Ibadah umroh merupakan salah satu ibadah yang sangat dirindukan oleh kaum muslimin. Perjalanan menuju Baitullah bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan hati yang sarat dengan nilai keimanan, ketundukan, dan penghambaan kepada Allah SWT. Agar ibadah umroh dapat dilaksanakan dengan benar dan diterima, setiap jamaah perlu memahami tata cara umroh secara runtut, mulai dari miqat hingga tahallul.
Pemahaman yang baik tentang tata cara umroh akan membantu jamaah menjalani setiap rukun dan wajib umroh dengan lebih tenang dan khusyuk. Dengan ilmu, ibadah menjadi lebih bermakna, tidak hanya sah secara fiqih, tetapi juga memberikan dampak mendalam bagi keimanan dan perubahan diri setelah kembali ke tanah air.

Pengertian Umroh Secara Singkat
Umroh adalah ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Makkah untuk melaksanakan serangkaian amalan tertentu, yaitu ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul. Umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti haji yang memiliki waktu khusus.
Dalam Islam, umroh sering disebut sebagai “haji kecil” karena memiliki beberapa kesamaan dengan ibadah haji. Meski demikian, umroh tetap memiliki tata cara dan ketentuan tersendiri yang harus dipahami oleh setiap jamaah.
Miqat: Awal Dimulainya Ibadah Umroh
Pengertian Miqat
Miqat adalah batas tempat atau waktu yang telah ditentukan sebagai awal dimulainya ihram. Dari miqat inilah jamaah mulai berniat umroh dan mengenakan pakaian ihram. Miqat bukan sekadar batas geografis, tetapi simbol kesiapan lahir dan batin untuk memasuki ibadah suci.
Miqat terbagi menjadi dua, yaitu miqat zamani (waktu) dan miqat makani (tempat). Dalam umroh, miqat makani menjadi perhatian utama karena berkaitan langsung dengan lokasi jamaah sebelum memasuki Makkah.
Persiapan Sebelum Miqat
Sebelum sampai di miqat, jamaah dianjurkan untuk mandi sunnah, memakai wewangian secukupnya (sebelum ihram), memotong kuku, dan membersihkan diri. Setelah itu, jamaah mengenakan pakaian ihram, dua helai kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki, serta pakaian menutup aurat yang sopan bagi perempuan.
Persiapan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga batin. Jamaah dianjurkan memperbanyak istighfar dan meluruskan niat agar ibadah umroh dilakukan semata-mata karena Allah SWT.
Niat Umroh dan Memasuki Ihram
Lafaz Niat Umroh
Setelah sampai di miqat, jamaah mengucapkan niat umroh. Niat ini menjadi penanda resmi dimulainya ibadah umroh. Sejak niat diucapkan, jamaah telah masuk dalam keadaan ihram dan terikat dengan larangan-larangan ihram.
Lafaz niat umroh yang umum digunakan adalah:
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat umroh dan berihram karenanya karena Allah Ta’ala.”
Larangan Saat Ihram
Dalam kondisi ihram, jamaah wajib menjaga diri dari larangan-larangan tertentu, seperti memakai wangi-wangian, memotong rambut atau kuku, berburu, dan melakukan hubungan suami istri. Menjaga larangan ihram melatih kesabaran, pengendalian diri, dan ketaatan terhadap perintah Allah.
Perjalanan Menuju Masjidil Haram
Setelah berniat umroh, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Makkah sambil memperbanyak bacaan talbiyah:
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
Talbiyah merupakan jawaban atas panggilan Allah dan menjadi simbol kesiapan jamaah untuk beribadah dengan sepenuh hati. Bacaan ini dianjurkan untuk terus dilantunkan hingga tiba waktu thawaf.
Thawaf: Mengelilingi Ka’bah dengan Penuh Ketundukan
Pengertian Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama.
Thawaf melambangkan bahwa hidup seorang muslim berpusat kepada Allah. Setiap putaran adalah pengingat bahwa seluruh aktivitas kehidupan seharusnya berporos pada ketaatan kepada-Nya.
Tata Cara Thawaf Umroh
Sebelum thawaf, jamaah memastikan telah suci dari hadas dan najis. Saat memulai thawaf, dianjurkan untuk menghadap Hajar Aswad, bertakbir, dan memulai putaran pertama. Selama thawaf, jamaah diperbolehkan membaca doa apa saja, dzikir, atau ayat Al-Qur’an.
Thawaf dilakukan dengan penuh ketenangan dan adab. Tidak perlu berdesakan berlebihan, karena yang utama adalah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Shalat Sunnah Thawaf
Setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf, jamaah dianjurkan melaksanakan shalat sunnah thawaf dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan. Jika kondisi padat, shalat dapat dilakukan di tempat lain di dalam Masjidil Haram.
Shalat ini menjadi penutup thawaf dan bentuk syukur atas kesempatan mengelilingi Ka’bah, rumah Allah yang mulia.
Sa’i: Meneladani Keteguhan Siti Hajar
Pengertian Sa’i
Sa’i adalah berjalan dan berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.
Ibadah sa’i mengandung kisah penuh keimanan dari Siti Hajar yang berjuang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Sa’i mengajarkan ketawakkalan, usaha, dan keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu dekat.
Tata Cara Sa’i
Saat memulai sa’i di bukit Shafa, jamaah menghadap Ka’bah dan berdoa. Kemudian berjalan menuju Marwah. Di antara dua lampu hijau, jamaah laki-laki dianjurkan berlari kecil. Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dan sebaliknya dihitung satu kali hingga genap tujuh kali.
Selama sa’i, jamaah dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Tahallul: Mengakhiri Rangkaian Umroh
Pengertian Tahallul
Tahallul adalah memotong atau mencukur rambut sebagai tanda berakhirnya ihram. Bagi laki-laki, dianjurkan mencukur rambut hingga habis, sedangkan perempuan cukup memotong sedikit ujung rambut.
Tahallul melambangkan penyucian diri dan awal kehidupan baru setelah menyelesaikan rangkaian ibadah umroh.
Makna Tahallul dalam Kehidupan
Tahallul bukan sekadar memotong rambut, tetapi simbol kerendahan hati dan kepasrahan kepada Allah. Jamaah diharapkan meninggalkan sifat-sifat buruk dan kembali dengan semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Menjaga Keimanan Setelah Umroh
Setelah tahallul, rangkaian umroh telah selesai. Namun sejatinya, perjalanan keimanan justru baru dimulai. Umroh yang mabrur tercermin dari perubahan sikap, peningkatan ibadah, dan akhlak yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga semangat ibadah setelah kembali dari Tanah Suci menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi jamaah untuk terus mengingat pengalaman umroh sebagai penguat keimanan dalam menjalani kehidupan.
Bagi sahabat yang merindukan ibadah umroh dengan bimbingan yang terarah dan pelayanan yang amanah, Mabruk Tour hadir mendampingi setiap langkah perjalanan ibadah. Mulai dari manasik hingga pelaksanaan di Tanah Suci, jamaah dibimbing agar memahami tata cara umroh secara menyeluruh dan sesuai tuntunan.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk mendapatkan informasi lengkap program umroh bersama Mabruk Tour. Semoga Allah SWT memudahkan langkah sahabat menuju Baitullah, menerima setiap amal ibadah, dan menjadikan umroh sebagai jalan peningkatan keimanan serta kedekatan kepada-Nya.