Sayyidah Khadijah binti Khuwailid merupakan salah satu wanita paling mulia dalam sejarah Islam. Beliau adalah istri pertama Rasulullah ﷺ, sosok yang penuh kasih, penyokong dakwah Islam, serta wanita yang dijanjikan rumah di surga oleh Allah ﷻ. Sejak kecil, Sayyidah Khadijah sudah menunjukkan keistimewaannya. Kepribadian beliau yang mulia, kecerdasan dalam berdagang, serta kesetiaannya terhadap Rasulullah ﷺ menjadikan namanya dikenang sepanjang zaman.
Perjalanan hidup Sayyidah Khadijah di Makkah adalah kisah yang penuh inspirasi. Dari seorang saudagar sukses hingga menjadi pendamping Rasulullah ﷺ dalam menjalani ujian dakwah, beliau telah memberikan banyak warisan berharga bagi umat Islam.
Masa Kecil dan Latar Belakang Sayyidah Khadijah
Sayyidah Khadijah lahir di Makkah sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah. Beliau berasal dari keluarga terhormat di suku Quraisy, yaitu Bani Asad. Ayahnya, Khuwailid bin Asad, dikenal sebagai seorang pedagang yang sangat sukses dan memiliki kedudukan tinggi di masyarakat. Ibunya, Fatimah binti Za’idah, juga berasal dari keluarga yang terpandang.
Sejak kecil, Sayyidah Khadijah telah dididik dengan nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan. Beliau tumbuh menjadi wanita yang tidak hanya cerdas dalam berdagang, tetapi juga dikenal karena akhlaknya yang mulia. Kejujuran dan kebaikan hati Sayyidah Khadijah membuatnya dihormati oleh masyarakat Makkah.

Kesuksesan dalam Dunia Perdagangan
Setelah ayahnya wafat, Sayyidah Khadijah mengambil alih bisnis keluarga dan berhasil mengembangkannya dengan sangat baik. Beliau dikenal sebagai salah satu saudagar terkaya di Makkah, memiliki jaringan perdagangan yang luas hingga ke negeri-negeri jauh seperti Syam dan Yaman.
Sayyidah Khadijah memiliki strategi bisnis yang berbeda dari kebanyakan pedagang lainnya. Beliau tidak terjun langsung ke perjalanan dagang, melainkan mempercayakan urusan bisnisnya kepada orang-orang yang amanah dan kompeten. Salah satu keputusan bisnis terbaik yang diambilnya adalah ketika beliau mempercayakan dagangannya kepada Muhammad bin Abdullah, yang kelak menjadi Rasulullah ﷺ.
Kejujuran dan akhlak mulia Rasulullah ﷺ dalam berdagang membuat Sayyidah Khadijah semakin yakin bahwa beliau bukan hanya seorang pemuda biasa. Keuntungan yang diperoleh dalam perjalanan dagang bersama Rasulullah ﷺ semakin menguatkan keyakinannya terhadap karakter beliau yang luar biasa.
Pernikahan dengan Rasulullah ﷺ
Sayyidah Khadijah yang saat itu sudah menjadi seorang janda, tertarik dengan kepribadian Rasulullah ﷺ yang berbeda dari pemuda Makkah lainnya. Setelah mendengar banyak kesaksian mengenai kejujuran dan akhlak Rasulullah ﷺ, beliau mengungkapkan keinginannya untuk menikah dengan beliau melalui perantara.
Meskipun saat itu banyak bangsawan Quraisy yang ingin meminang Sayyidah Khadijah, beliau lebih memilih Rasulullah ﷺ karena kemuliaan akhlaknya. Pernikahan mereka berlangsung dengan penuh kebahagiaan, dan dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam orang anak.
Dalam kehidupan rumah tangga, Sayyidah Khadijah menjadi istri yang penuh kasih dan mendukung Rasulullah ﷺ dalam segala hal. Beliau selalu berada di sisi Rasulullah ﷺ, terutama ketika beliau mulai menerima wahyu pertama di Gua Hira.
