Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

10 Larangan Ketika Ihram bagi Perempuan yang Wajib Dihindari!

Larangan ketika Ihram bagi Perempuan - Menjalankan ibadah haji dan umrah adalah salah satu impian terbesar umat Islam. Bagi perempuan, terdapat sejumlah ketentuan khusus yang perlu diperhatikan ketika sedang dalam keadaan ihram.

Ihram sendiri bukan hanya sekadar mengenakan pakaian tertentu, tetapi juga memasuki fase suci yang mengharuskan setiap jemaah mematuhi larangan-larangan tertentu. Memahami larangan ketika ihram bagi perempuan sangat penting agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.

Larangan Ketika Ihram bagi Perempuan yang Wajib DihindariFoto: mamewmy / pexels.com

1. Melakukan Hubungan Suami-Istri atau Perbuatan yang Menyebabkan Syahwat

 

Larangan pertama yang perlu diperhatikan oleh perempuan yang sedang ihram adalah larangan untuk melakukan hubungan suami-istri atau tindakan yang mengarah pada bangkitnya syahwat. Dalam kondisi ihram, kedekatan fisik antara suami dan istri harus ditahan, termasuk berciuman atau bercumbu.

Larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian niat dan hati selama berada di tanah suci. Ibadah haji dan umrah bukanlah waktu untuk menikmati hubungan duniawi, tetapi untuk sepenuhnya fokus pada pendekatan diri kepada Allah SWT.

Maka, penting bagi suami istri untuk saling mengingatkan dan menjaga diri masing-masing. Ini juga berlaku bagi pasangan yang bepergian bersama, agar dapat menahan diri dari segala bentuk kemesraan selama dalam keadaan ihram.

Baca Selengkapnya: 11 Larangan Dalam Ibadah Haji Bagi Laki-laki Adalah, Cek Disini!

2. Tidak Boleh Memakai Penutup Wajah seperti Cadar atau Niqab

 

Islam memang membolehkan bahkan menganjurkan perempuan untuk menutup aurat, termasuk wajah, terutama di luar ihram. Namun, saat sedang dalam kondisi ihram, perempuan dilarang menutup wajah dengan cadar, niqab atau kain yang menyentuh kulit wajah secara langsung.

Namun bukan berarti perempuan dibiarkan terbuka begitu saja. Dalam banyak pendapat ulama, perempuan boleh menutup wajahnya dengan sesuatu yang tidak menempel, seperti kain yang digantungkan dari atas kepala tanpa menyentuh kulit. Hal ini dilakukan agar tetap menjaga kehormatan dan tidak menarik perhatian, tetapi tidak melanggar larangan ketika ihram bagi perempuan.

Larangan ini menjadi wujud ketaatan pada tata cara ibadah yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW. Maka penting bagi perempuan untuk mempersiapkan jenis kain penutup yang sesuai sebelum berangkat ke tanah suci.

3. Tidak Boleh Menikah, Menjadi Wali Nikah atau Melangsungkan Akad

 

Salah satu bentuk ibadah yang sangat agung adalah menikah. Namun saat seseorang dalam keadaan ihram, baik laki-laki maupun perempuan, dilarang melakukan pernikahan, termasuk menjadi wali dalam pernikahan atau sekadar menyaksikan akad nikah.

Perempuan yang sedang ihram juga tidak boleh dilamar atau menerima lamaran. Hal ini disebabkan oleh kondisi suci dalam ihram yang menjadikan pelakunya hanya fokus pada ibadah, bukan urusan dunia.

Maka, semua bentuk aktivitas pernikahan harus ditunda hingga tahallul atau lepas dari ihram. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesucian niat saat menjalankan ibadah haji atau umrah.

4. Dilarang Bertengkar atau Berdebat

 

Ibadah haji dan umrah merupakan momentum untuk melatih kesabaran dan pengendalian diri. Oleh sebab itu, bertengkar, berdebat, atau adu mulut dilarang keras selama dalam keadaan ihram, termasuk bagi perempuan.

Konflik bisa timbul karena banyak faktor, seperti kondisi fisik yang lelah, antrean panjang, atau perbedaan pendapat dengan sesama jemaah. Namun semuanya harus ditahan, karena pertengkaran bisa mengurangi kesempurnaan ibadah.

Perempuan dikenal lebih ekspresif secara verbal. Maka penting untuk menjaga ucapan dan menghindari adu argumen yang tidak perlu, baik dengan sesama jemaah, petugas, ataupun suami sendiri.

Ibadah haji bukan hanya rukun dan syarat, tetapi juga akhlak dan adab. Menahan diri dari perdebatan merupakan bentuk kedewasaan spiritual dalam menjalani ibadah yang suci ini.

Baca Juga: 10 Oleh Oleh Haji yang Bermanfaat dan Bagus

5. Melakukan Perbuatan Maksiat atau Tercela

 

Saat sedang ihram, setiap perbuatan maksiat atau tercela, seperti berkata kasar, bergunjing, hingga melihat yang haram harus dihindari. Larangan ini berlaku umum, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Namun perempuan biasanya lebih rentan dalam hal bergosip atau membicarakan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa menjaga lisan. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa banyak orang yang melakukan ibadah secara fisik tetapi tidak mendapat apa-apa kecuali lelah semata karena akhlaknya rusak.

