Informasi Umrah

Semua informasi suputar ibadah umrah dan haji

11 Larangan Dalam Ibadah Haji Bagi Laki-laki Adalah - Cek Disini!

Larangan Ibadah Dalam Ibadah Haji Bagi Laki-laki Adalah - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Haji bukan hanya perjalanan spiritual, melainkan juga perwujudan ketaatan total kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai aturan dan tata cara yang harus diikuti agar ibadah ini sah dan diterima. Salah satu bagian penting dalam ibadah haji adalah memahami larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki. Larangan ini berlaku sejak seorang laki-laki berniat ihram, baik untuk haji maupun umrah, hingga ia menyelesaikan tahapan-tahapan ibadah tersebut.

Artikel ini akan mengupas secara lengkap mengenai larangan-larangan tersebut, hikmah dibaliknya, serta pentingnya mengikuti setiap aturan demi meraih predikat haji mabrur.

Larangan Dalam Ibadah Haji Bagi Laki-laki Adalah Cek DisiniFoto: mamewmy / pexels.com

1. Melakukan Hubungan Suami-Istri atau Perbuatan yang Menyebabkan Hasrat

 

Salah satu larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah melakukan hubungan intim dengan istri, termasuk bercumbu, bersentuhan dengan syahwat, dan segala bentuk rangsangan seksual. Larangan ini berlaku sejak seorang jemaah laki-laki masuk ke dalam keadaan ihram.

Larangan ini bertujuan menjaga kekhusyukan ibadah dan fokus spiritual. Haji bukanlah waktu untuk memuaskan hawa nafsu, melainkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyucikan diri dari segala bentuk dosa.

Jika pelanggaran ini terjadi sebelum tahallul pertama, maka dapat membatalkan haji dan pelakunya diwajibkan membayar dam (denda) yang besar. Oleh karena itu, penting bagi para jemaah laki-laki untuk menjaga pandangan, pikiran dan perbuatan dari segala hal yang mengarah pada syahwat.

Baca Juga: 10 Oleh Oleh Haji yang Bermanfaat dan Bagus

2. Menikah, Jadi Wali Nikah atau Melangsungkan Akad Nikah

 

Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah melakukan akad nikah, baik sebagai mempelai pria, wali, maupun saksi. Semua bentuk pernikahan yang dilakukan selama ihram dianggap tidak sah secara syariat. Ini menunjukkan bahwa dalam kondisi ihram, seseorang sedang berada dalam keadaan khusus yang tidak diperbolehkan melakukan ikatan duniawi seperti pernikahan.

Larangan ini menjadi bukti bahwa ibadah haji adalah kondisi suci, dan setiap aspek kehidupan duniawi yang bisa mengalihkan niat ibadah sebaiknya ditinggalkan sementara waktu. Maka, bagi jemaah yang berniat menikah, disarankan untuk menunda proses tersebut hingga setelah tahallul.

3. Memakai Kaos Kaki atau Sepatu yang Menutup Mata Kaki

 

Pakaian ihram bagi laki-laki memiliki aturan khusus. Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah memakai alas kaki yang menutup mata kaki dan tumit, seperti sepatu atau kaos kaki. Laki-laki hanya diperbolehkan mengenakan sandal atau alas kaki terbuka.

Tujuan dari larangan ini adalah untuk menunjukkan kesederhanaan dan kesamaan antar manusia di hadapan Allah. Tak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, pejabat maupun rakyat jelata saat mengenakan ihram. Kesetaraan inilah yang menjadi ruh dari ibadah haji.

Bagi jemaah yang terbiasa memakai sepatu tertutup, disarankan untuk menyiapkan sandal ihram khusus sebelum keberangkatan.

4. Memakai Pakaian Berjahit dan Penutup Kepala

 

Salah satu larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah memakai pakaian berjahit seperti baju, celana, jas, atau kain yang dijahit membentuk tubuh. Pakaian yang diperbolehkan hanyalah dua helai kain ihram tanpa jahitan yang digunakan sebagai sarung dan selendang. Begitu juga, menutup kepala dengan topi, peci, atau sorban tidak diperbolehkan selama dalam keadaan ihram.

Larangan ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga simbolik. Dengan mengenakan pakaian ihram, jemaah laki-laki melepaskan atribut sosial, status, dan keduniawian. Mereka berdiri dihadapan Allah SWT dalam kesederhanaan dan ketundukan.

Jika ada jemaah yang melanggar aturan ini karena lupa atau tidak tahu, maka ia tidak berdosa, namun harus segera melepaskan pakaian tersebut begitu mengetahui larangannya.

Baca Juga:Ternyata Inilah Resiko Umroh Mandiri Tanpa Travel

5. Bertengkar atau Berdebat dengan Orang Lain

 

Haji adalah ibadah yang menuntut kesabaran tinggi. Karena itu, larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah berdebat secara keras, bertengkar atau berkata kasar kepada sesama jemaah. Larangan ini mengajarkan pentingnya mengendalikan emosi dan membangun akhlak mulia dalam setiap interaksi. Sering kali, dalam keramaian ibadah haji, konflik bisa terjadi karena hal-hal kecil. Namun, jemaah harus mengingat bahwa mengendalikan diri adalah bagian dari ibadah itu sendiri.

