
Perjalanan umroh adalah momen yang sangat dinantikan oleh setiap muslim. Ada banyak persiapan yang harus dilakukan, baik dari sisi fisik, mental, maupun finansial. Namun ada satu hal yang seringkali terlewatkan oleh banyak calon jamaah, yaitu memilih jalur kedatangan atau rute penerbangan saat umroh. Apakah sebaiknya landing di Madinah terlebih dahulu atau langsung menuju Mekkah?
Salah satu opsi yang cukup populer saat ini adalah landing langsung di Mekah, yang berarti mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kemudian langsung menuju kota suci Mekkah untuk melakukan rangkaian ibadah umroh. Opsi ini tentu memiliki kelebihan, namun juga tidak lepas dari kekurangannya. Untuk itu, penting bagi Sahabat memahami secara mendalam mengenai jalur ini agar bisa menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Mengenal Dua Jalur Umroh: Madinah Dulu atau Mekkah Dulu?
Sebelum membahas lebih dalam kelebihan dan kekurangan jalur landing di Mekah, mari kita pahami terlebih dahulu dua jalur utama yang biasa digunakan oleh jamaah umroh:
- Landing di Madinah terlebih dahulu, kemudian setelah beberapa hari berziarah dan beribadah di Masjid Nabawi, baru melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
- Landing langsung di Jeddah atau Mekah, lalu segera melakukan ibadah umroh sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Masing-masing jalur memiliki logistik, alur, serta tantangannya sendiri. Dan kali ini, fokus pembahasan akan tertuju pada jalur kedua, yakni langsung mendarat di Mekah.
Kelebihan Landing Langsung di Mekah Saat Umroh
1. Langsung Menyempurnakan Niat dan Ibadah
Salah satu keunggulan paling nyata dari jalur ini adalah Sahabat bisa langsung menyempurnakan niat dan melaksanakan umroh sesegera mungkin. Setibanya di Jeddah, jamaah langsung menuju hotel di Mekkah, mengambil miqat dari pesawat atau di Bandara, lalu melanjutkan ke Masjidil Haram. Ini memberikan sensasi kedekatan yang mendalam dengan rumah Allah di awal perjalanan.
2. Cocok untuk Jamaah Lansia
Bagi jamaah lansia atau yang memiliki keterbatasan fisik, landing di Mekah lebih ringan secara fisik karena tidak perlu bolak-balik perjalanan darat Madinah–Mekkah terlebih dahulu. Perjalanan langsung dari bandara ke hotel Mekkah lebih singkat dibandingkan jalur Madinah ke Mekkah yang bisa memakan waktu hingga 6 jam dengan bus.
3. Efisiensi Waktu Ibadah Umroh
Dengan memulai dari Mekkah, ibadah umroh bisa diselesaikan lebih awal. Hal ini memberikan ruang waktu yang lebih fleksibel untuk aktivitas setelahnya, seperti ibadah sunnah, istirahat, atau menikmati ziarah di Madinah tanpa tekanan menyelesaikan ibadah utama terlebih dahulu.
4. Lebih Dekat ke Miqat dari Jalur Jeddah
Ketika jamaah mendarat di Jeddah, posisi ini relatif dekat dengan miqat (Yalamlam) bagi yang mengambil niat dari pesawat atau Bandara King Abdul Aziz. Artinya, persiapan ibadah bisa dilakukan dengan lebih cepat, meskipun tetap membutuhkan niat dan kesiapan sejak dari Indonesia atau sebelum mendarat.
5. Semangat Tinggi di Awal Perjalanan
Kebanyakan jamaah masih dalam kondisi fisik yang prima saat baru tiba di Arab Saudi. Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan ibadah umroh dengan semangat dan kekhusyukan yang tinggi, sebelum rasa lelah perjalanan mulai dirasakan beberapa hari kemudian.
Kekurangan Landing di Mekah saat Umroh
1. Harus Sudah Berpakaian Ihram dari Pesawat
Kelemahan yang pertama dan paling krusial adalah jamaah harus sudah berniat dan berpakaian ihram sejak dari pesawat, sebelum melewati miqat. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi yang belum terbiasa atau baru pertama kali menjalani ibadah umroh. Keterbatasan ruang di kabin pesawat juga membuat proses mengenakan ihram terasa kurang nyaman.
