Umroh Saat Haid - Menunaikan ibadah umrah adalah impian banyak Muslim, baik pria maupun wanita. Namun, bagi wanita, terdapat beberapa kondisi khusus yang harus diperhatikan, salah satunya adalah ketika datang bulan atau haid.
Haid bukanlah hal yang bisa dihindari dan terkadang datangnya bisa bertepatan dengan waktu keberangkatan umroh. Lalu, bagaimana sikap kita jika mengalami haid saat berada di tanah suci? Apa saja hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid agar tetap bisa beribadah dan tidak kehilangan pahala?
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan runtut tentang apa yang sebaiknya dilakukan oleh wanita Muslimah yang mengalami haid ketika sedang menjalankan umrah. Dengan pemahaman yang tepat, kita bisa tetap merasa tenang dan fokus beribadah meskipun dalam kondisi haid.
1. Memahami Batasan Ibadah Saat Haid
Islam mengatur bahwa wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan melakukan beberapa jenis ibadah, antara lain:
- Shalat wajib maupun sunnah;
- Membaca atau menyentuh mushaf Al-Qur’an secara langsung;
- Thawaf di Ka’bah;
- I’tikaf di masjid.
Namun, haid bukan berarti wanita tidak bisa beribadah sama sekali. Masih banyak hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid yang tetap mendatangkan pahala besar jika dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Baca Juga: Etika Sebelum Berangkat Umroh, Calon Jemaah Harus Tahu!
2. Mengatur Niat Sejak Awal
Sebelum berangkat umrah, wanita Muslimah disarankan untuk mempelajari fikih wanita, terutama terkait ibadah haji dan umrah. Apabila kemungkinan datang bulan terjadi saat pelaksanaan ibadah, sebaiknya sejak awal niat ihram umrah disertai dengan syarat, yakni:
"Jika aku terhalang oleh sesuatu, maka aku akan bertahallul di mana aku terhalang."
Ini disebut tahallul bersyarat, dan sangat penting sebagai antisipasi jika haid datang sebelum sempat melakukan thawaf. Dengan niat seperti ini, wanita bisa membatalkan umrah jika memang tidak memungkinkan tanpa terkena denda (dam).
Termasuk dalam hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid adalah menyiapkan mental dan ilmu, agar tidak panik ketika kondisi tak terduga seperti haid benar-benar terjadi.
3. Menunda Thawaf Hingga Suci
Salah satu rukun umrah adalah thawaf, yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Thawaf wajib dilakukan dalam keadaan suci dari hadas besar, termasuk haid. Jika haid datang setelah ihram tapi sebelum thawaf, maka wanita tersebut tidak diperbolehkan thawaf sampai suci.
Dalam kondisi ini, jamaah wanita tetap bisa melanjutkan ihram dan aktivitas lainnya, seperti zikir, berdoa, membaca doa-doa umum (tanpa menyentuh mushaf), serta memperbanyak amalan hati. Maka dari itu, hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid selanjutnya adalah memperbanyak ibadah non-fisik dan menunggu hingga suci untuk melakukan thawaf.
4. Tetap Berzikir dan Berdoa
Walaupun shalat dan thawaf tidak diperbolehkan, bukan berarti semua bentuk ibadah tertutup. Jamaah wanita tetap bisa:
- Berzikir menyebut nama Allah
- Mendengarkan bacaan Al-Qur’an
- Berdoa dengan bahasa apa pun
- Mengikuti ceramah atau kajian.
Inilah bentuk hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid yang bisa tetap membawa kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Meskipun tidak bisa masuk ke dalam Masjidil Haram, wanita yang haid bisa berada di luar area masjid dan tetap berdoa menghadap Ka’bah.
5. Melakukan Ibadah Lainnya yang Tidak Terlarang
Selain berzikir dan berdoa, jamaah juga bisa memperbanyak amal shalih seperti:
- Membantu sesama jamaah
- Bersedekah di jalan Allah
- Merenungi makna spiritual perjalanan umrah
- Menulis catatan perjalanan spiritual (journaling).
Aktivitas ini masuk dalam hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid karena meskipun terlihat sederhana, semuanya termasuk dalam ibadah jika diniatkan karena Allah.
6. Konsultasi dengan Pembimbing Umrah
Jika mengalami kebingungan atau tidak yakin bagaimana bersikap saat haid di tanah suci, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau tour leader. Mereka biasanya sudah terlatih menghadapi kasus-kasus seperti ini.
