
Tawaf perpisahan atau yang dikenal dengan sebutan tawaf wada' adalah salah satu momen paling mengharukan dalam rangkaian ibadah haji dan umroh. Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Baitullah sebelum meninggalkan Mekkah. Dalam setiap putaran yang dilalui di sekitar Ka'bah, tersimpan harapan dan doa agar suatu hari nanti bisa kembali lagi ke Tanah Suci.
Bagi setiap jamaah, meninggalkan Mekkah adalah momen yang penuh dengan rasa haru dan rindu. Setelah merasakan kedekatan dengan Allah SWT di tempat yang penuh berkah ini, perasaan tak ingin berpisah sering kali menghampiri. Oleh karena itu, melaksanakan tawaf perpisahan menjadi cara yang indah untuk mengungkapkan rasa syukur dan kecintaan kepada Allah SWT serta Baitullah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara dan hukum tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah. Semoga menjadi panduan yang bermanfaat bagi Sahabat yang sedang merencanakan perjalanan ibadah umroh.
Pengertian Tawaf Perpisahan
Tawaf perpisahan adalah tawaf yang dilakukan oleh jamaah sebelum meninggalkan Mekkah. Tawaf ini bertujuan untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Ka'bah sebagai penghormatan terakhir. Dalam pelaksanaannya, tawaf wada' dilakukan sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah dengan dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di titik yang sama.
Secara harfiah, kata "wada'" berarti perpisahan. Dalam konteks ibadah haji dan umroh, tawaf wada' dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir sebelum pulang ke tanah air. Tawaf ini menjadi momen yang sangat emosional, karena jamaah menyadari bahwa mereka akan meninggalkan tempat yang penuh keimanan dan keberkahan.
Tawaf perpisahan bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga bentuk ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam momen yang penuh haru ini, jamaah memohon doa agar perjalanan pulang diberikan keselamatan dan berharap suatu hari nanti bisa kembali lagi ke Tanah Suci.
Hukum Tawaf Perpisahan
Secara hukum, tawaf perpisahan merupakan kewajiban (wajib) bagi jamaah haji yang akan meninggalkan Mekkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang bersabda, "Janganlah seorang pun pergi (meninggalkan Mekkah) hingga tawaf di Ka'bah sebagai tawaf wada'." (HR. Muslim)
Bagi jamaah haji, tidak melaksanakan tawaf wada' tanpa uzur yang syar'i akan dikenakan denda (dam). Namun, bagi wanita yang sedang haid, mereka diperbolehkan meninggalkan Mekkah tanpa melakukan tawaf perpisahan, sesuai dengan keringanan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
Sedangkan bagi jamaah umroh, tawaf perpisahan tidak diwajibkan, melainkan disunnahkan. Meskipun tidak wajib, melaksanakan tawaf wada' sangat dianjurkan sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Baitullah. Dengan melaksanakan tawaf perpisahan, jamaah menunjukkan rasa syukur dan harapan agar bisa kembali lagi ke Tanah Suci di lain waktu.
Tata Cara Melaksanakan Tawaf Perpisahan
Tawaf perpisahan dilakukan dengan tata cara yang hampir sama seperti tawaf-tawaf lainnya. Berikut ini adalah tata cara yang perlu diperhatikan saat melaksanakan tawaf perpisahan:
Pertama, sebelum memulai tawaf, jamaah dianjurkan untuk bersuci (berwudhu) terlebih dahulu. Tawaf tidak sah jika dilakukan dalam keadaan tidak suci, sehingga sangat penting untuk memastikan diri dalam keadaan suci sebelum memulai ibadah ini.
Kedua, memulai tawaf dari Hajar Aswad. Jamaah disunnahkan untuk menghadap ke Hajar Aswad sambil mengangkat tangan seraya mengucapkan, "Bismillahi Allahu Akbar." Jika memungkinkan, jamaah boleh mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Namun, jika kondisi sangat ramai, cukup dengan memberi isyarat dari jauh.
Ketiga, berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dengan arah berlawanan jarum jam. Selama tawaf, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an. Salah satu doa yang sering dibaca adalah:
"Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar."
(Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.)
Keempat, menjaga sikap dan adab selama tawaf. Jamaah dianjurkan untuk tetap khusyuk, tidak bercanda, dan tidak berkata-kata kecuali yang baik. Ingatlah bahwa tawaf adalah ibadah yang sangat mulia, sehingga menjaga kesopanan sangat dianjurkan.
Kelima, setelah menyelesaikan tujuh kali putaran, jamaah disunnahkan untuk shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan karena kondisi sangat ramai, shalat bisa dilakukan di tempat lain di area Masjidil Haram.
Keenam, setelah melaksanakan shalat, jamaah dianjurkan untuk minum air zamzam dan berdoa dengan khusyuk. Dalam momen ini, jamaah bisa memohon segala hajat dan harapan kepada Allah SWT.
Keutamaan Tawaf Perpisahan
Tawaf perpisahan memiliki keutamaan yang sangat besar dalam memperkuat keimanan dan kedekatan dengan Allah SWT. Selain sebagai penghormatan terakhir kepada Baitullah, tawaf ini juga menjadi momen untuk merenungkan segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Dengan melaksanakan tawaf perpisahan secara khusyuk, jamaah diingatkan bahwa setiap pertemuan pasti akan diakhiri dengan perpisahan. Kesadaran ini menjadikan hati lebih tunduk dan ikhlas dalam menjalani kehidupan. Tawaf perpisahan juga menjadi sarana untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan serta berharap untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke tanah air.
Selain itu, momen tawaf perpisahan menjadi waktu yang tepat untuk memohon keselamatan dalam perjalanan pulang serta memohon kesempatan agar bisa kembali lagi ke Tanah Suci di lain waktu.
Bagi Sahabat yang merindukan kesempatan untuk mengunjungi Tanah Suci dan melaksanakan tawaf perpisahan dengan khusyuk, Mabruk Tour siap membantu dalam perjalanan umroh yang penuh makna. Dengan bimbingan ustadz yang berpengalaman dan fasilitas terbaik, Mabruk Tour memastikan setiap rangkaian ibadah dilakukan dengan tertib dan khusyuk.
Segera kunjungi www.mabruk.co.id untuk informasi lebih lanjut mengenai paket umroh yang tersedia. Bersama Mabruk Tour, Sahabat bisa menyempurnakan ibadah umroh dan mendapatkan pengalaman keimanan yang tak terlupakan di Tanah Suci.