2. Kurang Waktu Istirahat Sebelum Thawaf
Setibanya di hotel, biasanya tidak banyak waktu untuk beristirahat. Setelah bersih-bersih dan makan malam singkat, jamaah sudah bersiap menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf, sa’i, dan tahallul. Bagi yang tidak terbiasa begadang atau memiliki stamina terbatas, ini bisa cukup melelahkan.
3. Tidak Ada Masa Adaptasi di Madinah
Berbeda dengan jalur Madinah terlebih dahulu, landing langsung di Mekah mengurangi waktu adaptasi terhadap cuaca, makanan, serta ritme ibadah di Arab Saudi. Di Madinah, suasana lebih tenang dan bisa menjadi masa transisi sebelum menuju Mekkah. Ketika langsung ke Mekkah, semuanya langsung padat dan intensif.
4. Risiko Keletihan Tinggi
Ibadah umroh terdiri dari serangkaian ibadah fisik: thawaf, sa’i, dan tahallul. Jika ini dilakukan segera setelah penerbangan panjang dari Indonesia, kondisi tubuh belum sepenuhnya bugar. Jika tidak disiasati dengan manajemen waktu dan energi yang baik, keletihan bisa mempengaruhi kualitas ibadah.
5. Potensi Lupa Miqat
Karena miqat dilewati di udara, banyak jamaah yang tidak sadar kapan harus berniat umroh. Jika tidak dipandu dengan baik oleh pihak travel atau tidak mendapatkan informasi yang jelas dari kru pesawat, bisa terjadi pelanggaran niat yang tidak disengaja. Ini berisiko harus membayar dam (denda) karena melanggar aturan ihram.
Tips Memaksimalkan Ibadah Jika Landing di Mekah
Agar kelebihan dari jalur ini bisa didapatkan dengan maksimal, dan kekurangannya bisa diminimalkan, berikut beberapa tips untuk Sahabat:
- Pelajari fiqih umroh sejak sebelum keberangkatan. Ketahui waktu miqat dan tata cara berpakaian ihram di pesawat.
- Gunakan pakaian ihram sejak dari bandara Indonesia, sehingga tidak repot berganti di dalam kabin.
- Bawa tas kecil berisi kebutuhan ibadah, seperti sabun non-parfum, masker, pelembap bibir halal, dan botol air minum.
- Istirahat secukupnya di pesawat, agar saat tiba di Mekkah, tubuh tetap kuat untuk menjalankan thawaf dan sa’i.
- Ikuti arahan mutawwif (pembimbing) agar tidak tertinggal rombongan dan bisa mendapatkan panduan ibadah dengan baik.
Mana yang Lebih Baik: Landing di Madinah atau Mekah?
Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Semuanya kembali pada kebutuhan, kondisi fisik, usia, dan kesiapan Sahabat sebagai jamaah. Jika ingin menyelesaikan ibadah umroh di awal agar tenang selama di Madinah, maka landing langsung di Mekah bisa jadi pilihan. Namun, jika ingin memulai ibadah dengan tenang dan bertahap, maka landing di Madinah lebih nyaman.
Yang terpenting bukanlah dari mana memulai, tapi bagaimana menjalani setiap proses dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT. Keberkahan akan selalu menyertai setiap langkah, selama niat benar dan ibadah dilakukan dengan tulus.
Mabruk Tour siap mendampingi setiap langkah Sahabat menuju Tanah Suci, termasuk memberikan bimbingan dan edukasi jalur mana yang paling sesuai. Bersama pembimbing yang berpengalaman, setiap jamaah akan diarahkan secara optimal, termasuk dalam persiapan niat ihram, manasik, dan pelaksanaan ibadah umroh yang benar sesuai syariat.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id dan temukan pilihan paket umroh dengan opsi landing di Mekah atau Madinah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Sahabat. Rasakan pengalaman umroh penuh kedamaian, bimbingan islami, serta layanan profesional dari keberangkatan hingga pulang ke Tanah Air.