Etika di Masjid Nabawi - Masjid Nabawi adalah salah satu tempat paling mulia bagi umat Islam. Setiap langkah kaki yang melangkah menuju masjid ini membawa pahala besar dan ketenangan hati luar biasa. Tidak heran, para jemaah dari seluruh dunia selalu merindukan suasana Masjid Nabawi tempat yang pernah diisi oleh Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam dengan hikmah, dakwah, dan ibadah yang penuh makna.
Namun, seiring dengan kemuliaannya, Masjid Nabawi juga memiliki adab dan etika yang perlu dijaga para jemaah. Menjaga etika bukan hanya menunjukkan rasa hormat kepada masjid, tetapi juga sebagai wujud penghormatan kepada Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam yang dimakamkan di dalamnya. Salah satu tujuan mempelajari etika di masjid Nabawi adalah agar setiap jemaah dapat beribadah dengan benar, tertib, dan penuh kekhusyukan tanpa mengganggu orang lain.
Foto: Sulthan Auliya / unsplash.com
1. Masuk dengan Mendahulukan Kaki Kanan
Adab pertama yang perlu diperhatikan ketika memasuki Masjid Nabawi adalah mendahulukan kaki kanan. Ini bukan sekadar kebiasaan umum, tetapi merupakan sunnah Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam yang berkaitan dengan penghormatan kepada tempat-tempat yang mulia. Dengan mendahulukan kaki kanan, kita menanamkan niat baik bahwa kita memasuki rumah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk beribadah, bukan untuk tujuan lain.
Mengawali langkah dengan kaki kanan juga merupakan simbol memulai sesuatu dengan keberkahan. Di tempat semulia Masjid Nabawi, mengikuti sunnah kecil seperti ini menjadi bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam. Mengingat kembali bahwa setiap amalan sunnah bernilai ibadah, maka langkah kecil ini menjadi bagian dari rangkaian ibadah yang sempurna.
Baca Juga: Harus Dihindari! Ini Dia Larangan di Masjidil Haram
2. Membaca Doa Masuk Masjid
Setelah melangkah dengan kaki kanan, jangan lupa membaca doa masuk masjid:
أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Arab latin: A'udzu billahil-'azhimi wa bi wajhihil-karimi wa sulthanihil-qadimi min asy-syaithani ar-rajimi, bismillahi Allahumma shalli 'ala Muhammadin wa alihi wa sallim. Allahumma igfir li dzunubi wa-ftah li abwaba rahmatika.
Artinya: "Hamba berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang Mahadahulu, dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah; ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad beserta keluarga Beliau. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk hamba,"
Doa ini mengingatkan kita bahwa Masjid Nabawi adalah tempat memohon rahmat Allah. Dengan doa tersebut, kita berharap agar setiap aktivitas ibadah yang dilakukan di dalamnya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan membawa keberkahan hidup.
Selain itu, doa ini juga membantu menata hati dan pikiran agar tetap fokus beribadah, terutama di tengah keramaian jemaah dari berbagai negara.
Mengawali ibadah dengan doa yang benar akan membuat waktu di masjid terasa lebih bermakna. Bagi mereka yang sedang menunaikan umrah atau haji, momen ini menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual yang tidak terlupakan. Menjaga adab kecil seperti membaca doa ini merupakan bagian penting dari etika di masjid Nabawi.
3. Sampaikan Salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan Dua Sahabat Beliau
Salah satu keistimewaan Masjid Nabawi adalah keberadaan makam Rasulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam serta dua sahabat mulia, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu dan Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu. Ketika mendekati area makam, jemaah dianjurkan untuk menyampaikan salam dengan penuh takzim dan kerendahan hati.
Cara menyampaikan salam pun memiliki adab:
- Tidak berteriak atau meninggikan suara;
- Tidak memanjat pagar atau mencari cara melampaui batas yang ditetapkan;
- Cukup berdiri dengan tenang, lalu ucapkan salam secara sopan.
Berikut ini bacaan salam ketika berada di Makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خِيْرَةَ اللهِ مِنْ خَلْقِهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ المُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ، السَّلَامُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَعَلَى النَّبِيِّيْنَ وَسَائِرِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنَّكَ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ، وَأَدَّيْتَ الأَمَانَةَ، وَنَصَحْتَ الأُمَّةَ، فَجَزَاكَ اللهُ عَنَّا أَفْضَلَ مَا جَزَى رَسُولاً عَن اُمَّتِه
Assalāmu ‘alayka yā rasūlallāh, assalāmu ‘alayka yā khīratallāh min khalqih, assalāmu ‘alayka yā habīballāh, assalāmu ‘alayka yā sayyidal mursalīn wa khātaman nabiyyīn, assalāmu ‘alayka wa ‘alā ālika wa ashhābika wa ahli baytika, wa ‘alan nabiyyīna wa sā’iris shālihīn. Asyhadu annaka ballaghtar risālah, wa addaytal amānah, wa nashahtal ummah, fa jazākallāhu ‘annā afdhala mā jazā rasūlan ‘an ummatih.
