalani dengan penuh makna tanpa terburu-buru.
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk Sahabat dalam menyusun jadwal ziarah di Madinah sebelum berangkat ke Makkah untuk menunaikan umroh.
Kenapa Penting Menyusun Jadwal Ziarah di Madinah?
Mengoptimalkan Waktu dengan Efektif
Waktu yang dimiliki jamaah umroh di Madinah biasanya cukup terbatas, berkisar antara 3 hingga 4 hari. Jika tidak disusun dengan baik, bisa jadi banyak tempat penting yang terlewat. Dengan jadwal yang rapi, setiap hari bisa diisi dengan kunjungan bermanfaat tanpa merasa kelelahan atau tergesa-gesa.
Menjaga Fokus dan Kekhusyukan Ibadah
Ziarah bukan sekadar kegiatan wisata sejarah. Setiap langkah menuju tempat-tempat bersejarah di Madinah adalah bagian dari perjalanan keimanan. Menyusun jadwal yang seimbang antara ziarah, ibadah di Masjid Nabawi, dan istirahat akan membantu Sahabat tetap khusyuk dan sehat selama berada di Tanah Suci.
Menghindari Kerumunan dan Waktu Padat
Beberapa tempat ziarah memiliki waktu kunjungan terbaik, biasanya di pagi hari untuk menghindari panas dan keramaian. Dengan jadwal yang sudah disusun sejak awal, Sahabat bisa menikmati kunjungan dengan lebih nyaman dan tertib.
Hari Pertama: Fokus pada Masjid Nabawi dan Sekitarnya
Shalat di Masjid Nabawi
Setelah tiba di Madinah dan selesai dari proses imigrasi serta check-in hotel, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah menuju Masjid Nabawi. Luangkan waktu untuk menyucikan hati dan menenangkan pikiran dengan shalat di masjid yang pahalanya berlipat ganda ini. Rasulullah SAW bersabda:
“Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ziarah ke Makam Rasulullah SAW dan Dua Sahabat Mulia
Masih dalam kompleks Masjid Nabawi, terdapat makam Rasulullah SAW serta dua sahabat terdekat beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Jamaah laki-laki dapat melakukan ziarah dengan tertib dan khusyuk sambil mengucapkan salam serta memperbanyak shalawat.
Raudhah: Taman Surga di Dunia
Jika memungkinkan, aturlah jadwal untuk mengunjungi Raudhah, area istimewa yang berada di antara mimbar dan rumah Rasulullah SAW. Tempat ini disebut sebagai taman surga, dan doa-doa yang dipanjatkan di sana diyakini mustajab. Untuk memasuki Raudhah, Sahabat perlu melakukan pendaftaran melalui aplikasi resmi “Nusuk”, karena sistemnya berbasis kuota.
Hari Kedua: Ziarah ke Masjid-Masjid Bersejarah
Masjid Quba: Masjid Pertama dalam Islam
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa shalat dua rakaat di Masjid Quba bernilai seperti satu kali umroh. Kunjungan ke masjid ini sebaiknya dilakukan di pagi hari untuk menghindari teriknya matahari.
“Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba lalu shalat dua rakaat di dalamnya, maka baginya seperti pahala umroh.”
(HR. Tirmidzi)
Masjid Qiblatain: Tempat Terjadinya Perubahan Arah Kiblat
Masjid Qiblatain menjadi saksi sejarah perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka'bah. Perubahan ini menunjukkan kemandirian umat Islam dan kekhususan umat Nabi Muhammad SAW. Ziarah ke masjid ini menambah rasa syukur atas kemuliaan menjadi bagian dari umat terbaik.
Masjid Tujuh (Sab'ah): Mengingat Perjuangan Perang Khandaq
Masjid ini berada di kawasan medan tempur Perang Khandaq. Meskipun masjid-masjid kecil di sekitar lokasi ini sudah tidak difungsikan, tempatnya tetap menjadi pengingat perjuangan kaum Muslimin mempertahankan Madinah dari serangan musuh.
Hari Ketiga: Ziarah ke Jabal Uhud dan Sekitarnya
Gunung Uhud dan Makam Para Syuhada
Jabal Uhud adalah saksi bisu Perang Uhud yang menjadi ujian besar bagi kaum Muslimin. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya." Di kaki gunung ini terdapat makam para syuhada, termasuk Sayyidina Hamzah, paman Nabi yang gugur sebagai pahlawan.
Ziarah ke tempat ini mengingatkan akan pentingnya pengorbanan, kesabaran, dan kesetiaan dalam mempertahankan agama. Gunung ini bukan sekadar lokasi wisata, tapi tempat refleksi atas perjuangan luar biasa generasi awal Islam.
Kebun Kurma dan Pasar Kurma
Biasanya, setelah dari Jabal Uhud, jamaah akan diajak mampir ke kebun kurma atau pasar kurma. Di sini Sahabat bisa melihat langsung proses budidaya kurma, mencicipi jenis-jenisnya, dan membeli sebagai oleh-oleh. Namun perlu diingat, niatkan kunjungan ini bukan hanya untuk belanja, tetapi juga untuk mengenal lebih dekat hasil bumi yang diberkahi oleh Allah SWT.
Tips Menyusun Jadwal Ziarah yang Ideal
1. Koordinasi dengan Pembimbing dan Rombongan
Sebelum membuat jadwal pribadi, pastikan Sahabat sudah mengetahui itinerary resmi dari travel. Diskusikan dengan pembimbing jika ingin menambahkan kunjungan pribadi, agar tidak mengganggu jadwal utama rombongan.
2. Prioritaskan Ibadah di Masjid Nabawi
Sebanyak apapun tempat yang ingin dikunjungi, jangan sampai mengurangi waktu ibadah di Masjid Nabawi. Usahakan untuk selalu berada di masjid saat waktu shalat fardhu. Jadikan ziarah sebagai pelengkap, bukan pengganti ibadah utama.
3. Jaga Kesehatan dan Energi
Ziarah bisa cukup melelahkan, terutama jika dilakukan dalam satu hari penuh. Bagi Sahabat yang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan khusus, prioritaskan kunjungan ke tempat yang utama seperti Masjid Quba dan Jabal Uhud. Jangan memaksakan diri, karena menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah.
4. Siapkan Perlengkapan Ringan
Gunakan alas kaki yang nyaman, topi atau payung untuk melindungi dari panas, dan selalu bawa botol air minum. Pastikan juga mengenakan pakaian yang sopan dan rapi karena semua lokasi ziarah adalah tempat mulia yang perlu dihormati.
Sahabat, menyusun jadwal ziarah di Madinah sebelum umroh adalah cara untuk mengoptimalkan perjalanan ibadah dengan seimbang antara ilmu, sejarah, dan ibadah. Setiap tempat yang dikunjungi menyimpan pelajaran yang dalam dan bisa memperkuat rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW serta perjuangan para sahabat.
Bersama Mabruk Tour, Sahabat tidak hanya sekadar menunaikan umroh, tetapi juga mendapatkan pengalaman keimanan yang lengkap dan terarah. Dengan jadwal ziarah yang telah disusun secara profesional, pembimbing berpengalaman, dan suasana yang penuh kekeluargaan, Mabruk Tour hadir sebagai pilihan terbaik untuk menemani setiap langkah menuju Tanah Suci.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id dan pilih paket umroh terbaik yang diawali dari Madinah. Rasakan kedamaian menyapa Masjid Nabawi, nikmati hikmah dari setiap lokasi ziarah, dan siapkan diri menapaki jejak Rasulullah dengan penuh keikhlasan bersama Mabruk Tour.