Kesalahan Umum Saat Haji - Melaksanakan ibadah haji merupakan impian setiap Muslim. Perjalanan spiritual ini bukan hanya sekadar rukun Islam kelima, tetapi juga momen penyucian diri dan pembuktian ketulusan dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Namun, di balik keagungan ibadah haji, masih banyak jemaah yang tidak sadar telah melakukan kesalahan umum saat haji. Kesalahan tersebut bisa disebabkan kurangnya pengetahuan, terburu-buru, atau sekadar mengikuti orang lain tanpa memahami tuntunan syariat.
Agar ibadah haji yang telah dinanti-nantikan berjalan sempurna dan diterima Allah, penting untuk mengetahui berbagai kesalahan yang sering dilakukan jemaah. Dengan memahami dan menghindarinya, jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang, khusyuk, dan sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Foto: ekrem osmanoglu / unsplash.com
1. Tidak Mempelajari Tata Cara Haji dengan Baik
Salah satu kesalahan umum saat haji yang sering terjadi adalah berangkat tanpa memahami tata cara pelaksanaan haji. Banyak jemaah yang terlalu fokus pada keberangkatan, perlengkapan, dan urusan administrasi, tetapi lupa mempelajari manasik secara mendalam. Padahal, pemahaman terhadap rukun, wajib, dan sunnah haji sangat penting agar ibadah tidak cacat.
Misalnya, ada jemaah yang tidak tahu perbedaan antara rukun dan wajib haji. Jika rukun haji tertinggal, maka hajinya tidak sah. Sedangkan jika wajib haji ditinggalkan, maka harus diganti dengan dam (menyembelih hewan). Oleh karena itu, calon jemaah sebaiknya mengikuti pelatihan manasik haji dengan sungguh-sungguh dan memahami setiap tahapannya dengan benar.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui doa-doa dan amalan yang disunnahkan disetiap tempat, seperti doa saat thawaf, sa’i, atau di Arafah. Jangan sampai jemaah hanya ikut-ikutan orang lain tanpa memahami makna ibadah yang dilakukan.
Baca Juga: Travel Haji Khusus Resmi Tersertifikasi, Fix Terpercaya!
2. Tidak Menjaga Niat dan Keikhlasan
Kesalahan lainnya yang sering terjadi adalah kurangnya keikhlasan dalam menjalankan ibadah. Banyak jemaah yang mungkin tidak sadar bahwa niat mereka sudah tercampur dengan keinginan duniawi, seperti ingin dipandang sebagai orang mampu atau ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Padahal, ibadah haji seharusnya dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kesalahan umum saat haji ini tampak sepele, tetapi dapat mengurangi nilai ibadah di sisi Allah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda bahwa setiap amal tergantung pada niatnya. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke Tanah Suci, luruskan niat hanya untuk mencari ridha Allah, bukan untuk pamer atau kebanggaan pribadi.
Selain itu, menjaga niat juga berarti bersabar dengan segala ujian selama haji. Cuaca panas, padatnya jemaah, atau antrean panjang sering kali menjadi ujian kesabaran. Jika tidak mampu mengendalikan emosi, ibadah haji bisa tercemar oleh amarah dan keluhan. Ingatlah, haji mabrur adalah haji yang membawa perubahan akhlak menjadi lebih baik setelah pulang ke tanah air.
3. Kurang Menjaga Adab dan Etika di Tanah Suci
Selama berada di Makkah dan Madinah, jemaah harus menjaga perilaku dan ucapan. Banyak jemaah yang tanpa sadar melakukan kesalahan umum saat haji berupa berkata kasar, mudah marah, atau tidak menjaga kebersihan di tempat suci. Padahal, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan agar jemaah menahan diri dari rafats (ucapan kotor), fusuq (perbuatan maksiat), dan jidal (perdebatan).
Bentuk kesalahan yang sering terjadi misalnya berebut saat melempar jumrah, mendorong orang lain saat thawaf, atau berbicara dengan nada tinggi di Masjidil Haram. Perilaku seperti ini bisa mengurangi pahala dan kesempurnaan ibadah haji. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mencontohkan agar kita beribadah dengan penuh ketenangan dan kesabaran.
Menjaga adab juga termasuk menghormati petugas dan sesama jemaah. Jangan membuang sampah sembarangan atau melanggar aturan pemerintah setempat. Ibadah haji bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang pembentukan akhlak mulia.
4. Mengabaikan Kesehatan dan Kebersihan
Aspek penting lain yang sering dilupakan jemaah adalah menjaga kesehatan. Banyak yang menganggap remeh kondisi fisik sebelum dan selama pelaksanaan ibadah. Padahal, kesalahan umum saat haji ini bisa berakibat fatal karena ibadah haji memerlukan tenaga besar dan stamina prima.
Aktivitas seperti thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah dilakukan dalam waktu lama dengan kondisi panas dan padat. jemaah yang tidak menjaga pola makan, kurang istirahat, atau tidak mematuhi anjuran medis bisa jatuh sakit di tengah perjalanan. Akibatnya, ibadah menjadi terganggu dan tidak maksimal.
Untuk mencegahnya, calon jemaah disarankan menjaga kebugaran tubuh sejak sebelum berangkat, membawa obat-obatan pribadi, serta memperhatikan kebersihan makanan dan minuman. Gunakan masker, minum cukup air, dan hindari kerumunan berlebihan jika tidak diperlukan. Ingat, menjaga kesehatan juga bagian dari ibadah.