Artinya: "Salam sejahtera bagimu wahai Rasulullah, salam sejahtera bagimu wahai makhluk pilihan Allah, salam sejahtera bagimu wahai kekasih Allah, salam sejahtera bagimu wahai penghulu para rasul dan penutup para nabi, salam sejahtera bagimu, keluargamu, sahabatmu, anggota keluargamu, para nabi, dan semua orang saleh. Aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat. Semoga Allah memberikan ganjaran kepadamu atas (jasa membimbing) kami melebihi ganjaran-Nya untuk rasul lain atas umatnya,” (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawi, [Kairo, Darul Mallah: 1971 M/1391 H], halaman 174).
Berikut ini bacaan salam yang ditujukan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu:
السَلَامُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرٍ السَلَامُ عَلَيْكَ يَا خَلِيْفَةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَفِيَّهِ وَثَانِيَهِ فِي الغَارِ جَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا
Assalāmu alaika yā Abā Bakr. Assalāmu alaika yā Khalīfata Rasūlillāh wa Shafiyyahū wa tsāniyahū fil ghār. Jazākallāhu ‘an ummati Rasūlillāhi shallallāhu ‘alaihi wa sallama khairan.
Artinya: "Salam bagimu wahai Abu Bakar, salam bagimu wahai khalifah Rasulullah dan kekasihnya dan yang menemaninya di gua. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikanmu atas umat Muhammad."
Berikut ini bacaan salam yang ditujukan kepada Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu:
السَلَامُ عَلَيْكَ يَا أَمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ٬ عُمَرُ الفَارُوْقُ٬ الَّذِيْ أَعَزَّ اللهُ بِهِ الإِسْلَامَ جَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا
Assalāmu alaika yā Amīral Mukminīn, Umarul Fārūq, alladzī a‘azzallāhu bihil Islām. Jazākallāhu ‘an ummati Nabiyyihī shallallāhu ‘alaihi wa sallama khairan. Artinya: "Salam bagimu wahai Amirul Mukminin, Umar Faruq, yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikanmu atas umat Muhammad."
Penyampaian salam ini bukan untuk meminta-minta langsung kepada Nabi, tetapi bagian dari kecintaan dan penghormatan kita. Salam tersebut akan dibalas oleh para malaikat yang ditugaskan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menyampaikan setiap salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Datang dengan adab yang benar akan membuat hati terasa damai dan penuh syukur. Momen seperti ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang menjaga etika di masjid Nabawi.
Baca Juga: Mending Umroh Dulu atau Haji Dulu? Yuk Cari Tahu!
4. Tetap Tenang dan Serius Selama Berada di Dalam Masjid
Masjid Nabawi bukan tempat untuk berjalan tanpa tujuan, bercerita panjang, atau melakukan aktivitas yang tidak penting. Ketika berada di dalam masjid, jemaah dianjurkan untuk tetap tenang, menjaga diri, dan berfokus pada ibadah.
Beberapa poin penting yang harus diperhatikan:
- Tidak bercanda berlebihan;
- Tidak berlari-lari di dalam masjid;
- Tidak tidur sembarangan;
- Tidak menghalangi jalan jemaah lain.
Ketenangan adalah bagian dari kesopanan. Ketika seseorang serius dan menjaga adabnya, ia akan membantu menjaga suasana masjid tetap khusyuk, terutama di area Raudhah yang penuh berkah. Masjid Nabawi adalah tempat ibadah, bukan tempat wisata semata, sehingga perilaku kita harus mencerminkan rasa hormat tersebut.
Ketika berjemaah dari berbagai bangsa berkumpul, menjaga ketenangan menjadi tanda kebijaksanaan dan merupakan bagian penting dari etika di masjid Nabawi.