Peran Sayyidah Khadijah dalam Dakwah Islam
Ketika Rasulullah ﷺ menerima wahyu pertama, beliau sangat terguncang dan merasa takut. Saat kembali ke rumah, beliau menemui Sayyidah Khadijah dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Dengan penuh ketenangan, Sayyidah Khadijah menenangkan Rasulullah ﷺ dan menyatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan beliau tersesat karena beliau adalah orang yang jujur dan selalu berbuat baik kepada sesama.
Sayyidah Khadijah juga menjadi orang pertama yang beriman kepada Rasulullah ﷺ tanpa sedikit pun keraguan. Beliau memberikan segala yang dimilikinya untuk mendukung perjuangan dakwah Islam. Harta yang dimilikinya digunakan untuk membantu para sahabat yang tertindas dan membiayai berbagai keperluan dalam penyebaran Islam.
Selama masa pemboikotan terhadap kaum Muslimin oleh Quraisy, Sayyidah Khadijah tetap setia berada di sisi Rasulullah ﷺ. Beliau rela meninggalkan kenyamanan hidupnya demi berada bersama suami dan kaum Muslimin dalam penderitaan yang berat.
Wafatnya Sayyidah Khadijah dan Kesedihan Rasulullah ﷺ
Sayyidah Khadijah wafat pada tahun ke-10 kenabian, setelah melalui berbagai ujian berat bersama Rasulullah ﷺ. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi Rasulullah ﷺ, hingga tahun itu dikenal sebagai "Tahun Kesedihan".
Rasulullah ﷺ sangat mencintai Sayyidah Khadijah dan selalu mengenangnya bahkan setelah bertahun-tahun berlalu. Beliau sering menyebut-nyebut kebaikan Sayyidah Khadijah di hadapan para sahabat.
Sayyidah Khadijah dimakamkan di pemakaman Al-Ma’la di Makkah, tempat yang hingga kini menjadi salah satu lokasi yang banyak dikunjungi oleh jamaah yang ingin mengenang jasa besar beliau dalam Islam.
Warisan Sayyidah Khadijah bagi Umat Islam
Sayyidah Khadijah tidak hanya meninggalkan harta, tetapi juga warisan keimanan yang sangat berharga bagi umat Islam. Kisah hidupnya menjadi teladan tentang bagaimana seorang wanita dapat menjadi istri yang setia, pendukung dakwah, dan contoh bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan.
Keberanian dan pengorbanan Sayyidah Khadijah mengajarkan bahwa perjuangan dalam menegakkan Islam tidak selalu harus dengan pedang, tetapi juga dengan keimanan yang teguh, dukungan moral, dan pengorbanan yang ikhlas. Beliau menjadi simbol keteguhan hati dan cinta sejati terhadap Rasulullah ﷺ.
Bagi sahabat yang ingin merasakan pengalaman keimanan yang lebih mendalam, perjalanan ke Makkah dan Madinah bisa menjadi kesempatan istimewa untuk mengenang sosok Sayyidah Khadijah. Dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan beliau, sahabat bisa semakin memahami perjuangan dan pengorbanan beliau dalam mendukung dakwah Rasulullah ﷺ.
Jika sahabat ingin menjalani perjalanan umroh yang tidak hanya sekadar ibadah, tetapi juga memperkaya wawasan tentang sejarah Islam, Mabruk Tour siap mendampingi perjalanan sahabat. Dengan layanan terbaik dan fasilitas yang nyaman, sahabat bisa mengunjungi Makkah, Madinah, serta berbagai situs bersejarah yang akan memperkuat kecintaan terhadap Islam. Segera daftarkan diri sahabat untuk mengikuti program umroh bersama Mabruk Tour melalui www.mabruk.co.id dan rasakan pengalaman ibadah yang lebih bermakna.