Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Sejarah Kubah Hijau, Lambang Keagungan Masjid Nabawi

Sejarah Kubah Hijau, Lambang Keagungan Masjid Nabawi

Asal Usul Kubah Hijau di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid paling mulia dalam sejarah Islam, tempat yang menjadi saksi perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ serta peristirahatan terakhir beliau. Di antara bagian yang paling ikonik dari masjid ini adalah Kubah Hijau, yang menaungi makam Rasulullah ﷺ beserta dua sahabat mulianya, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Kubah ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur yang indah, tetapi juga simbol kecintaan umat Islam kepada Rasulullah ﷺ.

Kubah Hijau awalnya tidak ada pada masa Rasulullah ﷺ. Bangunan pertama Masjid Nabawi sangat sederhana, dengan atap dari pelepah kurma dan tiang-tiang dari batang kurma. Seiring waktu, masjid ini mengalami beberapa kali perluasan dan renovasi oleh para khalifah serta penguasa Muslim yang datang setelahnya. Kubah pertama kali dibangun di atas makam Rasulullah ﷺ pada tahun 678 H (1279 M) oleh Sultan Al-Mansur Qalawun dari Dinasti Mamluk. Saat itu, kubah tersebut masih berwarna kayu alami.

Perubahan Warna dan Renovasi Kubah Hijau

Selama berabad-abad, Kubah Hijau mengalami berbagai renovasi dan perubahan warna. Pada masa Sultan Qaitbay dari Dinasti Mamluk, kubah tersebut diperkuat dengan struktur yang lebih kokoh. Kemudian, ketika Kekhalifahan Utsmaniyah berkuasa, kubah ini direnovasi dan dicat dengan warna hijau pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II pada tahun 1253 H (1839 M). Sejak saat itu, warna hijau khasnya tetap dipertahankan hingga sekarang, sehingga masyarakat Muslim mengenalnya sebagai Kubah Hijau.

Renovasi besar juga dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk menjaga keindahan dan ketahanan Kubah Hijau. Dengan teknologi modern, kubah ini tetap dirawat agar tetap kokoh menghadapi perubahan cuaca dan usia.

Keutamaan Kubah Hijau dan Makam Rasulullah ﷺ

Kubah Hijau memiliki makna mendalam bagi kaum Muslimin. Di bawah naungan kubah inilah bersemayam Rasulullah ﷺ, manusia paling mulia yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Makam beliau ditempatkan di dalam kamar Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang dahulu merupakan rumah tempat beliau tinggal bersama istri tercintanya.

Keberadaan makam Rasulullah ﷺ menjadikan Masjid Nabawi sebagai salah satu tempat paling istimewa bagi umat Islam. Rasulullah ﷺ bersabda: “Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan keutamaan Masjid Nabawi sebagai tempat ibadah yang memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah.

Setiap Muslim yang datang ke Madinah dianjurkan untuk mengunjungi Masjid Nabawi dan memberikan salam kepada Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Barang siapa yang menziarahiku setelah wafatku, maka seakan-akan ia menziarahiku ketika aku masih hidup.” (HR. Thabrani). Oleh karena itu, ziarah ke makam Rasulullah ﷺ menjadi salah satu bagian penting dalam perjalanan ibadah ke tanah suci.

Keindahan Kubah Hijau di Malam Hari

Ketika malam tiba, Kubah Hijau semakin tampak megah dengan pencahayaan yang lembut. Pantulan cahaya di atas kubah yang berwarna hijau menciptakan suasana yang menenangkan bagi setiap Muslim yang beribadah di Masjid Nabawi. Di sekitar masjid, para jamaah duduk dengan tenang, melantunkan doa-doa dan shalawat kepada Rasulullah ﷺ.

Banyak peziarah yang mengabadikan momen ini dengan penuh kekhusyukan. Duduk di pelataran Masjid Nabawi sambil memandang Kubah Hijau memberikan ketenangan hati yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Suasana ini semakin memperkuat ikatan hati seorang Muslim dengan Rasulullah ﷺ dan meningkatkan rasa cinta serta penghormatan kepadanya.

Pemeliharaan dan Perlindungan Kubah Hijau

Sebagai salah satu bagian paling sakral dalam sejarah Islam, Kubah Hijau terus mendapatkan perhatian khusus dalam hal pemeliharaan. Pemerintah Arab Saudi secara berkala melakukan perawatan agar struktur ini tetap terjaga keindahan dan ketahanannya. Renovasi yang dilakukan tetap mempertahankan bentuk asli dan warna khasnya, sehingga warisan sejarah ini tetap bisa dinikmati oleh umat Islam dari generasi ke generasi.

Selain itu, kawasan sekitar Kubah Hijau juga diperluas untuk menampung semakin banyak jamaah yang datang ke Masjid Nabawi. Peningkatan fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi setiap Muslim yang ingin berziarah dan beribadah di masjid ini.

Cinta Umat Islam kepada Rasulullah ﷺ

Kubah Hijau menjadi simbol nyata kecintaan umat Islam kepada Rasulullah ﷺ. Setiap Muslim yang datang ke Madinah membawa kerinduan yang mendalam kepada beliau. Tidak sedikit yang menangis haru saat berada di hadapan makam Rasulullah ﷺ, merasa seolah berada di dekat sosok yang selama ini mereka cintai melalui ajaran Islam.

Kecintaan kepada Rasulullah ﷺ bukan hanya sekadar perasaan, tetapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengikuti sunnah beliau. Menghormati dan meneladani Rasulullah ﷺ adalah bentuk cinta sejati yang akan membawa keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Perjalanan Ibadah yang Penuh Makna Bersama Mabruk Tour

Bagi sahabat yang merindukan ziarah ke makam Rasulullah ﷺ dan ingin merasakan ketenangan di bawah naungan Kubah Hijau, Mabruk Tour siap menemani perjalanan ibadah sahabat dengan pelayanan terbaik. Dengan bimbingan para muthawwif yang berpengalaman, sahabat akan mendapatkan pengalaman haji dan umroh yang lebih khusyuk serta penuh keberkahan.

Mabruk Tour memastikan perjalanan sahabat berjalan dengan nyaman, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan. Selain itu, sahabat juga akan diajak mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Madinah yang memiliki nilai keimanan tinggi. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam cinta kepada Rasulullah ﷺ dan meneladani jejak kehidupan beliau di kota yang diberkahi ini.

Segera wujudkan impian suci sahabat untuk beribadah di tanah haram bersama Mabruk Tour. Kunjungi www.mabruk.co.id dan dapatkan paket haji serta umroh terbaik untuk perjalanan ibadah yang penuh makna.