6. Melakukan Perbuatan Maksiat atau Tercela

 

Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah melakukan maksiat, baik berupa tindakan zalim, mencuri, berbohong, menipu, maupun hal buruk lainnya. Ihram adalah simbol kesucian jiwa dan tubuh, sehingga perbuatan tercela sangat bertentangan dengan tujuan ibadah ini.

Haji adalah saat untuk bertaubat, bukan justru menambah dosa. Maka, jemaah laki-laki harus menjaga perilaku, lisan dan hati agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah.

7. Mencukur atau Mencabut Bulu Rambut

 

Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah mencukur rambut kepala atau mencabut bulu tubuh lainnya sebelum waktunya (tahallul). Tindakan ini dilarang karena dianggap sebagai bentuk keluar dari keadaan ihram sebelum waktunya.

Rambut adalah simbol dari kesempurnaan ihram. Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji tertentu, barulah jemaah diperbolehkan mencukur rambut sebagai tanda tahallul, yaitu keluar dari ihram.

Jika seseorang mencukur rambutnya lebih awal karena lupa, maka ia wajib membayar dam sebagai denda.

8. Memotong Kuku

 

Mirip dengan larangan mencukur rambut, larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah memotong kuku selama dalam keadaan ihram. Kuku termasuk bagian tubuh yang tidak boleh diubah dalam masa ihram, kecuali jika memotong kuku menjadi keharusan karena keadaan darurat seperti luka atau kotoran yang membahayakan kesehatan.

Pemotongan kuku hanya diperbolehkan setelah tahallul. Jika dilakukan sebelumnya tanpa alasan syar’i, maka wajib membayar dam sebagai bentuk tebusan.

Baca Juga: Ini Dia Bedanya Haji dan Umroh, Yuk Pahami!

9. Memakai Wewangian atau Parfum

 

Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah menggunakan wewangian pada pakaian atau tubuh. Hal ini mencakup parfum, minyak wangi, sabun beraroma, bahkan daun bidara beraroma yang digunakan sebelum ihram jika masih meninggalkan bau saat ihram.

Kesederhanaan adalah inti dari larangan ini. Jemaah dianjurkan tidak menggunakan sesuatu yang membuat dirinya menonjol secara fisik atau wangi, karena dalam ibadah haji, semua manusia diperlakukan setara dihadapan Allah.

Oleh karena itu, sebelum berihram, disarankan mandi menggunakan sabun tanpa aroma dan tidak memakai produk berbahan dasar parfum.

10. Membunuh Hewan

 

Larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah membunuh binatang, khususnya binatang liar atau hewan buruan, kecuali hewan yang mengganggu seperti ular, kalajengking, atau binatang berbahaya lainnya. Larangan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kehidupan selama di tanah suci.

Allah ingin para jemaah hidup berdampingan dengan lingkungan dan tidak merusak ciptaan Allah SWT selama masa ihram. Tindakan membunuh binatang tanpa sebab juga akan dikenakan dam sebagai bentuk tebusan.

11. Memakan Daging dari Hewan Hasil Berburu

 

Selain dilarang membunuh hewan, larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki adalah memakan daging hasil buruan, meski yang memburu adalah orang lain. Ketentuan ini mempertegas bahwa selama ihram, jemaah tidak boleh terlibat langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas perburuan.

Sebagai gantinya, jemaah dapat mengonsumsi makanan halal yang disediakan oleh katering resmi atau yang tersedia di penginapan selama menjalankan ibadah.

Taati Larangan demi Meraih Haji Mabrur

 

paket haji furoda terpercaya

Mengetahui dan memahami setiap larangan dalam ibadah haji bagi laki-laki bukanlah sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari ketaatan yang mengantarkan kita pada kesucian diri dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Haji bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang bagaimana menjaga akhlak, kesabaran dan kesederhanaan selama di tanah suci.

Bagi anda yang tengah merencanakan haji atau umrah, pastikan memilih penyelenggara perjalanan yang terpercaya, profesional dan sesuai syariat. Salah satu pilihan terbaik yang bisa anda pertimbangkan adalah Mabruk Tour, yang telah terdaftar resmi di Kementerian Agama sebagai PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dengan nama PT Didi Mabruk Bayanaka.

Mabruk Tour memiliki 10 tour leader tersertifikasi nasional, layanan lengkap mulai dari visa, akomodasi, makan, transportasi, hingga city tour. Anda bisa mendapatkan pengalaman ibadah yang nyaman, aman, dan sesuai syariat bersama Mabruk Tour.

Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat langsung menghubungi melalui ikon whatsapp yang tersedia di pojok bawah website Mabruk Tour, atau datang langsung ke kantor resmi Mabruk Tour. Jangan tunda lagi, wujudkan niat suci anda bersama penyelenggara haji dan umrah terpercaya!.

Baca Juga: Larangan Haji bagi Wanita, Jangan Terlewat!.