6. Mencukur atau Mencabut Bulu Rambut

 

Larangan berikutnya adalah mencukur atau mencabut rambut, baik rambut kepala, alis, ketiak, ataupun bagian tubuh lainnya. Selama dalam keadaan ihram, tubuh perempuan harus dibiarkan sebagaimana adanya.

Beberapa perempuan mungkin merasa risih jika ada rambut yang tampak atau mengganggu, tetapi mencabut atau mencukurnya saat ihram akan membatalkan sebagian pahala ibadah. Termasuk juga menyisir rambut secara keras yang bisa menyebabkan rambut rontok.

Sebaiknya, semua aktivitas membersihkan rambut dilakukan sebelum berihram. Dengan begitu, saat sudah dalam kondisi ihram, perempuan bisa lebih tenang menjalani setiap tahap ibadah.

7. Memotong Kuku

 

Perempuan dikenal sangat peduli dengan kebersihan dan estetika. Namun saat dalam ihram, mereka dilarang memotong kuku tangan atau kaki, karena kuku termasuk bagian dari tubuh yang wajib dijaga selama ihram.

Larangan ini berlaku sejak niat ihram diucapkan hingga tahallul. Maka, sangat disarankan bagi perempuan untuk memotong kuku dan merapikannya terlebih dahulu sebelum memulai ihram.

Meskipun tampak sepele, namun menaati larangan ini adalah bentuk dari ketundukan pada aturan syariat. Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang sarat simbol, dan setiap detailnya mengandung nilai ketaatan.

8. Memakai Wewangian atau Parfum

 

Salah satu larangan yang kerap dilanggar karena ketidaktahuan adalah memakai wewangian. Banyak perempuan terbiasa menggunakan parfum untuk menjaga aroma tubuh, namun saat ihram, hal ini tidak diperbolehkan.

Larangan ini mencakup semua jenis wewangian, baik yang ada di tubuh, pakaian, atau bahkan lotion. Termasuk juga sabun, shampoo, dan kosmetik yang mengandung aroma tertentu. Maka penting bagi jemaah perempuan untuk memilih produk non-parfum saat mempersiapkan keberangkatan.

Hindari pula mengenakan pakaian yang sebelumnya telah dicuci dengan pewangi. Lebih baik mencuci ulang pakaian ihram dengan air biasa atau sabun khusus tanpa pewangi.

Baca Juga: Ternyata Inilah Resiko Umroh Mandiri Tanpa Travel.

9. Membunuh Hewan

 

Perempuan yang sedang ihram juga dilarang membunuh hewan, termasuk serangga sekalipun, kecuali jika hewan tersebut sangat mengganggu atau membahayakan seperti kalajengking atau ular.

Larangan ini merupakan bagian dari penghormatan terhadap seluruh makhluk Allah SWT di tanah haram. Maka, jika ada nyamuk, semut, atau serangga lain, cukup mengusirnya secara halus, bukan membunuhnya.

Ini adalah bagian dari pendidikan spiritual untuk melatih kasih sayang kepada sesama makhluk, bahkan yang tidak memiliki akal sekalipun.

10. Memakan Daging Hewan Hasil Buruan

 

Larangan terakhir dalam daftar ini adalah memakan daging hewan yang diburu, baik oleh diri sendiri maupun orang lain yang sedang berihram. Ini berlaku karena hewan hasil buruan dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum ihram.

Walaupun tidak semua jemaah melakukan perburuan, tetap penting bagi perempuan untuk berhati-hati terhadap makanan yang dikonsumsi. Pastikan daging yang disajikan bukan dari hasil buruan liar.

Apabila ragu terhadap asal makanan, lebih baik bertanya kepada petugas atau memilih menu yang aman seperti sayuran, roti atau makanan laut yang tidak masuk dalam kategori larangan.

Pilih Travel Haji dan Umrah yang Amanah dan Profesional

 

paket umroh terpercaya berlegalitas resmi

Memahami larangan ketika ihram bagi perempuan merupakan langkah awal dalam mempersiapkan perjalanan spiritual ke tanah suci. Dengan mengikuti setiap aturan dan menjauhi larangan, Insya Allah ibadah haji dan umrah yang kita lakukan akan lebih diterima oleh Allah SWT.

Agar ibadah berjalan lancar, pastikan anda memilih biro perjalanan yang terpercaya, profesional dan berizin resmi dari Kementerian Agama. Salah satu pilihan terbaik adalah Mabruk Tour, yang telah terdaftar di PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dengan nama resmi PT Didi Mabruk Bayanaka.

Keunggulan Mabruk Tour antara lain:

- 10 Tour Leader bersertifikasi nasional;
- Fasilitas lengkap: tiket, visa, akomodasi hotel, makan, hingga transportasi;
- Paket city tour untuk menambah wawasan spiritual dan budaya;
- Layanan customer service ramah dan mudah diakses.

Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa langsung mengunjungi website resmi Mabruk Tour, klik ikon whatsapp di pojok kanan bawah untuk berkonsultasi atau datang langsung ke kantor kami.

Jangan tunda niat suci anda. Bersama Mabruk Tour, perjalanan haji dan umrah anda menjadi lebih mudah, nyaman dan berkesan. Semoga ibadah anda diterima Allah SWT dan pulang ke tanah air dalam keadaan suci dan membawa keberkahan.

Baca Juga: Daftar Perlengkapan Umroh Wanita yang Harus Dibawa.