Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

Wisata Kuliner di Jeddah: Kombinasi Rasa Timur Tengah dan Hidangan Internasional

 

Perjalanan ke Tanah Suci tidak hanya memberikan pengalaman keimanan yang mendalam, tetapi juga membuka kesempatan untuk menjelajahi budaya dan cita rasa lokal yang khas. Salah satu kota yang sering menjadi persinggahan jamaah umroh adalah Jeddah, kota pelabuhan yang berada di tepi Laut Merah dan menjadi pintu gerbang utama menuju Makkah dan Madinah. Di balik panasnya gurun dan megahnya pusat-pusat perbelanjaan, Jeddah menyimpan kekayaan rasa yang luar biasa lewat wisata kulinernya.

Sebagai kota metropolitan yang modern namun tetap lekat dengan nilai-nilai Islam, Jeddah menawarkan kombinasi unik antara cita rasa tradisional Arab dengan sentuhan hidangan internasional. Bagi Sahabat yang mencintai dunia kuliner, kota ini bisa menjadi surga tersendiri. Artikel ini akan mengajak Sahabat untuk menjelajahi kelezatan kuliner Jeddah dari berbagai sudut — mulai dari makanan khas lokal hingga sajian internasional yang menggugah selera.

Keunikan Kuliner Jeddah yang Kaya Tradisi

Kuliner Jeddah merupakan representasi sempurna dari budaya Arab yang kaya dan beragam. Karena menjadi kota pelabuhan, Jeddah sudah sejak lama menjadi tempat bertemunya berbagai bangsa. Ini membuat cita rasa makanannya terpengaruh oleh budaya India, Turki, Afrika, bahkan Asia Tenggara.

Salah satu ciri khas masakan Arab, termasuk di Jeddah, adalah penggunaan rempah-rempah yang kuat dan metode memasak yang perlahan untuk menciptakan rasa yang mendalam. Hidangan-hidangan khas seperti mandi, kabsa, dan mutabbaq menjadi favorit banyak pengunjung, termasuk jamaah umroh yang singgah sejenak untuk mengisi tenaga sebelum atau sesudah beribadah.

Hidangan Wajib Coba: Mandi dan Kabsa

Dua hidangan yang hampir selalu direkomendasikan saat berkunjung ke Jeddah adalah mandi dan kabsa. Meskipun sekilas terlihat serupa karena sama-sama berupa nasi berbumbu dengan daging, masing-masing memiliki cita rasa dan cara penyajian yang berbeda.

Mandi adalah hidangan khas Yaman yang sangat populer di Jeddah. Nasi dimasak dengan kaldu daging kambing atau ayam dan disajikan dengan daging yang dimasak dalam oven batu khusus yang disebut tandoor. Aroma rempah dan daging yang empuk membuat hidangan ini selalu menjadi incaran.

Kabsa sedikit berbeda, menggunakan rempah yang lebih kompleks dan kadang disajikan dengan potongan kismis atau kacang-kacangan. Nasinya pun dimasak bersama kaldu, tomat, dan bumbu khas seperti kapulaga, cengkeh, dan kayu manis, menghasilkan rasa yang kaya dan menggoda.

Mencicipi Mutabbaq di Jalanan Kota

Tak lengkap rasanya membahas kuliner Jeddah tanpa menyebut mutabbaq, salah satu makanan jalanan paling ikonik di kota ini. Mutabbaq adalah sejenis martabak versi Arab, biasanya berisi daging cincang, telur, dan daun bawang, dibungkus adonan tipis yang digoreng hingga renyah.

Mutabbaq sering dijual oleh pedagang kaki lima, terutama di sekitar pusat-pusat perbelanjaan atau area wisata. Makanan ini sangat cocok dijadikan camilan sore hari sambil menikmati suasana kota. Harganya pun sangat terjangkau, membuatnya jadi favorit warga lokal dan pengunjung dari berbagai negara.

Hidangan Laut Segar dari Laut Merah

Letaknya yang bersebelahan langsung dengan Laut Merah menjadikan Jeddah sebagai tempat terbaik untuk mencicipi hidangan laut segar. Banyak restoran di sepanjang Corniche Jeddah yang menyajikan aneka ikan bakar, udang, cumi, dan lobster dengan bumbu khas Timur Tengah yang aromatik.

Salah satu restoran terkenal adalah Al Nakheel Restaurant, yang menawarkan suasana makan di tepi laut dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Di sini, Sahabat bisa mencoba Sayadiyah — nasi ikan dengan campuran rempah dan bawang karamel yang kaya rasa dan aroma.