5. Terlalu Sibuk dengan Foto dan Media Sosial
Diera digital seperti sekarang, banyak jemaah yang lebih fokus mengambil foto daripada khusyuk beribadah. Kesalahan umum saat haji ini sering terlihat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, di mana jemaah sibuk berfoto atau membuat konten untuk diunggah ke media sosial. Meskipun niatnya mungkin untuk berbagi pengalaman, hal ini bisa mengganggu kekhusyukan dan bahkan mengganggu jemaah lain.
Ibadah haji adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari perhatian manusia. Mengabadikan kenangan memang boleh, tetapi lakukanlah dengan bijak. Jangan sampai kesibukan mengambil foto justru membuat kita lupa makna dari setiap ritual yang dijalani.
Baca Juga: Ini Dia Bedanya Haji Furoda dan Haji Khusus
6. Tidak Disiplin dalam Waktu dan Tertib Kelompok
Salah satu kesalahan umum saat haji yang sering terjadi adalah tidak disiplin mengikuti arahan pembimbing atau kelompok. Banyak jemaah yang berjalan sendiri, terlambat berkumpul, atau tidak memperhatikan jadwal kegiatan. Padahal, pelaksanaan haji melibatkan jutaan orang dari berbagai negara. Jika tidak tertib, jemaah bisa tersesat atau tertinggal rombongan.
Untuk menghindari hal ini, penting untuk selalu memperhatikan arahan dari pembimbing haji dan menjaga komunikasi dengan anggota kelompok. Jangan egois atau merasa lebih tahu, karena setiap kelompok sudah memiliki sistem dan jadwal yang teratur. Disiplin dan kerja sama menjadi kunci agar seluruh rangkaian ibadah berjalan lancar.
Selain itu, jemaah juga perlu memahami waktu pelaksanaan wajib haji, seperti wukuf di Arafah dan melempar jumrah. Jangan sampai karena kelalaian waktu, ibadah menjadi tidak sah atau harus membayar dam.
7. Kurang Bersyukur dan Tidak Menjaga Hati
Kesalahan terakhir yang sering tidak disadari adalah kurangnya rasa syukur. Banyak jemaah yang justru mengeluh terhadap fasilitas, cuaca, atau pelayanan yang diberikan. Padahal, keberangkatan ke Tanah Suci sendiri sudah merupakan anugerah besar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak semua orang diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji.
Kesalahan umum saat haji ini bisa mengikis nilai spiritual perjalanan. Daripada fokus pada kekurangan, sebaiknya jemaah memperbanyak dzikir, doa, dan rasa syukur. Ingatlah, haji bukan perjalanan wisata, melainkan perjalanan ruhani untuk membersihkan hati dan memperbaiki diri.
Menjaga hati dari iri, dengki, dan amarah juga penting. Haji mabrur adalah haji yang membuat seseorang pulang dalam keadaan bersih seperti bayi yang baru lahir. Maka, jagalah kebersihan hati sepanjang perjalanan agar ibadah diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca Juga: Tips Khusyuk Ibadah Haji agar Meraih Haji Mabrur Sesungguhnya
Hindari Kesalahan dan Raih Haji Mabrur Bersama Mabruk Tour

Mengetahui dan menghindari berbagai kesalahan umum saat haji adalah langkah penting untuk meraih haji yang mabrur. Setiap Muslim tentu berharap ibadahnya diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan membawa perubahan positif dalam kehidupan. Untuk itu, selain persiapan spiritual dan fisik, memilih travel haji yang terpercaya juga sangat menentukan kenyamanan dan kelancaran ibadah.
Salah satu pilihan terbaik bagi anda adalah Mabruk Tour, penyelenggara resmi haji dan umroh yang terdaftar dan berizin resmi (PPIU: PT Didi Mabruk Bayanaka). Mabruk Tour sudah dikenal luas sebagai travel haji dan umroh yang legal, amanah, dan terpercaya. Setiap jemaah akan mendapatkan bimbingan manasik intensif, pendampingan selama di Tanah Suci, serta fasilitas terbaik untuk kenyamanan ibadah.
Mengapa Harus Memilih Mabruk Tour?
1. Legalitas Resmi & Aman: Mabruk Tour memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, sehingga jemaah tidak perlu khawatir terkait keabsahan keberangkatan;
2. Bimbingan Manasik Lengkap: Jemaah dibimbing oleh ustaz berpengalaman yang memahami manasik sesuai tuntunan sunnah;
3. Fasilitas Nyaman dan Lengkap: Mulai dari akomodasi hotel berbintang, transportasi aman, hingga konsumsi halal yang terjamin;
4. Pendampingan Profesional: Tim Mabruk Tour siap membantu jemaah selama ibadah, termasuk pelayanan medis dan konsultasi ibadah;
5. Harga Kompetitif dan Transparan: Tidak ada biaya tersembunyi semua dijelaskan dengan terbuka sejak awal.
Dengan Mabruk Tour, anda tidak hanya mendapatkan pelayanan yang profesional, tetapi juga pengalaman ibadah yang berkesan dan penuh makna. Jangan tunggu terlalu lama, persiapkan diri anda sejak sekarang dan raih impian haji atau umroh yang mabrur bersama Mabruk Tour Sahabat Ibadah Menuju Baitullah.
Baca Juga: Inilah Sunnah-Sunnah Haji Sebagai Penyempurna Pahala.