Dalam Islam, ibadah ke Tanah Suci memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Dua ibadah yang paling dikenal dan menjadi impian banyak kaum muslimin adalah haji dan umroh. Keduanya sama-sama dilaksanakan di Mekkah dan sekitarnya, sama-sama melibatkan Ka’bah sebagai pusat ibadah, dan sama-sama menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, meskipun terlihat serupa, umroh dan haji memiliki perbedaan yang cukup mendasar, baik dari segi hukum, waktu pelaksanaan, rukun, maupun keutamaannya.
Memahami perbedaan umroh dan haji secara lengkap sangat penting, agar sahabat tidak hanya mengetahui perbedaannya secara teknis, tetapi juga mampu menempatkan masing-masing ibadah ini sesuai dengan kondisi, kemampuan, dan kesiapan diri. Dengan pemahaman yang baik, niat ibadah pun akan semakin lurus, dan pelaksanaannya diharapkan lebih khusyuk serta bernilai tinggi di sisi Allah SWT.

Pengertian Umroh dan Haji dalam Islam
Sebelum membahas perbedaannya, penting untuk memahami pengertian masing-masing ibadah.
Pengertian Umroh
Umroh secara bahasa berarti berkunjung. Secara istilah syariat, umroh adalah ibadah dengan mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan rangkaian ibadah tertentu, yaitu ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ. Umroh sering disebut sebagai “haji kecil” karena memiliki beberapa amalan yang mirip dengan haji, namun lebih sederhana dan tidak terikat waktu tertentu.
Pengertian Haji
Haji adalah ibadah mengunjungi Baitullah dan tempat-tempat tertentu di sekitarnya pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Dzulhijjah, untuk melaksanakan rangkaian amalan tertentu seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf, sa’i, serta melontar jumrah. Haji merupakan rukun Islam kelima dan wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang mampu.
Perbedaan Umroh dan Haji dari Segi Hukum
Salah satu perbedaan paling mendasar antara umroh dan haji terletak pada hukumnya.
Haji hukumnya wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan mampu secara fisik, finansial, serta keamanan perjalanan. Kewajiban ini hanya sekali seumur hidup, namun jika dikerjakan lebih dari sekali maka hukumnya sunnah.
Sementara itu, umroh memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa umroh hukumnya wajib sekali seumur hidup, sementara sebagian lainnya menyatakan hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Meskipun demikian, seluruh ulama sepakat bahwa umroh adalah ibadah yang sangat mulia dan memiliki keutamaan besar.
Perbedaan Waktu Pelaksanaan Umroh dan Haji
Perbedaan berikutnya yang sangat jelas adalah waktu pelaksanaan.
Umroh dapat dilaksanakan hampir sepanjang tahun, kecuali pada waktu-waktu tertentu yang dimakruhkan oleh sebagian ulama. Fleksibilitas waktu ini menjadikan umroh lebih mudah diakses oleh kaum muslimin, baik dari segi perencanaan waktu maupun kesiapan fisik.
Sebaliknya, haji hanya dapat dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan puncaknya di bulan Dzulhijjah. Rangkaian utama ibadah haji bahkan hanya berlangsung pada beberapa hari tertentu, seperti wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di luar waktu tersebut, ibadah haji tidak sah untuk dilaksanakan.
Perbedaan Rukun dan Rangkaian Ibadah
Dari sisi rangkaian ibadah, umroh dan haji juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Rukun Umroh
Rukun umroh secara umum meliputi:
-
Ihram dan niat umroh
-
Thawaf mengelilingi Ka’bah
-
Sa’i antara Shafa dan Marwah
-
Tahallul
-
Tertib
Rangkaian umroh relatif singkat dan dapat diselesaikan dalam waktu beberapa jam, tergantung kondisi jamaah.
Rukun Haji
Rukun haji lebih kompleks dan membutuhkan waktu serta tenaga yang lebih besar, di antaranya:
-
Ihram dan niat haji
-
Wukuf di Arafah
-
Thawaf ifadhah
-
Sa’i
-
Tahallul
-
Tertib
Selain rukun, haji juga memiliki wajib haji seperti mabit di Muzdalifah dan Mina serta melontar jumrah. Jika salah satu rukun haji tidak dikerjakan, maka hajinya tidak sah.
Perbedaan Tempat Pelaksanaan
Umroh pada dasarnya berfokus pada Masjidil Haram di Mekkah, khususnya Ka’bah, Shafa, dan Marwah. Seluruh rangkaian umroh dilakukan di area tersebut.
Haji memiliki cakupan tempat yang lebih luas. Selain Masjidil Haram, jamaah haji juga harus melaksanakan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap tempat memiliki makna sejarah dan nilai keimanan yang sangat dalam, yang meneladani perjalanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Rasulullah ﷺ.
Perbedaan Durasi dan Tingkat Kesulitan
Umroh biasanya memiliki durasi perjalanan yang lebih singkat, baik dari segi ibadah maupun lama tinggal di Tanah Suci. Hal ini menjadikan umroh relatif lebih ringan secara fisik, sehingga banyak dipilih oleh jamaah lanjut usia atau yang baru pertama kali ke Tanah Suci.
Haji membutuhkan waktu yang lebih panjang dan kesiapan fisik yang lebih matang. Kepadatan jamaah yang sangat tinggi, cuaca ekstrem, serta rangkaian ibadah yang padat menjadikan haji sebagai ibadah yang penuh tantangan dan kesabaran.
Perbedaan Keutamaan Umroh dan Haji
Keduanya memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT, namun dengan karakter yang berbeda.
Haji yang mabrur memiliki balasan surga, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ. Haji juga menjadi penyempurna rukun Islam dan simbol totalitas penghambaan seorang muslim.
Umroh memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa dan sarana memperbaharui keimanan. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa antara satu umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya. Karena bisa dilakukan berulang kali, umroh sering menjadi cara seorang muslim untuk terus menjaga kedekatan dengan Allah SWT.
Memilih Umroh sebagai Langkah Awal Menuju Baitullah
Bagi banyak sahabat, umroh menjadi langkah awal sebelum menunaikan haji. Melalui umroh, sahabat dapat mengenal kondisi Tanah Suci, memahami alur ibadah, serta melatih kesiapan fisik dan mental. Umroh juga sering menjadi jawaban bagi hati yang rindu Baitullah namun belum memiliki kesempatan untuk berhaji.
Dengan pemahaman yang benar tentang perbedaan umroh dan haji, sahabat dapat menentukan pilihan ibadah dengan lebih bijak, sesuai kemampuan dan kondisi masing-masing, tanpa mengurangi nilai keikhlasan dan tujuan utama untuk meraih ridha Allah SWT.
Jika sahabat memiliki niat kuat untuk mengunjungi Baitullah dan ingin memulai perjalanan ibadah melalui umroh, Mabruk Tour siap mendampingi dengan pelayanan yang amanah dan bimbingan yang sesuai tuntunan. Program umroh dirancang untuk membantu sahabat menjalankan ibadah dengan tenang, nyaman, dan penuh makna keimanan.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai program umroh bersama Mabruk Tour. Semoga Allah SWT memudahkan langkah sahabat menuju Tanah Suci dan menerima setiap niat baik sebagai amal yang diberkahi.