Cita Rasa Internasional yang Mendunia

Sebagai kota internasional, Jeddah juga memiliki banyak restoran dengan konsep dan cita rasa dari berbagai belahan dunia. Tak sulit menemukan restoran India, Pakistan, Turki, bahkan Indonesia yang menyajikan hidangan autentik dengan bumbu asli.

Untuk Sahabat yang mungkin mulai rindu masakan rumah, bisa berkunjung ke beberapa restoran Indonesia seperti Bandung Restaurant atau Sari Nusa. Di sana tersedia menu favorit seperti nasi goreng, rendang, soto, hingga sate ayam. Menyantap masakan khas Indonesia di tanah Arab bisa menjadi momen mengharukan yang memperkuat rasa syukur dalam perjalanan ibadah.

Nikmatnya Kudapan dan Minuman Tradisional

Selain makanan berat, Jeddah juga terkenal dengan ragam kudapan manis dan minuman tradisional yang menggoda. Salah satu yang wajib dicoba adalah kunafa — kue berbahan dasar keju dan adonan vermicelli yang dipanggang dan disiram sirup manis. Tekstur renyah berpadu dengan kelembutan kejunya menjadikannya sangat populer.

Untuk minuman, jangan lewatkan qahwa atau kopi Arab. Disajikan dalam teko kecil dan ditemani kurma, minuman ini menjadi simbol keramahan dalam budaya Timur Tengah. Rasanya ringan namun penuh aroma rempah seperti kapulaga, menjadikannya minuman yang sangat cocok dinikmati setelah makan.

Pasar Tradisional: Surga Kuliner Otentik

Jika ingin menyelami lebih dalam budaya kuliner lokal, pasar tradisional atau souq di Jeddah adalah tempat yang wajib dikunjungi. Salah satunya adalah Souq Al Alawi, pasar tertua yang terletak di kawasan Balad. Di sini, Sahabat bisa menemukan aneka bahan makanan tradisional seperti kurma, kacang arab, rempah-rempah, dan madu asli.

Banyak penjual makanan jalanan yang menjajakan roti Arab, falafel, shawarma, hingga jus segar. Berinteraksi dengan penduduk lokal sambil mencicipi jajanan otentik akan memberikan pengalaman yang berkesan dalam perjalanan umroh Sahabat.

Kuliner sebagai Sarana Dakwah dan Kebersamaan

Menikmati kuliner di Jeddah bukan hanya soal rasa, tetapi juga menjadi sarana mempererat ukhuwah dan memperluas wawasan tentang keberagaman umat Islam di dunia. Dalam satu meja makan, Sahabat bisa duduk bersama orang-orang dari Mesir, Turki, Indonesia, hingga Afrika, semua menyantap makanan yang sama dan saling berbagi cerita.

Suasana ini mengingatkan bahwa Islam itu luas, penuh warna, dan kaya budaya. Dalam setiap suapan, ada kehangatan dan rasa persaudaraan yang tumbuh, memperkuat nilai-nilai keimanan dalam diri. Maka dari itu, menjelajah kuliner di Jeddah bisa menjadi bagian dari perjalanan ruhani yang utuh dan penuh makna.

Perjalanan ke Tanah Suci memang utama untuk memperdalam ibadah, namun tidak ada salahnya menikmati keberkahan lain yang disediakan Allah di sekelilingnya. Wisata kuliner di Jeddah bisa menjadi pelengkap indah dalam rangkaian umroh yang berkesan. Mabruk Tour memahami bahwa kenyamanan jamaah tidak hanya soal penginapan dan bimbingan ibadah, tetapi juga pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Bersama Mabruk Tour, Sahabat bisa merasakan sendiri bagaimana umroh tidak hanya menjadi perjalanan keimanan, tapi juga pengalaman budaya yang kaya. Dari hidangan khas Arab hingga kuliner internasional di Jeddah, semua akan diatur dengan baik agar perjalanan Sahabat semakin sempurna. Yuk, rencanakan perjalanan ke Tanah Suci bersama Mabruk Tour melalui www.mabruk.co.id dan pilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan dan impian.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjalani ibadah umroh yang berkualitas dan bermakna. Bersama tim profesional dan pelayanan terbaik dari Mabruk Tour, setiap langkah menuju Baitullah akan terasa nyaman, tenang, dan penuh kenangan indah — termasuk momen-momen mencicipi lezatnya kuliner Jeddah yang menggoda.