5. Gunakan Waktu untuk Berdoa dan Berdzikir
Masjid Nabawi adalah tempat yang penuh keutamaan. Setiap detik yang dihabiskan di dalamnya bernilai ibadah. Oleh karena itu, jemaah dianjurkan mengisi waktu dengan:
- Membaca Al-Qur’an;
- Berzikir kepada Allah;
- Memohon ampunan dan kebaikan;
- Mengikuti kajian yang diselenggarakan;
- Melaksanakan salat sunnah;
Dzikir dan doa akan membuat hati lebih tenang. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia selama berada di Masjid Nabawi, sebab setiap amal ibadah di tempat ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Banyak jemaah mengatakan bahwa suasana di Masjid Nabawi membuat mereka lebih dekat dengan Allah, sehingga doa-doa mengalir tanpa henti. Wajar jika para ulama menyarankan untuk memperbanyak amalan di masjid ini sebagai bagian dari menjalankan etika di masjid Nabawi dengan baik.
6. Hindari Mengeluarkan Suara Keras Saat Berbicara
Walaupun masjid selalu dipenuhi jemaah, suasananya tetap harus dijaga agar tenang. Berbicara dengan suara keras bisa mengganggu jemaah lain yang sedang shalat, membaca Al-Qur’an, atau berzikir.
Etika yang harus dijaga:
- Berbicara seperlunya;
- Menggunakan nada lirih;
- Tidak bercerita panjang atau tertawa kencang;
- Tidak melakukan panggilan video atau telepon di dalam masjid;
- Menghindari debat dan pembicaraan duniawi.
Masjid Nabawi adalah tempat yang suci, dan menjaga kesunyian adalah tanda penghormatan. Bahkan para ulama terdahulu tidak berani mengangkat suara di masjid ini karena mereka sangat menghormati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang dimakamkan di dalamnya. Oleh sebab itu, menjaga suara tetap rendah adalah salah satu bentuk menjalankan etika di Masjid Nabawi.
Baca Juga: Harus Tahu! Tips Menghindari Riya dalam Ibadah Haji
Mengakhiri Ibadah dengan Ketulusan dan Mengambil Pelajaran
Setiap kunjungan ke Masjid Nabawi adalah perjalanan spiritual yang tidak dapat dilupakan. Ketika jemaah memahami dan menerapkan etika yang benar, ibadah akan terasa lebih bermakna dan penuh kedamaian. Menghormati sesama jemaah, menjaga ketertiban, serta memuliakan masjid adalah bagian dari membangun hubungan yang baik dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bagi banyak orang, kesempatan mengunjungi Masjid Nabawi tidak datang setiap tahun. Karena itu, penting untuk memaksimalkan setiap detik dengan adab, kesopanan, dan ibadah yang tulus.
Ingin Beribadah dengan Tenang dan Aman? Pilih Mabruk Tour
Foto: Paket Haji Khusus Mabruk Tour 2025 (Biaya, Fasilitas dan Syarat Pendaftaran Tidak Menutup Kemungkinan Terjadi Perubahan, Menyesuaikan Dengan Regulasi yang Berlaku pada Tahun-tahun berikutnya)
Jika anda ingin menunaikan ibadah umroh atau haji dengan tenang, nyaman, dan sesuai syariat, maka Mabruk Tour adalah pilihan terbaik. Mabruk Tour adalah penyelenggara perjalanan ibadah umroh dan haji khusus yang legal, terdaftar resmi di Kemenag, dan sudah dipercaya ribuan jemaah.
Kenapa Harus Memilih Mabruk Tour?
- Legalitas Jelas & Amanah
Terdaftar resmi dan berizin, sehingga jemaah tidak perlu khawatir soal keamanan perjalanan.
- Pendamping Ibadah Berpengalaman
Mutawwif profesional yang memahami manasik, lokasi-lokasi penting, dan adab di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi.
- Fasilitas Nyaman & Terjamin
Akomodasi hotel dekat masjid, transportasi modern, dan katering berkualitas menjadikan perjalanan lebih nyaman.
- Bimbingan Manasik Lengkap
Jemaah dibimbing sejak sebelum berangkat hingga pulang agar ibadah umroh maupun haji berjalan sesuai tuntunan.
- Harga Transparan & Sesuai Paket
Tidak ada biaya tersembunyi, semua dijelaskan secara transparan kepada jemaah.
Jika anda ingin menjalankan ibadah dengan tenang, berfokus pada kekhusyukan, dan ingin memastikan perjalanan spiritual anda berjalan lancar, Mabruk Tour adalah jawaban terbaik.
Yuk, segera daftarkan diri anda dan keluarga untuk paket umroh atau haji khusus bersama Mabruk Tour. Ibadah anda lebih aman, nyaman, dan insyaAllah penuh keberkahan.
Artikel Referensi:
detik.com & arina.id