Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Sa’i dalam Umrah dan Haji: Mengapa Harus Dilakukan?

Sa’i dalam Umrah dan Haji: Mengapa Harus Dilakukan?

Makna Sa’i dalam Ibadah Haji dan Umrah
Sa’i merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah yang menunaikan perjalanan suci ke Baitullah. Ibadah ini dilakukan dengan berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Sa’i bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam sejarah Islam.

Sa’i berasal dari kisah perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail, yang saat itu masih bayi. Ketika ditinggalkan di lembah Makkah yang tandus atas perintah Allah, Siti Hajar tidak tinggal diam. Dengan penuh keyakinan kepada Allah, ia berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah untuk mencari sumber air. Atas izin Allah, muncul mata air zamzam dari bawah kaki Nabi Ismail yang hingga saat ini menjadi sumber keberkahan bagi umat Islam.

Mengapa Sa’i Harus Dilakukan?
Sa’i merupakan bagian dari ibadah yang tidak boleh ditinggalkan dalam rangkaian haji dan umrah. Ibadah ini bukan sekadar perjalanan bolak-balik antara dua bukit, tetapi merupakan simbol dari keteguhan hati, usaha yang gigih, serta keikhlasan dalam berserah diri kepada Allah. Allah telah menetapkan ibadah ini sebagai syariat dalam Islam, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Selain itu, Sa’i mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha dalam menghadapi setiap ujian hidup. Sebagaimana Siti Hajar yang tidak putus asa dalam mencari air untuk putranya, setiap muslim diajarkan untuk terus berikhtiar dan bertawakal kepada Allah dalam setiap keadaan. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya berada dalam kesulitan tanpa memberikan jalan keluar, sebagaimana Dia memberikan zamzam kepada Siti Hajar sebagai pertolongan.

Tata Cara Melaksanakan Sa’i


Sa’i dilakukan setelah thawaf di Ka’bah. Setelah menyelesaikan thawaf, jamaah menuju Bukit Shafa untuk memulai perjalanan Sa’i. Di tempat ini, jamaah disunnahkan untuk berdoa dan menghadap Ka’bah sebelum memulai perjalanan menuju Bukit Marwah.

Jamaah berjalan dengan penuh keikhlasan, mengingat kisah perjuangan Siti Hajar yang penuh keteguhan. Setiap perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dan perjalanan kembali dari Marwah ke Shafa dihitung sebagai satu kali berikutnya. Total perjalanan yang harus ditempuh adalah tujuh kali agar ibadah Sa’i menjadi sempurna.

Selama melaksanakan Sa’i, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah. Selain itu, bagi jamaah laki-laki disunnahkan untuk berlari-lari kecil di antara dua tanda hijau yang menandai bagian lembah tempat Siti Hajar berlari lebih cepat karena kepanikannya saat mencari air.

Hikmah Sa’i bagi Setiap Muslim
Sa’i mengandung banyak pelajaran kehidupan yang dapat diterapkan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pentingnya usaha yang sungguh-sungguh dalam menghadapi kesulitan. Sebagaimana Siti Hajar yang terus berusaha mencari air meskipun di tengah kondisi yang sulit, seorang muslim juga harus tetap berikhtiar dalam mencari solusi atas setiap tantangan yang dihadapi.

Selain itu, Sa’i mengajarkan umat Islam untuk tidak berputus asa dalam berdoa dan berserah diri kepada Allah. Siti Hajar tidak hanya berusaha secara fisik, tetapi juga memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan. Sikap ini harus menjadi teladan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan, bahwa setiap usaha harus disertai dengan doa dan tawakal kepada Allah.

Keutamaan Air Zamzam sebagai Karunia Allah
Sebagai hasil dari perjuangan Siti Hajar, Allah mengaruniakan air zamzam yang memiliki keberkahan luar biasa. Rasulullah pernah bersabda bahwa air zamzam memiliki manfaat sesuai dengan niat orang yang meminumnya. Oleh karena itu, setelah melaksanakan Sa’i, jamaah dianjurkan untuk meminum air zamzam dengan niat yang baik, baik untuk kesehatan, keberkahan, maupun hajat lainnya.

Air zamzam juga menjadi simbol bahwa pertolongan Allah bisa datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Sebagaimana Siti Hajar yang tidak pernah membayangkan bahwa air akan keluar dari bawah kaki putranya, setiap muslim juga harus memiliki keyakinan bahwa pertolongan Allah bisa datang kapan saja dan dari arah yang tak terduga.

Menjadikan Sa’i sebagai Pengingat dalam Kehidupan
Sa’i bukan hanya ibadah yang dilakukan di Tanah Suci, tetapi juga bisa menjadi refleksi dalam kehidupan sehari-hari. Perjalanan bolak-balik antara Shafa dan Marwah melambangkan perjalanan hidup manusia yang penuh dengan ujian dan cobaan. Terkadang, seseorang harus menghadapi tantangan yang berat, tetapi dengan keyakinan kepada Allah, pertolongan-Nya pasti akan datang pada waktu yang tepat.

Selain itu, Sa’i juga mengajarkan bahwa dalam mencapai sesuatu yang diinginkan, diperlukan usaha yang terus-menerus. Seseorang tidak boleh hanya berdiam diri dan berharap segalanya datang dengan sendirinya, tetapi harus tetap berusaha dan berikhtiar sebagaimana yang dicontohkan oleh Siti Hajar dalam perjuangannya mencari air untuk Nabi Ismail.

Raih Keberkahan Ibadah Sa’i Bersama Mabruk Tour
Menjalankan ibadah umrah dan haji dengan khusyuk adalah dambaan setiap muslim. Mabruk Tour hadir untuk memberikan kemudahan bagi sahabat yang ingin merasakan pengalaman ibadah yang penuh kenyamanan dan keberkahan. Dengan fasilitas terbaik, bimbingan dari pembimbing berpengalaman, serta layanan profesional, sahabat dapat menjalankan Sa’i dengan lebih khidmat dan bermakna.

Jangan tunda niat untuk beribadah ke Tanah Suci. Segera daftarkan diri sahabat melalui www.mabruk.co.id