Kebanyakan biro umrah profesional, seperti Mabruk Tour, memiliki pembimbing ibadah berpengalaman yang siap membantu. Maka, salah satu hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid adalah menjaga komunikasi dengan tour leader agar tidak salah langkah dalam ibadah.
7. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Saat haid, tubuh cenderung lebih lemah dan sensitif. Maka, penting bagi wanita untuk:
- Mengganti pembalut secara teratur
- Membawa perlengkapan pribadi yang cukup
- Minum air yang cukup agar tidak dehidrasi
- Istirahat bila tubuh terasa lelah
Menjaga kebersihan juga bagian dari ibadah, terutama saat berada di tempat suci. Inilah bentuk hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid yang sering terabaikan namun berdampak besar bagi kenyamanan ibadah.
8. Memanfaatkan Waktu untuk City Tour dan Ziarah
Jika thawaf belum bisa dilakukan, jamaah wanita bisa ikut city tour atau ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah. Misalnya:
- Jabal Nur (tempat Gua Hira)
- Jabal Tsur
- Makam Baqi di Madinah
- Masjid Quba dan Masjid Qiblatain
City tour ini tak hanya menambah wawasan sejarah Islam, tapi juga menjaga semangat spiritual selama masa tunggu suci. Maka dari itu, hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid termasuk mengikuti agenda ziarah jika kondisi fisik memungkinkan.
9. Meningkatkan Kesabaran dan Ikhlas
Salah satu ujian besar dalam ibadah adalah ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan. Banyak wanita yang merasa kecewa karena tidak bisa melakukan semua rukun umrah sesuai waktu. Namun, Allah Maha Mengetahui niat hamba-Nya.
Ikhlas menerima takdir dan tetap optimis merupakan hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid yang tak kalah penting. Bersabar dan terus berbaik sangka kepada Allah bisa menjadi sebab turunnya pahala berlipat ganda.
10. Melanjutkan Rukun Umrah Setelah Suci
Begitu masa haid selesai dan telah mandi wajib, maka wanita tersebut bisa melanjutkan ibadah umrah seperti thawaf, sa’i, dan tahallul. Jangan lupa untuk mengecek kembali jadwal kepulangan agar tidak terburu-buru dan tetap tenang menyelesaikan ibadah.
Menyesuaikan waktu dan tetap menjaga niat adalah bagian dari hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid, agar ibadah tetap sah dan diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Jangan Khawatir, Umrah Tetap Bisa Dijalani
Mengalami haid saat umrah bukanlah halangan untuk meraih pahala dan keutamaan. Justru, itu menjadi momen untuk menguatkan keikhlasan dan kesabaran. Banyak hal baik yang tetap bisa dilakukan, mulai dari zikir, doa, city tour, hingga membantu sesama jamaah. Semua bisa menjadi ladang pahala jika dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah.
Itulah berbagai hal yang perlu dilakukan kala umroh saat haid yang bisa menjadi panduan lengkap untuk Muslimah. Jangan biarkan rasa takut atau panik merusak keindahan ibadah ke tanah suci. InsyaAllah, setiap niat dan usaha akan mendapat balasan terbaik dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ingin Umrah dan Haji dengan Nyaman? Pilih Mabruk Tour!
Bagi anda yang sedang merencanakan ibadah umrah atau haji, pastikan memilih biro perjalanan yang terpercaya dan resmi terdaftar di Kementerian Agama, seperti Mabruk Tour. Dengan nama resmi PT Didi Mabruk Bayanaka, biro ini telah berstatus PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan dapat dicek langsung di sistem Kemenag.
Mengapa harus Mabruk Tour?
- Terdaftar resmi di Kemenag;
- 10 tour leader bersertifikat nasional;
- Fasilitas lengkap: visa, akomodasi, makan, transportasi, city tour;
- Bimbingan ibadah profesional untuk pria dan wanita;
- Pelayanan ramah dan terpercaya.
Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa langsung menghubungi melalui ikon whatsapp di pojok bawah website resmi Mabruk Tour atau datang langsung ke kantor kami. Jangan ragu untuk menunaikan ibadah ke tanah suci dengan penuh ketenangan dan bimbingan yang sesuai syariat bersama Mabruk Tour.
Baca Juga: Penggunaan Obat Penghalang Haid saat Haji.