
Istilam kepada Hajar Aswad merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan saat melaksanakan thawaf di Ka'bah. Hajar Aswad adalah batu mulia yang memiliki sejarah panjang dan penuh makna keimanan bagi umat Islam. Rasulullah ﷺ sendiri senantiasa melakukan istilam saat thawaf dan mengajarkan cara yang benar kepada para sahabat.
Namun, seringkali jamaah umroh menghadapi kesulitan untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad karena padatnya jamaah di sekitar Ka'bah. Oleh karena itu, penting bagi Sahabat untuk memahami tata cara istilam yang sesuai sunnah, termasuk memberikan isyarat dari kejauhan dengan penuh kekhusyukan.
Artikel ini akan menjelaskan tata cara istilam kepada Hajar Aswad sesuai sunnah Rasulullah ﷺ agar ibadah thawaf Sahabat menjadi lebih sempurna dan penuh keimanan.
Apa Itu Istilam kepada Hajar Aswad?
Istilam secara bahasa berarti menyentuh atau mengusap. Dalam konteks thawaf, istilam adalah menyentuh, mencium, atau memberikan isyarat kepada Hajar Aswad. Rasulullah ﷺ senantiasa melakukan istilam setiap kali memulai thawaf dan setiap kali melewati Hajar Aswad pada putaran thawaf berikutnya.
Rasulullah ﷺ mencium Hajar Aswad sebagai bentuk penghormatan dan ketundukan kepada Allah, bukan karena mengagungkan batu tersebut. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, beliau berkata:
"Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad) hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan manfaat dan mudharat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah ﷺ menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa istilam kepada Hajar Aswad adalah bentuk ketaatan kepada sunnah Rasulullah ﷺ dan pengakuan atas ketundukan kepada Allah.
Sejarah dan Keistimewaan Hajar Aswad
Hajar Aswad memiliki sejarah panjang yang penuh dengan keistimewaan. Batu ini diyakini berasal dari surga dan awalnya berwarna putih cemerlang. Namun, karena dosa-dosa manusia, warnanya berubah menjadi hitam.
Hajar Aswad juga memiliki keistimewaan karena disentuh dan dicium oleh para Nabi, termasuk Nabi Ibrahim dan Rasulullah ﷺ. Ketika Nabi Ibrahim membangun Ka'bah bersama Nabi Ismail, Hajar Aswad dijadikan sebagai tanda awal dan akhir thawaf.
Keistimewaan lainnya adalah Hajar Aswad akan menjadi saksi bagi siapa saja yang menyentuh atau memberi isyarat kepadanya dengan penuh keimanan pada hari kiamat. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dengan dua mata yang bisa melihat dan lisan yang bisa berbicara, untuk memberi kesaksian atas siapa saja yang menyentuhnya dengan benar." (HR. Tirmidzi).
Tata Cara Istilam Sesuai Sunnah
Rasulullah ﷺ memberikan contoh tata cara istilam kepada Hajar Aswad yang sangat sederhana namun penuh kekhusyukan. Berikut adalah tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
1. Niat yang Ikhlas
Sebelum melakukan istilam, niatkan dalam hati semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dan mengharap ridha Allah. Jangan sampai istilam dilakukan untuk pamer atau sekadar ingin mendapatkan pengalaman mencium Hajar Aswad.
Niat yang ikhlas akan membawa kekhusyukan dalam thawaf dan menjadikan setiap langkah sebagai bentuk ibadah yang penuh keimanan.
2. Menghadap ke Arah Hajar Aswad
Setiap kali melewati Hajar Aswad saat thawaf, arahkan tubuh dan pandangan ke arah Hajar Aswad. Rasulullah ﷺ selalu menghadap ke Hajar Aswad sebelum melakukan istilam.
Menghadap ke Hajar Aswad adalah bentuk ketundukan dan penghormatan kepada simbol yang pernah disentuh oleh Rasulullah ﷺ.
3. Mengangkat Tangan dan Mengucapkan Takbir
Jika Sahabat tidak bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad secara langsung karena padatnya jamaah, lakukan istilam dengan isyarat dari kejauhan. Caranya adalah dengan mengangkat tangan kanan sejajar dengan bahu dan mengucapkan:
“Bismillahi Allahu Akbar”
Hal ini sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah ﷺ, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
"Rasulullah ﷺ berisyarat kepada Hajar Aswad dengan tangan beliau, lalu mengucapkan ‘Allahu Akbar’." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengucapkan takbir, Sahabat sedang menyatakan kebesaran Allah dan ketundukan kepada-Nya.
4. Tidak Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad
Rasulullah ﷺ tidak pernah memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad jika keadaan tidak memungkinkan. Beliau mengajarkan kelembutan dan kepedulian terhadap jamaah lain dengan memberikan isyarat dari kejauhan.
Hal ini mengajarkan kepada Sahabat untuk tidak berdesakan atau menyakiti jamaah lain demi mencium Hajar Aswad. Isyarat dari kejauhan dengan penuh kekhusyukan sudah cukup dan tetap dihitung sebagai istilam yang sah.
5. Melanjutkan Thawaf dengan Tenang
Setelah melakukan istilam, lanjutkan thawaf dengan tenang dan penuh kekhusyukan. Rasulullah ﷺ senantiasa melanjutkan thawaf dengan berdzikir dan berdoa dengan khusyuk.
Dalam thawaf, Sahabat dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan shalawat kepada Rasulullah ﷺ. Thawaf adalah momen yang sangat istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan.
Hikmah di Balik Istilam kepada Hajar Aswad
Istilam kepada Hajar Aswad mengandung banyak hikmah yang dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Di antaranya adalah:
- Ketaatan kepada Rasulullah ﷺ: Dengan melakukan istilam, Sahabat sedang meneladani sunnah Rasulullah ﷺ dan menunjukkan kecintaan kepada beliau.
- Pengakuan atas Kesaksian di Hari Kiamat: Hajar Aswad akan menjadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuh atau memberi isyarat kepadanya dengan penuh keimanan.
- Menghidupkan Kekhusyukan dalam Thawaf: Istilam adalah momen untuk menghidupkan kekhusyukan dalam thawaf dan mengingat kebesaran Allah.
- Mendahulukan Keselamatan Jamaah Lain: Dengan memberikan isyarat dari kejauhan, Sahabat telah menjaga keselamatan diri dan jamaah lain.
Dengan memahami tata cara istilam yang sesuai sunnah dan hikmah di baliknya, Sahabat akan semakin khusyuk dalam thawaf. Setiap gerakan dalam thawaf akan terasa lebih bermakna dan penuh keimanan.
Bagi Sahabat yang ingin merasakan momen penuh keimanan saat thawaf dan melakukan istilam kepada Hajar Aswad dengan benar, Mabruk Tour siap menjadi sahabat perjalanan yang terpercaya. Dengan bimbingan yang sesuai sunnah dan pelayanan yang profesional, Mabruk Tour akan mendampingi setiap langkah ibadah Sahabat di Tanah Suci.
Mari wujudkan impian umroh dengan penuh kekhusyukan bersama Mabruk Tour. Dapatkan pengalaman ibadah yang aman dan penuh makna di Tanah Suci dengan pendampingan yang amanah. Kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut dan segera daftarkan diri Sahabat dalam program umroh yang terpercaya.